Jangan plagiat Tuhan maha melihat bijak-bijak lah dalam menggunakan sosial media apalagi mengcopy paste karya seseorang.
Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maafFollow, Vote and coment
Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian.
.
.
.❣️ HAPPY READING ❣️
Di dalam ruangan Senna tengah tersenyum bahagia menatap fotonya bersama Ji chang-wook. Pintu terbuka menampakkan sosok laki-laki yaitu Alvaro lalu pintu itu tertutup kembali, Senna terkejut menatap laki-laki itu. Alvaro melangkah sambil membuka dasi. Kedua mata laki-laki itu menatap penuh arti kemudian ia mendekatkan wajahnya pada Senna. Gadis itu terdiam saat menatap manik mata Alvaro. Kedua bibirnya mulai melumut bibir kenyal gadis itu membuat Senna menangis sambil memukul dada bidang Alvaro.
"Sto," ucap Senna di sela ciumannya, namun Alvaro tampak terlihat ganas. Kedua tangan Senna di tahan kuat oleh Alvaro. "STOP!" Teriak Senna membuat Alvaro menghentikan aksinya.
Plakk
Satu tamparan keras di pipi Alvaro. "Brengsek!" Desis Senna menatap tajam pada Alvaro.
Alvaro tersenyum smirk. "Cinta sama nafsu itu sama aja, ngertikan?"
"Cek logikanya dimana?" Tanya Senna.
"Enggak ada logika, kamu pacar saya, berhak dong saya ngapa-ngapain kamu, lagian saya siap untuk tanggung jawab!" Jelas Alvaro membuat Senna semakin sakit ternyata ia selama ini berpacaran dengan pria mesum.
"Okay, kalau gitu caranya, saya bakal bilang ke orang tua saya, kalau saya pernah di apa-apain sama kamu," tegas Senna menatap tajam.
Mendengar ucapan itu Alvaro langsung tersadar kemudian meraih lengan Senna sambil menggelengkan kepalanya dengan tatapan sendu. Senna mengerutkan dahinya lalu menepis lengannya. Di luar nalar laki-laki itu berlutut di hadapan Senna.
"Maafin aku sayang," ucap Alvaro tulus penuh penyesalan.
Senna melipatkan kedua tangannya tersenyum jijik menatap Alvaro tengah berlutut padanya. Sebenarnya Senna sudah muak dengan Alvaro semenjak berhubungan dengannya seakan-akan ia menjadi wanita murahan bagi Alvaro untuk memuaskan nafsu laki-laki itu.
"Kalau seperti ini terus aku mau kita putus!" Ucap Senna. Alvaro menodongkan kepalanya menatap Senna kemudian ia meraih lengan Senna.
"Enggak sayang, aku butuh kamu, tolong jangan tinggalin aku," mohon Alvaro.
"Aku capek kak, hubungan seperti ini, terlalu toxic apa pernah kakak ngehargain aku? Ngertiin aku? Perhatian? yang kakak lakuin ke aku cuma nafsu doang," Jelas Senna.
Alvaro bangkit kemudian menarik lengan Senna. Saat berada di dalam mobil mereka terdiam tak ada yang membuka suara. Beberapa menit kemudian Alvaro menghentikan mobilnya ia turun kemudian membuka pintu mobil untuk Senna. "Ayo aku buktiin kalau aku serius sama kamu," tegas Alvaro menarik paksa lengan Senna untuk masuk kedalam rumah besar berwarna putih.
Di ambang pintu Senna menghentikan langkahnya ragu. Alvaro menoleh lalu kembali menarik lengan Senna untuk masuk kedalam rumah. Setelah masuk kedalam rumah tersebut banyak anak kecil yang sedang berlarian di ruang tamu.
"KAK SENNA," teriak gadis kecil itu adalah Zea ia langsung berlari menghampiri Senna dan Alvaro.
Senna tersenyum tipis pada Zea kemudian ia memeluk tubuh gadis kecil itu. "Yaudah sekarang Zea main lagi ya sama mereka," perintah Alvaro kemudian Zea mengangguk. Hendak saja mereka kembali melangkah seorang wanita paruh baya menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (On Going)
Teen FictionSEBELUM BACA DI WAJIBKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU ❗ Menceritakan tentang wanita muda bernama Senna Aylara ia adalah wanita pintar dan rajin saat mendekati kelulusan SMA tiba-tiba kekasihnya meninggal karena penyakit mematikan yaitu Marven Ravendra. Se...