BAB 49 : DEATH [2]

1.4K 120 16
                                    

Happy reading seng💋

🏴‍☠️

Ledakan besar terjadi di lapas Gandaria yang mengakibatkan kerusakan parah.

— Belum diketahui berapa korban jiwa yang mengalami luka-luka, tetapi narasumber mengatakan jika ledakan itu berasal dari penjara Batara Mahendra.

— Pihak keamanan masih menyelidiki motif dari ledakan yang melukai banyak tahanan dan penjaga.

— Belum diketahui korban tewas karena ledakan tersebut.

— Media masih mencaritahu apakah motif ledakan itu terkait dengan kasus Batara yang baru saja menjalani sidang hukuman siang tadi.

️🏴‍☠️

"Shit!"

Teresa melempar remote televisi ke sofa di belakangnya. Kedua irisnya masih setia memperhatikan berita yang tampil di layar kaca.

"Re!" Panggilan Natha di belakangnya pun tidak Teresa gubris. Gadis itu memutuskan setelah pulang sekolah untuk datang ke rumah Natha karena akan menemui seseorang.

Namun, saat melewati ruang tamu, Teresa dibuat salah fokus dengan berita yang tiba-tiba menayangkan kondisi targetnya.

"Lapas Gandaria meledak. Banyak korban jiwa berjatuhan," ujar Natha berdiri di samping Teresa dan ikut melihat ke layar televisi.

"Impossible," gerutu Teresa. "Bukannya sidang akan terjadi besok?" tanyanya dengan pikiran yang mulai kalut.

"Mata-mata kita nggak bisa dihubungi sejak ledakan terjadi," imbuh Natha. "Jangan sampai dia meninggalkan bukti."

Menggeleng, Teresa mengambil ponselnya, lalu menghubungi seseorang.

"Shit!" umpatnya penuh amarah. Nomor yang ia hubungi sedang berada di luar jangkauan. Kemudian, Teresa menghubungi nomor itu lagi berkali-kali. Tetap saja operator yang menjawab.

"Damn it!" Teresa meremas ponselnya dengan sekuat tenaga. Dadanya terasa sedak dan napasnya yang memburu penuh amarah. Emosi Teresa sedang berada di level tertinggi.

"Re—"

"Apa yang terjadi di belakang gue?" tanya Teresa menepis tangan Natha di pundaknya. "Kenapa Bang Natha nggak kasih tahu kalau persidangan dimajukan hari ini, hah?! Lo mencoba mengkhianati gue?" tanyanya penuh emosional.

"Lo tenang dulu."

"Mana bisa gue tenang, Bang! Berantakan semuanya! Pengorbanan, rencana dan strategi gue!"

Natha tampak kebingungan. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Karena ini rencananya bersama seseorang. Natha melakukan penipuan hanya untuk mencegah Teresa yang akan berbuat di luar kendali. Ia tak ingin adik angkatnya itu membahayakan dirinya sendiri.

"Jelasin!" desak Teresa. "Lo bukan aja mengecewakan gue, tapi mengkhianati gue juga, Bang. Sadar nggak, sih, apa yang lo perbuat malah membuat keadaan semakin rumit?!" cetus Teresa.

"Gue melakukan ini semua demi lo."

"Salah." Teresa mengusap wajahnya dengan frustasi. "Gue kecewa sama lo."

𝐓𝐄𝐑𝐄𝐒𝐀 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang