29. Miss you all

5 2 0
                                    

Fakta mengatakan bahwa pelangi datang tidak bertahan selamanya. Mereka hanya datang di saat waktu yang tepat. Memberikan warna warni yang cerah untuk dunia yang kurang berwarna.

Sama seperti vano dan clara. Mereka datang tetapi hanya sementara. Memberikan warna pelangi di kehidupan Azura yang monoton, memberikan warna di kehidupan shena yang berada diantara warna hitam dan putih, memberikan keyakinan kepada enjel bahwa ada sesuatu yang di takdirkan untuknya sehingga ia meyakini bahwa tidak semua orang itu memiliki sifat mengkengkang dan merendahkan,, seperti azura, shena, dan clara.

Karena mereka, ia bisa merasakan bebas tanpa beban, rumah tempat beristirahat jika dirinya lelah dengan rumah bangunan orang tua nya. Tempat yang membuat enjel bisa merasakan apa itu keluarga. Dirinya bukan bermaksud dengan lebih menduakan keluarganya ,, tapi enjel merasa seperti itu. Pertemuan pertama yang tak ia sangka akan berjalan sejauh ini.

Shena di tawarin sepupunya yang bernama Rian untuk ikut keluar negeri. Orang tuanya sudah di beritahu oleh rian untuk mengajak shena ke sana. Rian berumur 20 tahun. Ia mengajak shena ikut dengan nya, karena ia merasa itu adalah pilihan terbaik agar shena tidak terkekan oleh kedua orangtuanya.

"juu,, cici mau bilang."

"bilang apa ci? Cici kumat lagi sakitnya? Ada masalah?"

"ish. Bukan juu."
Saut shena.

"makanya dengerin dulu sampai habis."

"kalau aku ga bisa? Biasanya kan aku nyaut,,"
Tanya azura.

"cici mau bilang,, kalau cici mau keluar negeri sama bang rian."

Jedag jedug di dalam jantung azura. Ia kaget, syok dan sedih menjadi satu.

"kapan?"

"minggu depan."
Jawab shena.

"Bakal lost kontak nanti?"

"maybe,,"

Azura terdiam.

"cici jangan lupa makan ya?"

Shena menatap netra hitam legam azura.

"Jangan lupa makan! Jangan lupa jaga kesehatan ! Jangan lupa jaga pola makan, pola pikir, pola hidup."

"iya iya bawell!"

"bawel bawel gini aku sayang cici tau. Aku juga gamau cici kenapa kenapa!"

"Gaada alasan yang aneh aneh. Gaada alasan 'males makan, mager, bad mood, ngantuk, lupa makan-'

"Iya iyaa bawell nya cicii"
Shena memeluk azura gemas.

"juju bakal kangen,, "
Ujarnya pelan.

Semilir angin dan suara ombak laut yang terdengar, memberikan perasaan bebas di kehidupan azura dan enjel. Mereka berada di pinggir pantai di sore hari. Mereka tak bersama shena karena shena sedang demam, dan mereka baru saja menjenguknya. Setelah mereka menjenguk shena, mereka langsung menuju pantai karena mumpung ada kesempatan diantara keduanya.

A Z H E V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang