BAB 7

205 24 4
                                    


.
.
.

"Aduh anj*ng"
Teriak sakura merasa telinga nya ditarik dengan kuat oleh seseorang, sakura menoleh kesamping dan menemukan..

Ibunya. yah, itu ibunya menarik telinga sakura dengan kuat dan menatap garang anaknya yang mirip seperti Dajjal ini.

"kaa-san?!" Ucap sakura ketar ketir.

"Sudah kaa-san bilang hemat uang!"
Ucap mebuki sambil menarik telinga anak bungsunya ini yang sangat keras kepala mebuki sampai pusing.
Rencana datang diam diam kesekolah anaknya ini mau kasih kejutan. Eh,
Malah melihat anak bungsunya ini mengeluarkan uang yang sangat banyak.

Sebenarnya mebuki tidak mempermasalahkan uang yang sakura keluarkan, hanya saja dia mengajarkan anaknya berhemat walau sakura juga mendapatkan uang dari balapannya itu.

"A-aduh kaa-san hentikan ini sakit tau" ringis sakura merasakan telinganya akan memanjang karena ditarik ibunya ini.
Anak anak dikelas itu pun meringis melihatnya.

Mebuki melihat keseliling dan terkejut melihat Ino dkk dia langsung melepaskan telinga sakura dan berjalan kearah mereka.

"Astaga kalian temannya sakura dulu kan?" Tanya mebuki Ino dan yang lain hanya mengangguk mebuki memeluk mereka satu persatu.

"Em.., iya baa-san"
Mereka mengiyakan pertanyaan mebuki.

"Nanti kapan kapan mampir ya"

"Baik baa-san"

Lalu mebuki menatap sakura yang masih meringis memegang telinganya yang sudah bewarna merah akibat di tarik mebuki tadi.

"Dan kau anak nakal ayo ikut kaa-san" sakura yang mendengar itu membelalakkan matanya karena dia tau jika sudah seperti itu mebuki pasti ingin menghukumnya.

"Kaa-san aku hanya membela sasura agar dia tak di bully lagi" sakura membela dirinya agar motor nya tidak disita.

"Siapa yang membully sasura saki?"
Sakura menunjuk Sasuke.

"Ayam jadi jadian inilah yang membully sasura" Sasuke mengangkat alisnya heran.
'ck, dia masih memanggil ku ayam?'
Batin Sasuke heran.
Lalu mebuki menatap Sasuke dia langsung teringat seseorang.

"Kau anaknya mikoto?"
Sasuke mengangguk.

"Suruh mikoto kapan kapan kerumah ku ya masih sama tempatnya"

"Dan kau saki nanti bawa teman teman mu kerumah ya"
Sakura diam tak menjawab.
Ibunya ini dari dulu menganggap bully perkelahian tauran balapan liar hanya masalah kecil.

"Yasudah kaa-san pergi dulu ya saki"
Lalu mebuki langsung pergi sakura menatap ibunya jengkel.

"Aish, sialan emang orang itu"

"Sudahlah saki tak apa"
Sasura memegang bahu sakura.
Lalu sakura menghela nafas kasar dai menatap sasura dengan pandangan tajam.

"Dan kau awas saja jika ada yang membully mu kau malah diam saja ya hajar orang yang membully mu kalau perlu kau lempar dia dari atap sekolah" lalu sakura berjalan kearah kantin dan diikuti Ino dkk.

.
.
.
Kantin

Seluruh melihati sakura karena sekolah mereka kedatangan mebuki.
Siapa yang tidak kenal haruno jadi saat mebuki datang seluruh penghuni sekolah tau jika sakura dan sasura anak dari haruno mebuki dan haruno Kizashi.

Sakura duduk di kursi kantin, dan diikuti Ino dkk lalu sakura menatap mereka datar.

"Ngapain?" Tanya sakura setelah selesai memesan makanannya.

"Hehe, jadi kau ingat kami jidat?"
Tanya Ino.

"Entahlah aku lupa dengan kalian oh iya sejak kapan kita bertemu?"
Tanya sakura pada mereka.

"Saat sekolah dasar jidat kita berteman tapi saat itu kau tidak masuk dan sekalinya kau pindah"
Jelas Ino.

"Tapi aku saja tidak tau nama kalian"
Ucap sakura. Mereka semua menatap sakura tidak percaya.

"Ya udah kita mulai awal perkenalan lagi, aku Yamanaka Ino"

"Aku tenten"

"Aku hinata Hyuga"

"Uzumaki Karin"

"Eh kalo gini mah aku bisa lupa"
Ucap sakura karena dia anak yang pelupa bisa bisa ketukar nama mereka. Waktu sakura di Amerika aja dia suka ketukar nama temannya.

"Ya udah kamu ingat nama kita dari ciri cirinya saja lah"
Saran Karin.

"Oke. Yang kaya babi pirang namanya Yamanaka Ino"
Ino menatap sakura malas. Yang lain menahan ketawanya

"Baru yang Cepol dua dan empat namanya tenten dan temari"
Mereka menatap sakura garang.

"Lalu yang mata empat namanya Uzumaki Karin"
Karin menatap sakura datar, hei bisa bisanya dia yang cantik ini dipanggil mata empat.

"Dan.., dan terakhir yang mirip hantu Sadako ini namanya Hyuga Hinata"
Mereka semua menatap sakura tajam.

"Hei, ciri ciri macam apa itu?"
Tanya Ino bisa bisanya dari mereka semua gak ada yang bagus ciri cirinya apalagi Hinata yang mereka kira bakal bagus sendiri rupanya dipanggil hantu Sadako.

"Lah tapi itu ciri ciri paling masuk akal" jawab sakura dan dia langsung memakan pesanannya.

"Eh? Sakura kau kemarin kemana saja aku cariin" mereka semua menoleh kesamping dan menemukan Gaara datang membawa ramen.

"Oh, aku pulang"

"Kau kenal dia Gaara?"
Tanya Temari pada Gaara. Pasalnya dia tidak tau kalau Gaara kenal pada sakura, emang kapan mereka bertemu?

"Ya dia teman ku saat di Amerika"
Jawab Gaara, Ya mereka dulu berteman.

"Kok kamu tidak kasih tau kami"

"Kau tak bertanya" Gaara mengangkat bahunya lalu pergi ke meja kantin yang ada teman temannya.
Lalu mereka menatap sakura minta penjelasan.

"Dulu dia teman karate ku di Amrik"
Ucap sakura yang lain hanya diam dan mulai memesan makanannya masing masing.

Lalu kantin heboh. Ya, seperti biasa kedatangan Sasuke dkk prince sekolah walau mereka sudah punya pacar tapi tetap saja mereka berusaha direbut oleh siswi di sekolah tersebut.
Apalagi Sasuke yang masih belum mempunyai pacar.

"Hai, boleh kami bergabung hime?"
Tanya Naruto kepada Hinata.

"B-boleh" dan mereka pun duduk di samping pacar mereka.

"Hei, kau ngapain duduk disini?" Tanya sakura karena Sasuke duduk disampingnya persis.

"Hn" akhirnya sakura diam saja dia hanya terus makan dari pada meladeni Sasuke mending dia makan.
Lalu tiba-tiba..

"Hei jal*ng! Jangan dekat-dekat dengan Sasuke-kun ku"
Yah, Ino dan Temari hanya menatap malas shion tayuya dan sara

Sakura menatap malas kearah mereka.

.
.
.

Maaf ya aku baru update cerita lagi kemarin nyawaku kecabut bentar hehe, maaf kalo jelek apalagi kalo kependekan sorry yee. Papayyyy

TWINS : bad girl and nerf boy [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang