BAB 18 CAMPING PART 2

23 10 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam pertama camping berlangsung dengan lancar. Para siswa menikmati kegiatan yang disiapkan oleh panitia, seperti api unggun, permainan kelompok, dan berbagi cerita. Malam itu diwarnai dengan tawa dan kebersamaan, serta bintang-bintang yang bersinar terang di langit. Keesokan harinya, para siswa mengikuti berbagai kegiatan edukatif yang mengajarkan tentang alam, keanekaragaman hayati, dan pentingnya menjaga lingkungan.

Malam kedua tiba, malam yang paling dinanti-nantikan karena mereka akan melakukan petualangan di dalam hutan. Hutan tersebut sudah dinyatakan aman oleh pihak sekolah dan warga desa setempat yang telah melakukan pengecekan sebelumnya.

Para siswa berkumpul di titik awal petualangan, dengan peralatan lengkap seperti senter, kompas, dan peta. Guru pembimbing memberikan arahan terakhir, menekankan pentingnya bekerja sama, mengikuti jalur yang sudah ditentukan, dan tidak berpisah dari kelompok.

Matahari merasa bersemangat namun sedikit gugup karena ini adalah pengalaman pertama kali baginya menjelajahi hutan di malam hari. Dia bersama dengan teman-temannya, Aluna dan Venus, memastikan semua perlengkapan mereka siap.

Petualangan dimulai dengan kelompok-kelompok kecil yang dipandu oleh seorang guru dan beberapa warga desa yang sudah terbiasa dengan medan hutan tersebut. Mereka berjalan melalui jalur setapak yang dipenuhi oleh suara-suara malam, mulai dari serangga, burung nokturnal, hingga suara angin yang berdesir di antara pepohonan.

Setiap kelompok diberikan tugas untuk menemukan beberapa tanda yang telah ditempatkan sebelumnya oleh panitia. Tanda-tanda tersebut berisi informasi tentang flora dan fauna yang ada di hutan tersebut, yang nantinya harus mereka presentasikan kepada kelompok lainnya setelah petualangan berakhir.

Perjalanan semakin menantang ketika mereka harus melewati sebuah sungai kecil dan mendaki bukit yang cukup curam. Namun, semangat kebersamaan dan rasa ingin tahu membuat mereka terus maju.

Matahari, Awan, Aluna, Meteor, Mars, dan Venus berada dalam satu kelompok. Mereka berhasil menemukan beberapa tanda dan mencatat informasi penting. Awan, yang memiliki pengetahuan lebih tentang alam, seringkali memberikan penjelasan tambahan kepada teman-temannya, membuat petualangan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.

Di tengah perjalanan, saat mereka mendekati sungai kecil yang harus mereka seberangi, Aluna tersandung akar pohon yang tersembunyi di bawah daun-daun kering. Dia terjatuh dan segera merasakan nyeri tajam di pergelangan kakinya. "Aduh, kaki gue sakit banget," kata Aluna sambil memegang kakinya yang mulai bengkak.

Melihat Aluna kesakitan, Meteor yang berada di kelompok yang sama segera menghampiri istrinya. "Aluna, kamu gak apa-apa?" tanya Meteor dengan wajah khawatir. Dia dengan sigap memeriksa kaki Aluna.

Matahari dan Venus segera mendekat, siap untuk membantu."Aluna lo kenapa?" tanya Matahari sambil jongkok di samping Aluna. Dia dan Venus berjalan di depan, jadi tidak melihat Aluna yang tersandung akar pohon di belakang.

Awan dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang