Chapter 7

240 26 12
                                    

POV Rora

Aku dan Ruka sudah di cafe, kita dapat meja VIP. Bisa di bilang karena privilege sebagai salah satu anggota live musik di cafe ini. Malam ini kita tanpa Rami. Kami sudah berada di lantai 2 , belum ada live musik sepertinya mereka sedang bersiap-siap.
Aku berdiri memperhatikan setiap tamu yang datang malam ini, tak ada yang special sampai oppa Hyunsuk yang sedang melayani beberapa tamu melambaikan tangan kepadaku dengan mulut yang terbuka sedang berbicara sesuatu, tapi aku tidak bisa dengar apa-apa karena walaupun belum ada live musik, tapi suara musik yang di putar juga sangat kencang. Sampai akhirnya seseorang berbalik dan itu Rami. What? Rami dengan siapa? Hah?? Itu Asa, dan beberapa gadis lainnya yang aku tidak kenal. Rami berteriak dan aku tidak dengar apapun. Sumpah ini berisik dan aku tidak dengar apapun.

Rami membawa beberapa gadis itu menuju ruangan kami, sebelum mereka sampai di VIP aku sudah memberi tahu Ruka kalau Rami dan Asa ada disini dan sedang menuju kemari. Wajah Ruka yang sudah sedikit lupa soal masalah tadi sore, seakan teringat kembali dan wajahnya itu sangat merah seperti tomat. Lucu dan seram dalam waktu bersamaan.

"Kalian bahkan tidak mengajak ku kesini" teriak Rami

"Jangan bahas itu, banyak orang" bisikku

"Urusan kita belum selesai" tambah Rami

Saat ini ruangan kami terlihat sangat penuh lautan manusia. Bagaimana tidak, ada 6 orang dalam ruangan ini.
Aku, Ruka, Rami, Asa dan 2 temannya Pharita dan Ahyeon.
Aku berhadapan dengan Asa. Ruka berhadapan dengan Pharita, dan Rami dengan Ahyeon. Seperti sedang triple date. Hahahahah

Tak banyak pembicaraan yang terjadi, tapi kenapa Asa malam ini sangat cantik? Iya aku tau dia sudah cantik dari awal diperkenalan kelas, tapi malam ini rasanya lebih cantik 10x lebih lipat. Apa aku sudah mabuk?? Rasanya baru minum 4 gelas saja, tidak mungkin aku mabuk.
Tapi jujur, malam ini Asa lebih cantik karena pakaian yang dia pakai sedikit lebih seksi dari biasanya. Dia memakai atasan pendek hitam tanpa lengan, yang menunjukkan sedikit perut bagian bawahnya, dengan rok jeans yang sangat pendek mengekspos paha nya yang begitu mulus. Aku menatap Asa seperti seseorang yang ingin menerkam mangsanya. Efek alkohol yang sedari tadi aku minum juga memberikan sedikit efek panas di tubuhku.

Mataku dan mata Asa tiba-tiba bertemu, dia tersenyum. Whatt the Hell?!! Aku ketahuan sedang memperhatikan Asa sedari tadi. Bukan rasa malu yang muncul, tapi aku sengaja tetap menatap mata Asa, dan dia memalingkan tatapan nya ke arah lain.
Apa dia malu? Atau merasa risih? Aku tidak peduli, aku sangat menyukai nya malam ini dan aku bahkan merasa liar malam ini. Tiba-tiba suara panggilan dari anggota live music terdengar memanggil tim kami untuk mempersembahkan 1 lagu malam ini. Aku  dan Rami saling bertatapan, kita bahkan tidak mempersiapkan apa-apa dan kami disuruh untuk perfom? Dan Ruka dia terlalu mabuk untuk perform, dia bahkan sudah tidak sadar tapi masih bersenandung dengan lagu yang di bawakan di cafe ini.

"Sebaiknya kita tolak" kataku singkat

"Aku masih baik-baik saja, dan kau juga. Tak ada salahnya mencoba" jawab Rami

"Ruka?"

"Berdua saja, dia sudah terlalu mabuk. Dia juga tidak akan sadar kalau kita perform" Jawab Rami

"Ayoo, perform saja" Asa tiba-tiba bersemangat

"Jika Ruka tau kita perform tanpa dia, dia akan marah Rami" jelasku singkat

"Kau tidak mungkin mengajak dia, berjalan saja sudah susah. Dia tidak mungkin marah jika hanya berdua" jelas Rami

"Kenapa kau terlalu bersemangat Rami? Ada yang ingin kau kesankan? " tanyaku lagi

"Aku hanya ingin, tak ada maksud lain" jawab Rami

Aku sedikit melihat ke Asa, dan wajahnya sangat ingin aku tampil. Bukan karna wajah itu aku ambil tawaran ini, tapi karna Rami yang memaksa.

LOVE HATE ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang