Chapter 11

278 32 14
                                    

POV Rora

Aku dan Asa kembali ke kelas dan terlihat pemandangan yang cukup membuat kaget. Sejak kapan Ruka dekat dengan adik Asa? Mereka bahkan seperti saudara kandung. Aku rasa selera humor mereka sangat mirip.

"Eheemm" ucap Asa singkat

"Eisaaa, kau darimana? Aku melihat mu pergi dari kelas tadi. Dengan kak Rora?" Canny langsung memeluk Asa meninggalkan Ruka.

"Ahh, itu tadi ada hal yang harus dibicarakan"

"Coklat?!!! Aku mau Eisaa, aku mauu!" Canny langsung mengambil coklat di tangan Asa dan memakannya seperti seorang yang sedang kelaparan. Tak butuh waktu lama mulutnya bahkan penuh dengan coklat-coklat itu

"Pelan-pelan, tidak ada yang akan mengambilnya bocah" teriak Ruka

"Aku tau kau ingin coklat ini kan??"

"Aku tidak suka coklatt, makanlah sepuasnya, weekk" ejek Ruka sambil menjulurkan lidahnya ke arah Canny

Canny langsung mengambil beberapa coklat dan memasukkan nya ke dalam mulut Ruka. Ruka hanya bisa pasrah dengan sikap gadis kecil itu. Mulutnya sekarang  juga penuh coklat. Ruka sangat lucu dengan mulut yang penuh coklat dan sulit untuk berbicara. Canny banyak tertawa melihat dia berhasil menjahili Ruka si gadis sipit itu. Canny bahkan memanggilnya sipit saat ini. Itu panggilan sayang Canny ke Ruka.

"Kalian sudah jadian?" Rami berbicara sedikit keras sehingga siapapun di ruangan itu pasti sudah mendengar pertanyaan itu.

Aku berlari menghampiri Rami dan menutup mulutnya. Aku menepuk jidatku karena merasa malu mendengar pertanyaan dari Rami itu.

Flashback on

"Ini surat apa?" tanya Asa

"Buka aja, biar tidak penasaran"

"Kamu ulang tahun?"

"Iya, kamu harus datang, ajak juga teman-teman mu yang lain. Aku biasanya merayakan dengan keluargaku, Ruka dan Rami. Mungkin agak lebih seru jika kamu dan teman mu yang lainnya datang untuk meramaikan"

"Coklatnya untuk apa?" tanya Asa menunjuk coklat yang dikasih Rora

"Permintaan maaf, karena sudah pergi saat aku berada di apartemen mu setelah ciuman kita berakhir. Dan bahkan menghindari mu setelah kejadian itu. Aku tidak tau kamu sukanya apa, kurasa semua orang menyukai coklat, jadi aku membelikannya"

"Tapi aku perlu penjelasan!" suara Asa sedikit menekankan pada kata penjelasan

"Waktu kamu mandi, aku beberapa kali di telepon Ruka dan Rami. Mereka memaksaku untuk datang karena ada hal penting. Dan ternyata itu hanya kebohongan mereka. Aku menghindari mu karena aku ingin kita fokus dengan kontes kita kemarin. Aku tidak ingin ada yang tidak sejalan dengan apa yang sudah kita rencanakan. Kamu tau aku dan kedua temanku sangat benci kegagalan di musik, itulah mengapa aku sengaja menghindari mu agar kita fokus terhadap kontes itu. Maaf tidak memberitahu mu apa-apa. Aku minta maaf" Rora memegang tangan Asa sambil menatap sendu wajah Asa. 

"Aku memafkan mu, lain kali tidak akan" Asa sedikit tersipu malu karena wajah Rora yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Sebaiknya kita kembali ke kelas, adikku pasti mencari ku" jelas Asa melepaskan tangan Rora.

"Kenapa dia masih disini? Dia tidak kembali ke Jepang?"

"Dia merengek untuk tinggal beberapa hari di Seoul, jadi Papa ku mengijinkan nya. Dan hari ini dia tidak ingin tinggal di apartement karena dia ingin menghabiskan waktu bersamaku" Jelas Asa . Asa berdiri dan menarik tangan Rora untuk kembali ke kelas mereka

LOVE HATE ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang