Chapter 16

218 34 18
                                    

POV Author

Hari ini hari kedua Ruka tidak bertemu Rami dan Rora. Ruka hari ini berbohong lagi kepada mereka, kali ini Ruka bilang kalau dia pergi bersama mommy daddynya ke LA untuk melihat bisnis yang dijalankan orang tuanya.

Rora dan Rami sedikit merasa aneh , mereka tahu Ruka anak tunggal yang akan mewarisi semua kekayaan dan perusahaan orang tuanya, tapi baru kali ini Ruka diajak untuk melihat bagaimana orang tuanya menjalankan bisnis mereka. Apa Ruka akan menjadi seorang CEO dan meninggalkan musik?

"Ruka bersikap aneh, sejak kapan dia ikut mengurusi bisnis orangtua nya" Rami memulai membicarakan kecurigaan dia terhadap Ruka.

"Ini bukan Ruka yang aku kenal" tambahnya lagi

"Mungkin permintaan orangtuanya, dia tidak bisa menolak. Kau tau seberapa keras mommy daddy Kim menentang Ruka bermusik. Tapi setidaknya kita tau dia baik-baik saja. Itu sudah cukup" jelas Rora

"Kita harus mencari tahu siapa pria yang ingin melecehkan Ruka, sebelum pria ini kembali membuat masalah lagi dengan Ruka" Rami sudah tau masalah yang terjadi dengan Ruka dan Ahyeon. Dia juga ikut merasa bersalah atas apa yang terjadi dengan Ruka, pasalnya dia juga tidak bisa menemani Ruka saat itu karena ada pertemuan keluarga.

Rora, Rami, Asa, Ahyeon dan Pharita sedang mencari tau siapa pria ini dan alasan Hyunsuk yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Apa mereka berdua saling kenal dan berhubungan? Masih belum terpecahkan. Mereka masih berusaha untuk mencari tahu.
.

.

Hari ke empat akhirnya Ruka memutuskan untuk ke kampus, Ruka sangat merindukan teman-temannya, ini kali pertama dia cukup lama tidak bertemu dan bersama mereka. Luka lebam yang ada diwajahnya sudah membaik, namun rasa sakitnya masih ada. Ruka merasa tubuhnya sudah bisa beraktivitas lagi dengan biasanya. Dan hari ini Ruka memutuskan untuk masuk kampus dengan mobilnya. Dia tidak ingin memakai motor saat ini untuk menghindari pria yang kemarin membuatnya babak belur.

Ruka memakai topi dan kacamata hitam untuk menyembunyikan bekas luka lebam yang masih sedikit terlihat. Dengan stylenya ini, semakin banyak teriakan dari siswa-siswi yang melihat Ruka berjalan di koridor kampus menuju kelasnya. Seperti biasa, dia hanya mengabaikan teriakan itu. Langkahnya terhenti saat melihat Rora dan Rami berdiri di depan pintu kelas mereka. Ruka tau, dia akan diberikan 1000 pertanyaan.

Tanpa banyak babibu, Rora dan Rami menarik tangan Ruka menuju markas mereka.

"Tumben pake topi dan kacamata?" tanya Rami

"Biar keren aja"

"Pakai kacamata gelap diruangan, emang keliatan?" giliran Rora yang bertanya

"Lihat dong, aku tidak rabun"

Rora menarik kacamata Ruka, dia penasaran apa yang Ruka sembunyikan di balik kacamata ini

"Kau habis menangis makanya memakai kacamata?? Tapi matamu tidak bengkak" tanya Rora lagi

"Aku bilang itu hanya fashion, kau bahkan tidak percaya aku"

"Kau baik-baik saja kan? Aku merasa kau tidak seperti Ruka" Rami memegang pipi Ruka kemudian memegang dahinya untuk mengukur suhu badan Ruka

"Aku tidak apa-apa, kalian berlebihan. Ayo kembali ke kelas, bentar lagi jam kedua kita akan dimulai"

Mereka kembali ke kelas, Rami dan Rora masih merasa ada yang janggal dengan Ruka tapi mereka tidak tau apa. Apa mungkin hanya perasaan mereka karena tidak bertemu Ruka selama empat hari?

Rora sedari tadi tidak fokus dengan pelajaran kali ini, dia hanya memandangi punggung Ruka. Masih ada rasa bersalah atas kejadian yang menimpa Ruka beberapa hari yang lalu. Rora sudah bertekat akan menemukan pria itu dan memberinya pelajaran yang setimpal.

LOVE HATE ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang