Lima orang sahabat tampak berjalan keluar dari sekolahnya. Mereka adalah kelima sahabat yang sangat akrab. Mereka memberi nama pada kelompok mereka " CAPAS " . Hampir satu sekolah mengetahui keberadaan mereka di sekolah ini. Maka dari itu, mereka dinobatkan sebagai kelompok yang paling terkenal.
"Sebentar lagi akan libur Natal. Apakah kalian tidak liburan?" Tanya Cheryl dengan penuh semangat. Kedua telapak tangannya ia gosok-gosokan. Musim gugur memang cuaca yang menyebabkan angin di musim ini semakin dingin dari musim sebelumnya.
"Uhmm, mungkin. Entahlah, aku tidak tau. Lagi pula, keluargaku tidak mempunyai rencana apa-apa, belum" Jawab Alice sembari menggosok-gosokkan kedua tangannya.
"Hei! Kalau kalian sudah punya rencana, beritau saja aku! Aku mungkin juga akan pergi ke tempat kalian liburan!" Seru Pingkan sambil memegang erat tali ranselnya.
"Oke baiklah kawan, aku mau pulang dulu ya! Sampai jumpa!! " Steven berbelok ke arah kiri. Sebenarnya, rumah Alice, Cheryl, dan Steven berdekatan. Sedangkan Pingkan, rumahnya lumayan jauh dari tumah Alice, Steven, dan Pingkan.
"Karena Steven sudah pulang, lebih baik aku juga pulang. Benar begitu kawan?"Tanya Albert. Anggota laki-laki satunya. Rumah Albert juga jauh dari rumah Alice, Pingkan, Cheryl, dan Steven. Jadi, dia berjalan pulang sendirian.
Pingkan berbelok ke kanan. Albert tetap lurus. Dan Cheryl, Alice, serta Steven berbelok ke arah kiri.
----------------------------------------------------------------
"Alice, apa lebih baik kita merencanakan sesuatu agar liburan kita lebih meriah? Mungkin pergi ke pasar malam atau pergi ke gereja bersama?"Tanya Cheryl sambil menggandeng tangan Alice.
"Ide yang bagus. Tapi, aku tidak yakin ada pasar malam di tengah-tengah salju yang mungkin akan turun dengan deras" Jawab Alice sambil menaikkan pundakknya.
"Benar juga, tetapi, apakah kamu tidak akan bosan di rumah terus seraya melihat salju yang ada di depan rumahmu?" Kata Cheryl sambil menoleh kepada Alice.
"Pasti. Itu akan jadi hal yang paling membosankan dari liburan kali ini. Semoga hal itu tidak terjadi" Ucap Alice.
"Aku juga akan berdoa seperti itu Alice" Kata seorang laki-laki. Dari suaranya, Alice dan Cheryl sudah bisa menebak milik siapa suara itu.
"Steven, apakah kau ada ide gila untuk liburan kali ini?" Tanya Cheryl. Jadilah mereka berjalan bertiga. Steven menggandeng Alice, Alice yang posisinya ditengah menggandeng Steven dan Cheryl, Cheryl yang posisinya paling kanan menggandeng tangan Alice.
"Mungkin kita bisa ke dunia ajaib" Alice berkhayal.
"Apa kau sedang membuat sebuah lelucon Alice? Itu tidak akan berguna" Steven memutar kedua bola matanya setelah mengucapkan sederet pertanyaan itu.
"Sepertinya tidak Stev, dia kan memang suka dengan imajinasi yang aneh begitu" Cheryl menjawab sebelum Alice sempat menjawab.
"Hei, tapi aku tidak gila lo ya! Tetapi percayalah bahwa keajaiban itu selalu ada" Ujar Alice lalu mengatakan " Sampai jumpa teman, rumahku belok di sini" Alice melambai kepada dua sahabatnya itu.
Cheryl dan Steven membalas lambaian Alice. Lalu, mereka berdua berjalan pulang sambil berbasa-basi.
----------------------------------------------------------------
Besok harinya...
Di kantin sekolah tempat kelompok CAPAS itu belajar. Mereka sedang asik berbincang-bincang tentang liburan musim dingin nanti. Yang akan datang sebentar lagi. Tentunya, kelima orang sahabat itu sangat antusias membicarakannya.
Alyce yang sedang menusuk wortel melalui garpunya berkata " Teman-teman, kurasa liburan ini akan berjalan seru bila kita pergi bersama-sama. Maksudku kita pergi berlima saja. Apa kalian mau?"
Albert ikut angkat dalam bicara "Boleh. Itu ide yang bagus juga. Tapi, kita akan berlibur ke mana? Liburan bisa menjadi sangat membosankan bila ditemani salju yang terus-menerus turun. Hmm, lama-lama, aku sebal juga dengan salju ini. Haha"
"Hei Albert, aku juga bingung. Memangnya, kita mau berlibur ke mana? Cuaca di tengah-tengah salju sangatlah dingin" Kata Cheryl kepada semua sahabatnya, termasuk Albert.
"Kau benar juga Cheryl. Musim salju ini akan begitu menusuk kulit kita. Mungkin kita harus berlibur ke dunia para peri? Di sana pasti hangat dan pasti bermukim semi. Kalau menurutku sih. Tapi yang pasti kita harus coba" Jelas Alyc yang menyukai hal-hal sihir. Yang hampir semua orang tidak percayai.
"Haha ide yang gila Lic. Sangat gila. Tapi aku juga berharap sih ide gilamu itu benar-benar terwujud." Kata Cheryl sangat senang. Dan setelah dia menyelesaikan kalimatnya itu, angin dingin berhembus di hadapan mereka.
"Musim dingin memang akan benar-benar datang ya? Lumayan seru juga sih" Ujar Pingkan lalu meminum habis minumannya.
" Harusnya begitu sih Ping, tapi akan lebih seru kalau kita merayakannya berlima, kau mau ikut tidak?" Tanya Steven.
"Stev, emangnya kau tahu apa yang harus kita perbuat di liburan nanti?" Albert tidak menjawab namun ia bertanya kepada Steven.
"Hehe. Aku juga tidak tahu. Kenapa kita tidak merundingkannya nanti malam saja? " Steven menunjukan cengirannya.
Semua anak menunjukan flat facenya.
"Jangan bercanda deh Stev" Kata Alyc masih dengan muka datarnya.
Steven tertawa kecil, malu.
"Tapi itu bukan ide buruk juga kalau menurutku. Bagaimana kalau kita kumpul di rumahku?" Jelas Pingkan.
"Boleh juga" Sahut semua anak dengan senang. Semuanya mengangguk menyetujui rencana yang lumayan keren itu.
"Boleh bawa buku cerita tidak?" Tanya Alyc.
"Wah, aku juga mau bawa!! Ada buku bagus yang kupunyai juga. Kau pasti suka Lyc!!" Seru Cheryl senang.
"Oh ya? Aku jadi tertarik" Jawab Alyc juga tersenyum girang.
"Tentu saja" Jawab Cheryl sehabis Alyc berkata sederet kalimatnya.
"Oke, jadi, nanti kita kumpul di rumah Pingkan jam berapa? Jangan bercanda please" Kata Albert sambil membetulkan kacamatanya yang agak melorot ke hidung.
"Sehabis sekolah saja" Jawab Pingkan.
"Tidak bisa. Aku ada ekstra nanti sehabis pelajaran" Sahut Steven.
"Ehmm, oke. Bagaimana kalau sehabis kamu ekstra saja?" Tanya Pingkan.
"Ide bagus!! " Seru hampir semua anak.
Gimana? Cerita yang nih ya? Baru dikit soalnya buat intro cerita dulu. Keep vote and read this story guys! Thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time
FantasyKisah lima orang sahabat yang menemukan sebuah buku tua bersampul coklat yang kira-kira berumur ratusan tahun. Mereka penasaran dengan dongeng yang ada di dalam buku itu lalu membacanya. Apakah yang akan terjadi setelahnya? Apakah mereka tersesat...