Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tuan Wang langsung memeluk semua cucunya dengan air mata yg sudah terjatuh membasahi wajah kriputnya.
"kakek maafkan kami,,kami tidak bermaksud untuk mengabaikan kakek" ucap Xuan dalam pelukan kakeknya.
"itu benar kek, terutama aku, karna bagai mana pun juga akulah orang yg membunuh istri dan anak mu" balas Sean.
"kami juga kek" Yuan dan Xian.
"tidak apa kakek sangat senang akhirnya kalian mau menemui kakek, calon istri kalian sangat cantik" ucap tuan Wang melihat dua wanita cantik yg kini hanya diam berdiri di depan tuan Wang.
"bolehkah kakek memeluk kalian juga" pinta tuan Wang.
Zhanie dan Shi Ying pun langsung mendekati tuan Wang lalu memeluk tuan Wang.
"kakek kenapa kau tidak memelukku juga" sungut Lang Xiang cemberut karna hanya dirinya yg tidak di anggap.
"memang kau siapa?" tanya tuan Wang yg baru pertama kalinya melihat remaja tampan itu.
"tentu saja aku adalah calon suaminya Wang Xian adik sepupu dari Lang Wang Yi"jawab Lang Xiang dengan bangganya.
"kemarilah bocah" panggil tuan Wang. Lang Xiang pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu ia langsung memeluk tubuh tuan Wang.
Setelahnya mereka semua pun berkumpul di ruang keluarga. Mereka mengobrol banyak hal, tentu saja hal inilah yg sangat tuan Wang impikan dari dulu.
Setelah mereka selesai makan malam bersama dan kembali mengobrol, akhirnya keluarga besar Yizhan memutuskan untuk menginap di mansion Wang. Tuan Wang semakin senang karna anak, mantu dan cucu-cucunya menginap di mansionnya.
.
.
.
Beberapa waktu berlalu sejak kedatangan Yizhan dan anak-anaknya datang ke mansion Wang, hubungan kakek dan cucu itu pun semakin dekat saja dari hari ke hari.
Sedangkan di kediaman tuan Zena keadaan Jeni pun sudah pulih, dan mereka pun bersiap untuk melakukan aksi balas dendam kepada keluarga Yizhan.
"apa kau sudah siap untuk membalas mereka sayang?" tanya tuan Zena pada anaknya.
"siap pa, apa semua anak buah papa sudah siap?" tanya balik Jeni.
"hm,,mereka sudah siap" balas tuan Zena.
"ayo pa kita bunuh mereka semua hingga tidak tersisa" ucap Jeni, ia merasa sangat yakin kalo dia dan papanya akan dengan mudah untuk membunuh keluarga Yizhan sampai tidak tersisa.
Mereka semua pun berangkat ke mansion Yizhan, beberapa anak buah dari tuan Zena pergi ke perusahaan Xuan, studio Yuan dan galery milik Sean. Tuan Zena berniat untuk meluluh lantahkan semuanya hari ini juga agar anaknya tenang di alam sana.
