16🦋~Butterfly~

136 80 18
                                    

Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maaf

Follow, Vote and coment

Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian

.
.
.
.
.
.
.

❣️ HAPPY READING ❣️

{ 1 tahun kemudian }

Seorang gadis tengah duduk melamun ke arah luar. Saat ini hujan begitu deras mengguyur kota Jakarta di siang hari. Menikmati suara hujan yang terdengar nyaring di telinga nya. Kemudian ia membuka buku dan menulis sesuatu.

----------------------------------------------------------------
<Hai Marven...
<Gw slalu berdoa, smoga lo tnang disna,
<Hari ini dan strsnya gw bljr mngikhlskn
<Dunia ini terlalu fatamorgana
< Marven, gw bhgia knl Lo:)
< Skrng gw udh kerja Ven
< Tuh kan gw udh mandiri skrng xixii
< ~Marven sampai jumpa~
>>>>>>>>>>>>Muachhh>>>>>>>>>>>>>>

"Senna bisa tolong saya?" Panggil Alvaro. Senna langsung menutup diary kemudian menghampiri Alvaro.

"Bisa Dok," ucap Senna. Laki-laki itu memberikan beberapa lembar kertas pada Senna. Gadis itu mengerutkan dahinya menatap bingung.

"Saya minta tolong, Asisten saya lagi di toilet," jelas Alvaro memberikan Beberapa lembar kertas.

"Ingat ya saya bukan babu," tegas Senna menatap tajam.

Senna melangkahkan kaki meninggalkan Alvaro. Gadis itu berjalan menelusuri koridor rumah sakit, kemudian masuk ke dalam ruangan Alvaro lalu meletakkan kertas tersebut di atas meja.

Alvaro tengah memperhatikan Senna ia tersenyum manis di ambang pintu. "Apa si, enggak jelas banget, sksd tuh orang," gerutu Senna.

"Hm."

Senna menoleh kearah suara itu, ia menatap malas pada Alvaro. "Saya dengar!"

"Bagus lah kalau dengar," sinis Senn. "yaudah mana sini obat buat Bang Regan," lanjut Senna.

"Kamu itu lucu," puji Alvaro. Membuat Senna berdecak.

Alvaro tengah menyiapkan obat kemudian memberikan-nya pada Senna. Ia langsung mengambil obat tersebut. Kemudian membalikkan badannya untuk pergi dari ruangan ini.

"Tunggu!!"

Senna menghentikan langkahnya membuang nafas kesal. Alvaro berjalan mendekati gadis itu kemudian memberikan beberapa bingkisan seperti Silverqueen. Senna menatap ketus dan mengambil coklat itu kemudian kembali melangkah meninggalkan Alvaro.

"Pacar kamu?" Tanya seorang pria yang baru saja datang ke ruangan Alvaro.

"Calon istri, Om," Canda Alvaro.

"Kenalin ke keluarga, jangan lama-lama yang ada nanti di selingkuhin lagi," jelas pria itu.

Alvaro tersenyum. "Duduk dulu Om," Alvaro mempersilahkan pria itu duduk.

Butterfly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang