27# game

101 49 132
                                    

Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maaf

Follow, Vote and coment

Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian

.
.
.
.

❣️ HAPPY READING ❣️
WARNING⚠️
21+

Mata Senna mengerjap saat Alvaro mengulurkan kondom. Senna masih diam mematung di karena ia tak mengerti dan tak menyangka bisa-bisanya Alvaro memberikan ia kondom. Satu alis laki-laki itu terangkat. "Pakai!"

Senna menunduk sambil menggelengkan kepalanya. "Ayl enggak mau seperti ini, Ayl mau menikah dulu, Ayl enggak mau di sebut perempuan murahan," ucap Senna terpotong ia menghela nafas yang terasa sesak. "Ayl enggak mau ngecewain siapapun."

Alvaro berdecik sambil mengacak rambutnya. Senna ini memang sangat menggoda hingga ia tidak bisa mengendalikan nafsunya, ia berpikir bahwa kesempatan ini tidak akan datang dua kali. Bisa saja Alvaro langsung menerkam Senna karena memang sekarang mereka sedang berada di apartemen laki-laki itu. Tapi setidaknya Alvaro harus menunggu Senna menggunakan kondom supaya tidak terjadi sesuatu nantinya.

"Pakai sekarang!" Perintah Alvaro. "Jujur kan kamu menikmati ciuman itu, semuanya hm? Jadi kenapa kamu berlaga jadi perempuan mahal sedangkan kamu sudah saya sentuh!"

Seperti tersambar petir Senna tak menyangka Alvaro akan berbicara seperti itu. Senna bangkit berdiri menatap tajam pada laki-laki itu. Alvaro melangkah membuat Senna terjatuh di atas ranjang. Laki-laki itu tersenyum kemudian ia mendindih tubuh gadis itu.

"Pakai sekarang atau saya yang pakaian itu di," ucap Alvaro terpotong menunjuk vagina.

"Kakak yakin ini aman?" Tanya Senna ragu.

Alvaro tersenyum. "Aman sayang," Alvaro memposisikan tubuhnya duduk kemudian Senna mengambil kondom itu lalu ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Senna menangis setelah memakaikan benda tersebut ke dalam vaginanya. Mau tak mau ia harus mengikuti permainan Alvaro. Senna membuka pintu kamar mandi kemudian ia melihat Alvaro tengah duduk di kasur lalu laki-laki itu tersenyum miring. Senna membuka layar ponsel setelah itu ia kembali meletakkan ponselnya di atas laci.

Alvaro bangkit kemudian mengangkat tubuh Senna ala bridal style untuk berbaring di tempat tidur mulai menyerang Senna. Ia melumut bibir kenyal Senna dengan rakus. Jemari sibuk membuka bra yang Senna pakai. Ia sudah meninggalkan bra membuat payudara sintal pacarnya menantang tepat di depan wajahnya.
Alvaro segera mengisap puting Senna yang sudah menegang sempurna. Memberikan lumutan sensual yang membuat Senna semakin manis.

Jemari Alvaro bergerak memainkan area sensitif Senna yang masih tertutup panties.

"I really enjoy!" Alvaro berbisik setelah mengisap payudara pacarnya itu.

"Udah kak jangan melakukan hal bodoh seperti ini," ucap Senna dengan nafas terengah-engah.

"It's okay baby, ini benar-benar gila," Alvaro berhasil melepaskan panties. Membuat Senna telanjang di bawah tubuh kekar laki-laki itu.

"JA-JANGAN, KAK SAYA MOHON," Teriak Senna. Gadis itu meronta-ronta memohon agar Alvaro tidak melakukan hal itu.

Alvaro kini mengangkat tubuhnya yang sejak tadi mendidih tubuh Senna. Laki-laki itu tersenyum devil Kemudian ia melepas pakaian yang menutupi tubuhnya. Senna berusaha untuk menahan diri dan berniat untuk kabur namun nihil Alvaro langsung menarik tangan Senna hingga gadis itu kembali terjatuh di atas kasur. keduanya telanjang di atas ranjang. Gairah Alvaro sangat memuncak.

Butterfly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang