1. Iya

3.7K 238 95
                                    

Hari itu adalah hari penerimaan siswa baru di Sekolah Menengah Atas yang terletak di pinggiran kota. Ahyeon melangkah dengan langkah yang pasti di sepanjang lorong yang ramai, diapit oleh siswa-siswa yang baru saja tiba. Dengan seragamnya yang rapi dan rambut hitamnya yang terikat dalam kuncir yang sempurna, ia memancarkan aura keanggunan dan gengsi yang sulit untuk diabaikan.

"Ahyeon! Disini."

Ahyeon yang mendengar namanya di panggil segera menoleh. "Oh Kak Asa."

"Ayo! Nanti kak Ruka ngomel." Ucap Asa sambil menggandeng tangan Ahyeon.

"Yang lain dimana?" Tanya Ahyeon tanpa menunjukkan banyak ekspresi.

"Kak Rita dan Rami sudah ada di sana sejak tadi." Jawab Asa sambil menunjuk ke arah panggung.

"Oh." Sahut Ahyeon lagi sambil mengikuti langkah Kak Asa dengan tenang.

"Siswa barunya pada tinggi-tinggi semua." Komentar Asa sambil melihat siswa-siswa baru yang mulai berbaris rapi di tempat mereka.

Ahyeon hanya mengangguk sebagai tanggapan.

Sementara itu, di belakang panggung, Ruka sibuk menyiapkan pidatonya karena dia adalah Ketua OSIS, dan ini adalah momen penting dalam peran kepemimpinannya.

Dia duduk di sudut ruang belakang panggung, memeriksa catatan pidato dan mengatur kalimat-kalimatnya dengan cermat. Dia berharap agar semuanya berjalan dengan baik tanpa ada kesalahan.

Di sisi lain, Rami bukan anggota OSIS tetapi dia telah dipilih untuk tampil sebagai penyanyi untuk acara penerimaan ini. Rami sibuk menghangatkan tenggorokannya.

Dia meminum sedikit air hangat dan menghirup udara dalam-dalam untuk menyiapkan diri sebelum tampil menyanyi di depan siswa baru.

Rami adalah salah satu siswa yang dikenal karena suaranya yang merdu dan bakatnya dalam bernyanyi, sehingga dia ingin memberikan penampilan terbaiknya pada acara ini.

Pharita, sebagai Bendahara OSIS, berdiri di antara mereka dengan senyuman yang ramah. Dia mencoba untuk menghilangkan ketegangan dengan candaan ringan. "Tegang banget kalian berdua, ya?" ujarnya sambil tersenyum.

Asa dan Ahyeon baru saja sampai di belakang panggung, bergabung dengan Ruka, Rami, dan Pharita yang sedang mempersiapkan diri untuk acara penerimaan siswa baru. Asa, dengan ekspresi ceria dan energinya yang selalu menghidupkan suasana, memberi sapa kepada teman-temannya.

Ahyeon sebenarnya tidak tertarik untuk bergabung dengan OSIS, sama seperti Rami. Mereka berdua lebih memilih untuk menjaga jarak dari aktivitas ekstrakurikuler dan lebih fokus pada akademik dan kegiatan pribadi mereka.

Namun, tanpa sepengetahuannya, Asa secara diam-diam memasukkan nama Ahyeon dalam daftar kandidat OSIS tanpa melakukan wawancara atau meminta izin terlebih dahulu.

Ruka yang melihat nama Ahyeon dalam daftar langsung memutuskan untuk langsung meloloskannya sebagai anggota OSIS tanpa banyak pertimbangan.

Ketika Ahyeon mengetahui bahwa namanya telah dimasukkan sebagai anggota OSIS tanpa izinnya, dia merasa terkejut dan hanya bisa pasrah. Ucapan Asa masih dia ingat dengan jelas. "Gak sengaja hehe."

"Oh iya, gue lupa bilang kemarin," ucap Ruka, sambil menatap Asa dan Ahyeon dengan ekspresi serius. "Asa, lo urus kelompok 7, dan Ahyeon, lo urus kelompok 8," tambahnya dengan tegas.

Asa mengangguk dengan antusias. "Siap, Kak Ruka! Aku pasti akan membuat kelompok 7 sukses!" ujarnya dengan keyakinan.

Ahyeon hanya mengangguk singkat sebagai tanggapannya. Meskipun tidak terlalu bersemangat dengan tugas barunya, dia siap untuk melaksanakannya dengan baik.

Gengsi [Pinksoz/Royeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang