3🦋~Butterfly~

208 99 58
                                    

Dengan kecepatan di atas rata-rata, Senna malajukan motornya untuk mendatangi tempat pelatihan Taekwondo, sesampainya di sana Senna langsung masuk ke dalam tempat pelatihan itu. Para senior sudah berada di sana, Senna berjalan mendekati mereka.

"Ini Senna ya?" Ucap Ardian ia adalah senior angkatan tahun 2019.

"Iya Kak," jawab Senna ramah.

"Sen, sini," panggil Tia sambil memukul kursi di sebelahnya. Senna tersenyum lalu melangkah mendekati Tia.

"Cie ketemu hm," ledek Dhea.

"Selamat malam semuanya, gimana kabarnya pada sehat? Mohon maaf ganggu aktivitas kalian semua, di sini Bang Rijal pengen ngumumin kalau Bang Ardian Minggu depan akan mewakili Indonesia di acara Asian games."

Suara gemuruh tepuk tangan membuat senyum haru atas keberhasilan Ardian untuk menjadi atlet Taekwondo. Semua orang mengucapkan selamat membuat suasana menjadi riuh canda tawa terlihat di mata Senna. Gadis itu tersenyum ke arah Ardian.

Sedari tadi seorang laki-laki memperhatikan Senna. "Sen, Bang Nabil lihatin lo terus tuh," bisik Tia.

"Terus?"

"Siapa tau ngajak balikan."

Senna bangkit ia berjalan ke arah Ardian. Gadis itu tersenyum. "Selamat ya Kak, semoga berhasil jadi atlet ternama mewakili Indonesia," ucap Senna.

Ardian juga ikut tersenyum. "Makasih Sen."

Senna berdiam, ia tengah memikirkan sesuatu namun ia bingung untuk memulai dari mana, mulutnya bungkam namun pikirannya tidak karuan, Ardian menoleh ke arah Senna, ia mengerutkan keningnya. Sedangkan Senna menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi bingung.

"Kenapa Sen?" Tanya Ardian.

"Hmm gimana ya Kak, bingung mau ngomongnya," ucap Senna.

"Ngomong aja kenapa?" Tanya Ardian sekali lagi.

"Senna mau bb-eerhenti," gugup Senna.

Ardian menarik lengan Senna, mereka berjalan keluar dari tempat itu. Setelah berada di luar, Ardian melepaskan tangan Senna lalu ia menatap pada gadis itu dengan ekspresi meminta penjelasan.

"Senna mau fokus sekolah Kak, bentar lagi ujian," jelas Senna.

"Enggak masuk akal berhenti karena pengen fokus sekolah, lagian latihan ini seminggu dua kali," bantah Ardian tersenyum miring.

"Pokoknya Senna pengen berhenti ikut pelatihan Taekwondo," kekeh Senna lalu pergi meninggalkan Ardian, gadis itu kembali masuk untuk berpamitan pada semua orang yang ada disana.

Senna mengetuk punggung Rijal, kemudian laki-laki itu menoleh kearah Senna. "Maaf Bang, kalau Senna enggak sopan," ucap Senna.

Nabil sedari tadi memperhatikan Senna. Ia adalah orang yang pernah dekat dengan Senna selama dua bulan, mereka menjalin hubungan pacaran, perpisahan mereka memang di bicarakan baik-baik karena Senna belum siap untuk pacaran, gadis itu malah menganggap Nabil sebagai kakak sendiri.

Sebenarnya Nabil tidak membenci Senna ia mengerti karena memang benar Senna masih berfikir untuk fokus sekolah, mungkin gadis itu tidak mau terkecoh tentang percintaan.

Senna tengah serius mengobrol dengan Ardian dan Rijal. "Si Senna mau berhenti," ucap Gani.

"Kenapa? Ko bisa?" Tanya Nabil penasaran.

"Katanya mau fokus sekolah," jelas Gani. Membuat Nabil tersenyum paham

"Hallo selamat malam semuanya, kakak-kakak yang saya hormati dan teman-teman seangkatan. Saya tidak mau banyak ngomong di sini karena bukan mc," ucap Senna mengundang gelak tawa. "Saya banyak-banyak terima kasih sama kalian semua, maaf saya sudah tidak bisa melanjutkan pelatihan Taekwondo lagi," lanjutnya.

Butterfly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang