BAB 10

165 18 7
                                    

.
.
.

BRUK

Sakura menarik bocah tersebut sehingga tidak ada korban atau pun yang terluka.

"Aish, sialan kau bocah"
Ucap sakura sambil mengelus bokong nya itu.

"Hiks, sakit huwaa!"
Sakura pun bingung perasaan bokong nya yang sakit tapi mengapa bocah ini yang menangis.

"Hei, ada apa dengan cucu ku?"
Ucap seorang wanita paruh baya yang baru keluar dari toko. jika sakura lihat umur nenek dari anak yang dia bantu tadi, tidak jauh dari mebuki.

"Eh, kau siapanya ya?" Tanya sakura.

"Aku neneknya dan kenapa cucuku menangis?" Tanya wanita tersebut dengan lembut.

"Huh, tolong jaga cucu anda tadi dia hampir di tabrak mobil" ucap sakura sopan, walau entah kenapa kok lututnya terasa perih sedikit.

"Apa? Benarkah maafkan cucu ku ya?" Ucap wanita tersebut.

"Iya tak apa" akhirnya sakura bangkit dari jatuh nya.
Wanita paruh baya tersebut kaget melihat darah dilutut sakura.

"Hei, lutut mu terluka ayo oba-san obati"
Sakura pun kaget dan melihat lututnya yang memang mengeluarkan darah yang lumayan banyak. Padahal kan tadi dia jatuh terduduk tapi kok lututnya yang Kena?.

"Oh, ini tidak apa apa oba-san"
Ucap sakura agar wanita itu langsung pergi saja, tapi rupanya sakura malah di tarik ke dalam mobil wanita itu dan cucunya malah di tinggal.

"Ayo sebentar saja kok."
Ujar wanita itu sambil mengambil kotak p3k dari bagasi mobil.
Dan mulai mengobati lutut sakura,
Sakura menatap bosan wanita itu karena luka hanya masalah kecil bagi sakura.

"Oke sudah"

"Terimakasih oba-san"
Ucap sakura dan langsung keluar dari mobil mengambil belanjaan nya tadi.

"Iya, sama-sama nak terimakasih telah menolong cucu ku"
Dan sakura hanya mengangguk.
Mulai menyalakan mesin motornya dan pergi dari situ.

"Hah, semoga aku bertemu dengan gadis baik itu lagi." Gumam wanita itu, dan masuk kedalam mobilnya.

Sementara sakura yang di jalan berdoa agar tidak bertemu dengan wanita itu lagi.

.
.
.

"Tadaima!" Teriak sakura saat masuk ke rumahnya.
"Hei, sakura kenapa lama?"
Tanya mebuki yang sedari tadi menunggu sakura.

"Habis, nabrak anak orang"
Jawab sakura ngawur.
Dan langsung di geplak oleh mebuki.
"Jawab yang benar!"
"Ck, tadi ada anak orang hampir di tabrak, dan aku menyelamatkan nya"

"Wah, sangat pahlawan sekali"
Cibir sasori yang datang dari dalam.

"Berisik!"
Mebuki hanya menggeleng.
"Jadi, bagaimana keadaan anak itu?"
"Dia selamat tapi aku yang jadi korban" ucap sakura.

Mebuki melihati sakura dari atas sampai bawah.
"Apa mu yang terluka?"
Tanya mebuki heran.

"Huh, hanya bagian lutut kok kaa-san" ujar sakura agar ibunya tidak banyak tanya.
"Bukan begitu kan malam ini ada tamu" perempatan siku pun muncul di kening sakura ingin rasanya dia menendang ibunya ini,
Dan pada akhirnya dia hanya menghela nafas panjang.

"Kalau begitu aku akan memakai dress dibawah lutut"
Akhirnya mebuki mengangguk saja dan pergi ke dapur lagi.
Sakura pun masuk kedalam dan duduk di ruang tv.

Kizashi melihat lutut sakura yang luka pun bertanya.
"Kenapa lutut mu saki?"
Tanya Kizashi.
"Luka" Kizashi pun mendengus mendengar jawaban sakura.

TWINS : bad girl and nerf boy [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang