BAB 31 : ALLIANCE

7.6K 328 3
                                    

Happy reading everyone 💋

🏴‍☠️

Membanting pel ke lantai, Teresa benar-benar lelah karena mengepel area kolam renang para murid. Naas. Ia dipanggil guru piket akibat laporan penjaga perpustakaan karena membolos di jam pertama. Dan, berakhirlah dirinya di sini, membersihkan area kolam renang sebagai hukumannya.

Ada sekitar tujuh kolam renang dengan kedalaman yang berbeda-beda. Selain membersihkan dengan hati-hati, Teresa juga harus mengepel lantainya yang kotor. Tidak hanya itu, ia juga membuang kantong sampah berukuran besar ke penampungan dengan susah payah.

Lengkap sudah penderitaannya hari ini. Dan, sepertinya kesialan itu semakin lengkap setelah kemunculan gadis bule yang datang dengan gadis bandana merah. Kedua dara itu terlihat melewati gedung renang, tetapi saat melihat Teresa, mereka malah menyimpang—menghampirinya.

Mengambil kembali kain pel yang sempat di banting ke lantai, iris hitamnya menatap kesal pada jejak sepatu di lantai yang belum mengering.

"Lo ngapain di sini?" tanya Rekha menatapnya dari atas hingga bawah.

Sebenarnya Teresa tahu jika itu hanya basa-basi. Bisa dibilang sok akrab padanya. Padahal Teresa dan Rekha tidak pernah lagi berkomunikasi. Ia bahkan lupa kapan terakhir mereka berbicara.

Teresa dan keangkuhannya. Ia memilih melanjutkan sisa hukumannya—mengabaikan Rekha yang mungkin sedikit malu karena diabaikan.

"Excuse me. Orang bisu aja masih tahu adab untuk menjawab pertanyaan orang lain," ucap Chloe sarkastik. Tidak lupa gaya bicaranya sedikit berlebihan.

Meskipun Chloe ikut berbicara, Teresa tetap mengabaikannya. Ia sudah selesai dengan hukumannya dan membereskan peralatan kebersihan tersebut. Namun, langkahnya dihadang oleh Chloe. Entah apa yang diinginkan gadis itu, Teresa enggan meladeninya.

"Songong banget lo jadi orang."

"Chloe, udah. Dia memang kayak begitu," ujar Rekha menengahi. Namun, Chloe tetapi tidak menggubrisnya. Gadis itu bahkan berani mendorong Teresa hingga terjatuh membuat peralatan kebersihan di tangannya terjatuh semua.

"Astaga, Teresa!" Rekha hendak membantu Teresa, tetapi Chloe menarik dulu tangannya—menahan Rekha untuk tidak bergerak lebih maju.

"Dia bukan level kita, Re. Lihat aja betapa rendahnya dia di bawah kaki kita," hina Chloe.

"Tapi, Chloe, ini udah keterlaluan."

"Jangan kasihan sama jalang kayak dia."

Kalimat yang Chloe lontarkan berhasil memicu amarah Teresa. Ia yang baru saja berdiri memunguti peralatan kebersihannya kembali membanting benda itu ke lantai dengan kasar.

"Bicara lagi!" tantang Teresa.

Bukannya takut melihat amarah Teresa, Chloe malah tersenyum senang. "Jalang!"

Detik itu juga Teresa mendorong Chloe dengan kasar hingga cekalan pada Rekha terlepas.

"Diam lo!" peringat Teresa saat Rekha hendak menahannya.

Tidak terima di dorong sekasar itu, Chloe pun membalas dengan mendorong Teresa lebih keras dan kasar. Tidak hanya sakit fisik, Teresa dimaki-maki oleh Chloe.

"Jalang lo!" Chloe menjambak rambut Teresa. "Gatel banget lo sama cowok gue, hah?! Lo pikir gue takut? Justru gue ingin membunuh lo sekarang!"

"Chloe udah!"

Chloe tidak mau mendengar dan Teresa tidak mau kalah. Mereka pun saling menjambak serta mencakar satu sama lain. Ketika ada celah untuk mendorong Chloe, Teresa melakukannya hingga menampar gadis itu.

𝐓𝐄𝐑𝐄𝐒𝐀 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang