Extra: Batas [R]

1.1K 132 24
                                    

Warning!
R-Rated chapter

Note:
Ini chapter extra, ceritanya sudah tamat jadi tidak membaca ini tidak akan merusak cerita.


.

.

.

.

.

.

.





"Ahh anghh aahh ngghh ahh~!"






"Fuck~ ngghh mmh ahh~!"






"I love you more~ ngghh mmh ahh~!"






"Please ahhh ngghh mmhh sayanghh~!"







"Ahhh ahh Rora~nghh mmhhh~!"











Berisik.





Ahyeon benar-benar berisik.


Suara rintihan dan desahan kasarnya memenuhi ruangan, menggema di antara dinding-dinding yang seakan menutup diri terhadap dunia luar.

Astaga, bagaimana tidak? Gadis bangsat yang lebih muda itu gila, memainkan lidahnya tak terkontrol, membuatnya tak bisa lagi menahan diri.

Setiap jilatan yang menjelajahi kulitnya memicu ledakan rasa yang mengguncang seluruh tubuhnya, mengalir dari kepala hingga ke ujung jari.

Ahyeon tampak tenggelam dalam lautan sensasi, seolah semua rasa malu dan batasan telah lenyap begitu saja. Dia tidak peduli bahwa mereka berada di rumah, bahwa suara-suara ini bisa terdengar sampai ke ruangan sebelah.

Semua yang ada dalam pikirannya hanyalah perasaan hangat dan menggoda yang diciptakan oleh Rora, dan itu membuatnya semakin berani. Setiap gerakan lidahnya terasa seperti mantra, membangkitkan hasrat yang tak pernah ia sadari sebelumnya.

“Ahng ahh ngghh fuck~!” desahnya, suara itu keluar begitu saja tanpa dia rencanakan. Terperangkap dalam perasaan yang membara, Ahyeon tidak bisa mengontrol rintihan yang meluncur dari bibirnya.

Rora, yang berada di bawahnya, merasa terhanyut dalam gelombang rasa yang menyentuh jiwanya. Keduanya berputar dalam tarian rasa yang tak bisa ditahan, dan setiap gerakan Ahyeon semakin membuat Rora kecanduan.

“Berisik sekali, Kakak,” Rora membalas dengan suara menggoda, setengah tertawa. Dia menggerakkan tangannya, mengusap lembut, merasakan hangatnya kulit di bawah sentuhannya.

“Tapi aku suka." Dia menyeringai, menggugah setiap indra yang ada. Rora ingin menyaksikan bagaimana Ahyeon berjuang dengan segala rasa yang mengombang-ambingkan tubuhnya.



"Ahhh ahhh nggghh~!!"




Ahyeon yang berusaha mengontrol desahan, justru semakin tak berdaya. Suara yang meluncur dari bibirnya kini seperti lagu merdu yang mengisi ruangan. Dia ingin Rora tahu seberapa banyak rasa nikmat yang dapat ia berikan.

Ketika lidahnya terus bergerak, merangsang setiap sudut, rasa panas memenuhi wajahnya. Ahyeon merasa seolah dia tenggelam dalam lautan keinginan, dan suara-suara itu hanya semakin menguatkan rasa keterikatan di antara mereka.

Gengsi [Pinksoz/Royeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang