1. SMA Candi Budi Utomo

26 6 0
                                    

azura menatap dirinya di depan cermin. Ia lalu tersenyum kecut.
Lo harus kuat zura.semangat azura untuk dirinya sendiri. Akhirnya ia turun ke lantai bawah.

Saat menuruni anak tangga ia melihat bundanya di meja makan sedang menyuapi adik laki laki kecilnya dan ayahnya yang baru selesai makan. Ia lalu ikut gabung dengan mereka dan mengambil nasi goreng yang masih berada di wajan ke piringnya untuk sarapan paginya.

Saat ia kembali ke meja makan setelah mengambil sarapannya ia melihat seorang pria turun dari lantai atas dengan hodie putih dan celana panjangnya.

Gabriel farenzi. Abang dari azura itu mempunyai sikap cuek, dingin , ketus , jutek , dan ngomong seperlunya. Ia tak suka basa basi yang menghabiskan banyak waktu.

Gabriel melewati ayah dan bunda begitu saja, tanpa menyapa ataupun menoleh.
Azura yang melihat itu hanya bisa diam. Ia lalu duduk di meja makan dan fokus pada makannya. Suapan demi suapan nasi goreng tersebut masuk ke dalam mulut azura.

"yah, kalo kayak gini mau enggak dianggap anak yaa, tapi anaknya sendiri" ujar bunda pada ayah saat ayah kembali ke meja makan setelah menaruh piringnya di cucian piring.
"ya , mau gimana lagi" saut ayah sambil terkekeh pelan.

Azura yang mendengar itu menahan gejolak tak suka di hatinya. Ia tak suka jika abang nya di bicarakan seperti ini. Ia lalu segera menghabiskan sarapannya dan minum lalu segera menaruh piringnya di tempat cucian piring.

"zura berangkat dulu yah,bund?" pamit azura pada kedua orang tuanya lalu segera salim.
"Iya hati hati" kata ayah saat menerima tangannya.
Azura hanya bisa mengangguk kan kepalanya tanda setuju.

Ia lalu pergi ke sekolah dengan bis umum yang biasanya ia gunakan untuk berangkat ke sekolah.

Azura memilih untuk berada persis di dekat jendela bis. Tempat yang biasanya ia tempati dan tempat yang paling nyaman untuk menenangkan pikirannya.

***

hari ini adalah hari rabu , hari yang membuat para siswa malas termasuk azura karena terdapat pelajaran biologi yang biasanya gurunya memberikan tugas kelompok apalagi pelajarannya saat jam kedua. Azura melangkahkan kakinya menuju kelas dengan malas. Karna ia masih kelas 10 jadi kelasnya masih berada di lantai 2. Sudah hampir setengah tahun ia berada di sekolah itu.

Ia memasuki kelas dengan malas. Kelas 10 MIPA 1, kelas yang isinya warga ribut. Ia lalu menuju bangkunya yang berada di dekat jendela.

Kalian bingung ga?kenapa azura memilih bersanding dengan jendela?

Karena menurut azura jika ia berada di samping jendela ia bisa langsung melihat langit biru di atas sana saat dirinya lelah. Ya, seperti sekarang. Azura menatap langit biru di langit dengan tatapan kosong. Walau di kelasnya rame itu tak mengubah keadaan hatinya yang sepi.

Saat di tengah melamun, tiba tiba ada yang menepuk pundaknya. Ia langsung sadar dan mengangkat kembali tubuhnya untuk melihat siapa yang menepuknya tadi.

Enjel Vloria . Gadis yang memiliki tubuh pendek seperti Azura yang biasanya di panggil "JEJE" oleh azura dan rambut pendek sebahunya yang membuat orang orang berpikir bahwa dia gadis jutek dan sensi mungkin karna memiliki alis tebal?, padahal dia tidak seperti itu.

"Lu knp ju?" tanya enjel. Tak lain dengan azura, enjel juga memanggil azura dengan sebutan "JUJU" katanya "kalo "ZUZU" nanti kalo Z nya kelepasan jadi huruf S , kan ga lucu:'."
Alasannya.

Azura yang ditanyakan hal itu hanya bisa menghela nafas lalu kembali mengadap langit dengan kepala yang ia tidurkan di atas meja.

"gua gpp je. Gua cuman badmood doang pagi ini"balas azura.

Enjel yang berdiri di dekat azura hanya bisa mengangguk paham. Menurutnya kalo orang mood di ganggu nanti tambah ga mood".

Ya itulah enjel. Si gadis yang suka berpikir.

***

Bel masuk sekolah ke 2 pun berbunyi. kini , semua yang berada di kelas azura hanya bisa pasrah akan pelajaran selanjutnya. Suara langkah dari hels yang digunakan itu terdengar membuat para siswa/i yang frustasi menjadi hening. Mereka diam seolah olah kelas ini terjadi libur panjang.

Seorang wanita paruh baya yang memakai kacamata memasuki ruang kelas dengan wajah yang judes.

Ck. Beban apalagi ini yang di berikan bu Wati.batinnya.

azura memejamkan kedua matanya pasrah. Ia lalu menegakkan kembali tubuhnya dan menghadap bu wati.

"okey anak anakku, ibu minta kalian membuat laporan yang membahas tentang menganalisis modul sel pada tumbuhan dengan hewan." perintah bu Wati.

Calista yang merupakan sekelas dengannya segera mengangkat tangan nya.

"kan pelajaran itu belum ada bu, di Materi kelas 10"keluhnya.

"iya bu!"saut enjel

"nah karna itu, ibu minta kalian minta bantuan kakak kelas kalian yang sudah kelas 11! karena mereka sudah berpengalaman." jelas bu Wati

Gapapa lah, kan juga kerja kelompok pasti. Batin azura.

"Dan juga tugas ini per INDIVIDU" tambah bu wati sambil menekankan kata terakhirnya sebagai bentuk peringatan.

YAHHH.

Sekelas mengeluh , tapi jika mereka membantah , nilai mereka berkurang. Jadi mau tak mau pasrah.

"okey, karna kalian sudah ibu kasih tugas itu , untuk hari ini di baca saja dan di pelajari bab 4" perintah bu wati.

Dan seperti ini lah jika hari rabu, kami pasti bertemu dengan guru killer itu. Jadi mau tak mau gaada yang bolos di jam pelajaran Bu wati.

A Z H E V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang