BAB 1

239 17 1
                                    

Saat Sakura sampai dirumahnya. dia langsung berbaring diatas sofa.

"Hei nii-san, sasura mana?"
Tanya sakura.

"Yah sekolah lah"

"Aku kapan masuk sekolah"

"Minggu depan"
Jawab sasori, setelah itu tak ada percakapan lagi.
Sakura menatap langit langit rumahnya dan kembali bertanya lagi.

"Sasura tinggal di mana?"

"Dia tinggal di apartemennya sendiri."
Jawab sasori, fokus pada hp nya.

"Hah? Dia tinggal di apartemen sendiri!?" Tanya sakura sambil menatap sasori.

"Ya.., memang kenapa?"

"Aku tak menyangka anak culun seperti dia bisa tinggal sendiri dirumah"

"Hei! Mulut. Kau pasti iri kan sama sasura bisa tinggal sendiri sementara kau, dirumah seperti anak kucing"
Ucap sasori yang masih fokus sama handphone nya.

"Bisa dibilang iya sih, kenapa ya aku tak tinggal di apartemen sendiri"
Tanya sakura.

"Ya iyalah, dirumah orang tua saja kamu sering ke club apalagi dirumah sendiri. Langsung tidak perawan kamu.." ledek sasori kepada sakura,
Karena Sasori sudah tau alasan
Sakura dikirim ke Jepang.

"Hei! Tidak mungkin! Aku melakukan itu tunggu sudah menikah!"
Bantah sakura.

"Halah! Dulu siapa yang bilang mau minum alkohol tunggu sudah lulus hah?!" Tanya Sasori mengingatkan sakura, yah. Bahwa sakura dulu berjanji akan minum alkohol tunggu sudah lulus, atau sudah 20 tahun.

"Hehe, sudahlah nii-san masa lalu biarlah berlalu~"

"Dih, yah sejak saat itulah aku tak mau percaya sama kamu. Sudahlah sana kekamar mu sana"
Ucap sasori mengakhiri perdebatan itu.

"Hn" sakura langsung keatas, meninggalkan Sasori menuju kamarnya. Sementara sasori menghela nafas pelan.

"CK, anak itu nanti betulan tidak, perawan kan gak lucu."
Gerutu sasori.

Setelah sampai kamar sakura langsung menaruh bajunya di lemari, dan dia langsung berbaring

Sakura termenung sesaat dan
Tiba tiba terlintas motor kesayangannya didalam pikirannya,
Sakura langsung bangun dan berjalan ke bawah menemui sasori, lagi.

"Nii-san,"

"Apa"
Jawab sasori.

"Kau punya motor?"
Tanya sakura kepada Sasori.

"Ada, banyak"
Jawab sasori yang fokus kearah hp nya. Mendengar hal itu mata sakura langsung berbinar binar.

"Boleh minta satu gak"
Tanya sakura, sasori yang mendengar itu langsung melihat kearah sakura.

"Apa! Hei saki kau tak boleh menaiki motor, kau bahkan masih kecil."

"Tapi saat aku di Amerika aku mempunyai motor malah aku ikut balapan" jawab sakura dengan santai.

"Apa! Tidak akan kubiarkan kau menaiki motor" ucap sasori sambil melotot kearah sakura.

"Kalau begitu aku tak akan kesekolah,
Lagian kata kaa-san aku boleh pinjam motor nii-san kok, yang penting tak ke club"

"Oke. Tapi kau janji, tidak boleh pergi ke club, jika kamu ke club akan ku sita motor mu!"
Ucap sasori sambil memberikan kunci Garasinya kepada sakura.

"Yes! Thank you, me brother hehe"
Ucap sakura sambil pergi keluar, sementara sasori hanya menggeleng.

Saat di garasi sakura terkagum kagum melihat ada banyak jenis motor, dan yang menjadi perhatiannya adalah motor keluaran terbaru, milik sasori.
Dan dia langsung menargetkan motor satu itu.

.
.
.

Minggu depan

Sakura turun kelantai bawah dengan membawa tasnya.
Dia mengambil sarapan yang dibuat para maid.

Dia meminum susu dan langsung memakan sandwich, sementara sasori sudah pergi dari beberapa menit yang lalu.

Sakura turun kebawah, mengambil motor yang dia incar semalam.

Konoha high school

"Hei teme katanya ada murid baru loh!" Ucap Naruto kepada Sasuke.

"Hn" Sasuke hanya fokus kepada handphone nya, tidak memperdulikan ucapan Naruto.

Brum
Brum

Namun tiba tiba murid khs dihebohkan oleh kedatangan motor keluaran terbaru. Honda RC213V
Berwarna hitam dan digarisi merah tua.

"Woah. Teme! Coba kau lihat itu motor keluaran terbaru! Kukira hanya kita yang punya"
Yah karena yang Naruto tau hanya dia dan Sasuke, sai, Neji, Shikamaru, yang punya.

"Mungkin hasil curian"
Celetuk sai dengan senyum palsu nya.

"Yah mungkin. Eh? Tapi motor siapa yang mau dia curi hah!?"
Balas Naruto.

Sakura yang mendengar bisikan dan decakan kagum hanya tersenyum miring.
Dan dia membuka helmnya, dan semua orang yang melihatnya langsung melongo karena,
Melihat seorang gadis yang memakai motor itu.

"Wah! Rupanya seorang gadis! Teme"
Ucap Naruto heboh sendiri diantara teman-temannya.

"Mungkin dia banci"
Ucap sai lagi sambil tersenyum palsunya lagi.

"Hei kau jangan sembarang sai"
Ucap Shikamaru karena temannya ini tak waras semua.

Sakura langsung menaruh motornya dan melihat keseliling, matanya sempat bertemu dengan mata Onyx milik Sasuke, tetapi hanya sebentar karena sakura langsung mengalihkan perhatiannya.

Selanjutnya Sakura bertanya kepada salah satu murid disitu. Dimana ruang kepala sekolah.

Saat sudah diberitahu dia langsung berjalan kelantai 2 untuk mencari ruangan kepala sekolah.

Cklek sakura langsung membuka pintu tersebut tanpa mengetuk. Membuat sang kepala sekolah terlonjak kaget.

Tsunade langsung menatap sakura tajam.
"Hei! Kau dasar keponakan kurang ajar" geram Tsunade.

"Maaf baa-san, jadi kelas ku dimana?"
Tanya sakura to the poin, Tsunade yang mendengar itu menghela nafas panjang.

"Shizune panggilkan Kakashi"

"Baik Tsunade sama"

Begitu kakashi masuk kedalam ruangan kepala sekolah dia bingung melihat sakura yang dengan santainya mengangkat kaki di atas meja.

"Dia keponakan ku"
Ucap Tsunade yang sudah tau kakashi sedang kebingungan.
Sementara kakashi hanya mengangguk.

"Ikut saya sakura"

Sakura hanya mengangguk dan mulai mengikuti kakashi dari belakang,
Dan sampailah dia didepan kelas 12B.

Kakashi memberi instruksi agar dia masuk saat kakashi menyuruh nya.
Sakura hanya mengangguk paham.

"Hari ini kita kedatangan murid baru.
Sakura-san anda boleh masuk",
Sakura berjalan masuk dan menatap kedepan dengan tatapan datar.

"Haruno sakura"

Hening

"Sudah itu saja?"
Tanya Kakashi sakura hanya mengangguk kan kepalanya.

"Oke kau boleh duduk didekat Yamanaka Ino. Angkat tanganmu"
Tak ada sautan dari Ino, kakashi menghela nafas pelan karena pasti mereka sedang bolos.

"Sakura kau duduk di depan sana"
Tunjuk kakashi.
Sakura hanya mengangguk lalu berjalan ketempat duduk yang di suruh tadi.

Dan mereka semua memulai pelajaran dengan tenang, sampai bel berbunyi, menandakan kalau sudah waktunya istirahat.
Dan sakura langsung keluar kelas dia ingin cepat cepat ke kantin,
Perutnya sudah sangat keroncongan.
.
.
.

Dahh bubar bubarrr.
Keknya cerita ini chapternya gak sampai sepuluhh dehh males mikir soalnya. Hehe tapi makasih dah mau bacaaa papayyy

TWINS : bad girl and nerf boy [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang