Chapter 2

354 30 3
                                    

POV Ruka

Rami menahan tangan ku saat aku tiba-tiba berdiri. Aku melihat Rami dan kemudian menatap ke arah Asa si anak baru itu. Aku mengerti maksud Rami menahan tanganku, dia pikir aku akan melabrak si anak baru? Oh tentu tidak, aku ingin ke toilet. Kenapa dia begitu negatif thinking terhadap ku.

"Kenapa kau menahan tanganku?"

"Aku tidak ingin kau melabrak si anak baru, sudahlah aku bilang aku tidak apa-apa. Untuk apa meributkan hal yang tidak terlalu penting" Ucap Rami

"Aku tidak ingin melabrak dia, aku hanya ingin ke toilet. Kenapa kamu selalu nethink? Kurang kerjaan kah aku sampai harus melabrak si anak baru? Karena telah menolak mu? Hahaha" Tawa Ruka menggelegar sampai Asa mendengar jelas ucapan mereka tentang dirinya

"Sudahlah aku ingin ke toilet, tidak mungkin aku buang air kecil disini Rami, kamu jangan terlalu memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal"

Aku keluar kelas dan meninggalkan Rami dan Rora yang saat ini hanya saling memandang satu sama lain, rasanya mereka berdua juga kebingungan atas apa yang aku lakukan dan katakan? Mungkin saja . Aku tau aku adalah orang yang sangat gampang marah apalagi menyangkut urusan dengan kedua teman ku itu. Mereka berdua adalah orang yang paling aku sayangi, karena mereka teman kecil sampai dengan saat ini aku sudah menginjak usia 22 tahun. Hidupku lebih ada warna saat bersama mereka.

------

POV Author

Di toilet Ruka tidak sengaja mendengar beberapa wanita berbicara tentang Asa si anak baru. Ternyata mereka adalah teman-teman Asa namun beda jurusan. Ya mereka jurusan Modeling dan Asa jurusan Musik. Ruka keluar dari bilik toilet setelah tidak lagi mendengar suara wanita-wanita tersebut. Dia sengaja keluar lebih lama karena tidak ingin disangka menguping pembicaraan orang lain. Ruka kembali ke kelas mereka, ternyata Rora dan Rami sudah tidak ada dikelas. Ruka langsung berjalan menuju markas ABS dan ya disanalah mereka berada.

Di markas ABS mereka membahas beberapa hal untuk acara kontes musik. Mereka sudah merencakan akan latihan musik setelah kelas selesai karena sebelumnya mereka sudah mendaftarkan grub mereka untuk ikut kontes musik mewakili kampus. Kontes ini masih akan berlangsung 1 bulan kedepan. Tapi mereka bertiga adalah tipe yang perfeksionis jika menyangkut soal musik. Hal-hal kecil sekalipun akan mereka bahas dengan jelas agar nantinya penampilan mereka sempurna dan bisa memenangkan kontes tersebut.
Ruka sedang berbicara di telepon dengan seseorang dan setelah selesai dia langsung pergi meninggalkan markas dan kedua temannya. Tidak lama kemudian dia kembali tapi tunggu, dia tidak sendirian. Dia bersama Asa. Ada apa ini? Mengapa bisa Ruka membawa orang baru ke dalam markas mereka? Ini tidak seperti Ruka. Wajah Ruka tampak merah dan yaa itu wajah marah Ruka. Kalau Ruka marah tapi tidak tersalurkan, wajahnya akan memerah seperti tomat. Jika marahnya tersalurkan muka nya akan normal seperti biasanya.

Ruka hanya diam dan tidak menjelaskan apapun yang terjadi saat ini. Ruka berbaring di lantai dan hanya melihat langit-langit markas mereka kemudian memejamkan matanya. Asa yang sedari tadi melihat sekeliling ruangan itu, akhirnya duduk di bangku kosong yang jauh bersebrangan dengan ketiga orang lainnya. Tidak ada yang memulai pembicaraan sampai akhirnya ya, Rami si anak ekstrovert yang memulai pembicaraan.

"Jadi ini soal apa Ruka? Kenapa kamu membawa Asa ke sini?" Tanya Rami.

"Aku sedang tidak mood, aku malas berbicara, sebaiknya kamu tanya saja sama anak baru itu" Jawab Ruka

"Jadi, Asa kenapa kamu bisa ikut Ruka kesini?" Tanya Rami

"Disuruh sama Dosen Kwon Ji-Yong" Jawabnya singkat

"Bisa kau jelaskan lebih panjang? Aku tidak mengerti. Tolong jangan irit dalam hal berbicara. Hal itu bisa membuat lawan bicara mu akan salah paham" Tambah Rami

LOVE HATE ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang