Epilog

2.3K 91 22
                                    









Inilah epilog yang mungkin kalian tunggu-tunggu atau bahkan kalian sudah lupa cerita ini:) enjoy






Mereka berlima telah berlari dan tengah mencari buku bersampul coklat. Semua anggota terlalu panik hingga tidak ingat di mana pertama kali mereka tiba di sana. Seharusnya buku itu berada di dekat tempat mereka pertama kali datang.

Albert berlari paling depan diikuti ketiga temannya dari belakang. King Jelly telah merubah dirinya menjadi seorang kakek tua yang terlihat berwibawa. Albert kesal bila mengingatnya. Bagaimana bisa king jelly membunuh anak buahnya sendiri. Terdengar sangat konyol.

Alycia berlari di belakang Albert. Pikirannya berkecamuk. Datang dari mana-mana, saling menubruk satu sama lain. Hingga pikirannya tidak fokus dan pikirannya kosong. Jadi, dia berlari hanya dengan mengikuti arah Albert berlari.

Pingkan berlari di samping Cheryl. Perasaannya tidak lebih baik sejak sejam yang lalu. Kakek itu masih saja mengejar, apakah ia tidak pernah merasa lelah? Namun, Pingkan kembali mengingat kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan kakek pada mereka.

Cheryl yang berlari di samping Pingkan mulai tidak fokus. Dia mencoba mengingat-ingat di mana buku itu berada. Rasanya dia ingat dengan tempat dia berlari sekarang. Dia terus mencoba memutar tempat-tempat yang pernah ia dan kelompoknya lewati.

Steven berada di paling belakang, melindungi seandainya kakek itu mau mendekat, maka Steven bersiap-siap membawa tongkat kayu. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Tempat ini adalah tempat di mana mereka pertama kali tiba.

"Teman-teman, aku tau buku itu ada di mana!" seru Steven. Semua nya langsung menoleh dan melihat Steven. Dengan pemandangan teman-temannya yang penasaran, Steven langsung berbicara to the point "Ada di dekat sini, menurutku"

Semuanya langsung tersadar dan mulai lari berencar. Mencari di bawah rumput, di manapun tempat yang tersembunyi. Dua puluh menit kemudian, mereka ingin menyerah apalagi memikirkan kemungkinan kakek itu sudah dekat dengan wilayah ini.

Namun mata Albert yang jeli dapat melihat tumpukan daun-daun kering. "Lihat teman-teman! Mungkin buku tua itu ada di sana!" semua mata terfokus pada satu titik, tumpukan daun itu. Di sana memang terselip buku bersampul coklat. Mereka mendekati tetumpukan daun itu dan membongkarnya, tidak php(pemberi harapan palsu), ya buku itu ada di sana.

Saat mereka ingin membuka buku tersebut, kakek tua itu semakin mendekat kepada mereka. Steven sudah bersiap-siap dengan tongkatnya.

Pertama-tama, Pingkan membaca cerita itu.

"Pada jaman dahulu kala, sang putri dari kerajaan yang teramat mewah hilang tiba-tiba. Semua rakyat sangat khawatir, raja dan ratu juga sangat khawatir dengan putrinya" dan blup, Pingkan hilang.

Cheryl sudah bersiap-siap. "Kemudian seorang laki-laki tua menemukan putri itu. Tapi kakek tidak tau siapa dia. Kakek itu tidak mengikuti perkembangan jaman. Jadi dia hanya menawarkan makanan dan minuman" lagi-lagi hilang seperti ditelan angin.

"Sang putri akhirnya menerima makanan itu, dia sangat berterima kasih kepada laki-laki itu, sang putri membersihkan rumah dan menata barang-barang hingga rapi" Albert menghilang.

"Jadi, si putri merasa berterima kasih. Dia ingin membantu kakek untuk membersihkan rumah sang empunya. Walaupun sang putri sangat jarang membersihkan rumah, dia harus berusaha sebaik-baiknya." Steven menghilang sejalannya waktu. Seakan hilang ditelan angin.

Dan kini, tinggal Alyc saja yang tertinggal. Dia segera membaca bagian akhirnya.

" Tapi sesuatu yang aneh terjadi. Mengapa dia berada di sini? Kenapa dia bisa hilang secara tiba-tiba? Sebenarnya di mana dia?" dan anggota terakhir dari CAPAS itu pun menghilang.

Mereka semua menghilang, bersamaan dengan hilangnya King Jelly.

Once Upon A TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang