12. Banget

1.1K 205 72
                                    

Jika Kamu bertanya-tanya mengapa Ahyeon tiba-tiba berada di kamar Rora, jawabannya cukup sederhana. Setelah mereka selesai makan, Ahyeon berniat menuju kamar mandi.

Sayangnya, kamar mandi yang terletak dekat dapur ternyata lampunya mati—yang memang jarang digunakan atau bahkan tidak pernah digunakan oleh Rora. Rora menyuruhnya menggunakan kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

Setelah menyelesaikan urusan di kamar mandi, Ahyeon memutuskan untuk tidak langsung kembali ke ruang tamu. Rasa ingin tahunya muncul, dan dia mulai berkeliling di kamar Rora yang sederhana namun memikat.

Kamar Rora tampak sederhana namun penuh dengan karakter yang mencerminkan kepribadian dan kesukaannya.

Dinding kamar berwarna pastel lembut, menciptakan nuansa yang menenangkan dan menyegarkan. Di setiap sudutnya, terhampar berbagai boneka dengan desain yang berbeda, semua tampak disusun dengan penuh perhatian dan cinta.

Boneka-boneka ini tidak hanya menambah kehangatan, tetapi juga memberikan rasa tidak sendirian dan kenyamanan, membuat kamar ini terasa seperti tempat pelarian yang penuh kedamaian.

Di meja samping tempat tidur, terlihat tumpukan buku masak dan resep yang tersusun rapi. Beberapa buku bahkan terlihat sedikit usang, menandakan seringnya digunakan.

Di sebelah buku-buku tersebut, beberapa catatan kecil tersebar, penuh dengan catatan tangan yang penuh warna, menunjukkan bahwa Rora sering mencatat resep atau ide-ide masakan yang terlintas di kepalanya.

Di dinding sebelah tempat tidur, ada sebuah deretan foto kecil yang terpasang dengan bingkai sederhana. Foto-foto itu menggambarkan momen-momen berharga dalam hidup Rora-mulai dari acara keluarga, perayaan ulang tahun, hingga foto-foto candid bersama teman-temannya.

Setiap foto menceritakan sebuah kisah, membekas dengan kenangan yang berharga dan momen-momen bahagia. Keberadaan foto-foto ini menambah sentuhan personal pada kamar, membuatnya terasa lebih hidup dan penuh warna.

Lampu kamar yang lembut memancarkan cahaya yang menenangkan. Tirai jendela yang terbuat dari kain tipis memberikan privasi sekaligus memungkinkan cahaya alami masuk, mempercantik tampilan kamar dengan nuansa yang asri dan menenangkan.

Kamar ini, dengan segala kesederhanaan dan keindahannya, menggambarkan karakter Rora dengan cara yang lembut dan menyentuh. Ini adalah tempat yang menggambarkan kebiasaan, minat, dan kepribadian Rora, menjadikannya lebih dari sekadar ruang-ini adalah refleksi dari dirinya sendiri.

Saat Ahyeon memeriksa ponselnya, dia dikejutkan oleh banyaknya panggilan tak terjawab dari Asa. Dengan sedikit ragu, dia berniat untuk menelpon kembali, namun sebelum sempat melakukannya, ponselnya sudah bergetar dengan panggilan masuk dari Asa.

Suara Ahyeon diubah dengan sengaja agar terdengar sebiasa mungkin, meski terdengar jelas ada kesan seperti baru bangun tidur—sesuatu yang wajar mengingat dia dari tadi telah berada dalam suasana diam bersama Rora.

Ketika Ruka dengan nada tegas meminta agar mereka melakukan video call, Ahyeon merasa sedikit terkejut. Dia tidak ingin ketahuan berada di rumah Rora, karena keengganan untuk mengungkapkan situasi sebenarnya dan gengsi yang menghalanginya membuatnya agak panik.

Gengsi ini membuatnya tidak ingin menunjukkan sisi pribadinya yang lebih dalam kepada teman-temannya, terutama dalam situasi yang tiba-tiba seperti ini.

Waktu berlalu dan Ahyeon masih berusaha mengatur dirinya, Rora akhirnya datang menyusulnya. Rora memanggilnya dengan suara lembut, menambah ketegangan dalam situasi tersebut.

Ahyeon menahan nafas sejenak ketika dia mendengar suara Rora yang mengalir lembut namun cukup jelas di latar belakang. Rami, yang mendengar suara Rora, mulai menginterogasi Ahyeon dengan nada curiga yang membuat suasana semakin tegang.

Gengsi [Pinksoz/Royeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang