#10
Kamu Jadi Kepingin?
“Rahasia Ji, Masak aku cerita ke kamu soal gituan. Haha,” jawab Ratih.
“Tadi mbak mancing-mancing bahas gituan, sekarang ditanya, malah bilang rahasia. Haha,” jawab Aji.
“Rahasia pokoknya, Ji. Haha,” ucapnya.
Aji pun penasaran, bagaimana jika Ratih kepingin berhubungan. Apa iya, Ratih tidak kepingin berhubungan badan. Apa iya, dia tidak memikirkan hal itu, tapi sekarang obrolannya mengarah ke situ.
Aji pun curiga, Ratih berselingkuh. Tapi, ia langsung membuang jauh-jauh prasangka buruknya itu.
“Ya udah mbak, rahasia ya. Jangan bahas gituan lagi. Haha,” ucap Aji.
“Kenapa Ji, kamu jadi kepingin ya. Haha,” goda Ratih.
“Udah mbak, gak enak bahas ginian. Wkwkwk,” ucap Aji.
“Aku mau otewe dulu ya mbak. Nanti kukabari lagi soal ke wisuda Tania,” lanjut Aji.
“Hayo, mau otewe kemana itu malam-malam gini. Haha,” balas Ratih.
“Masih aja mbak ini, mengarah ke sana,” ucap Aji.
“Ya udah Ji, ati-ati ya,” balas Ratih.
“Makasih mbak,” tutup Aji.
“Sama-sama,” kata Ratih mengakhiri obrolan malam itu di Whatsapp.
Di tengah perjalanan, Aji kepikiran obrolannya dengan Ratih tadi, kok bisa Ratih begitu berani ngobrol soal hal sensitif dengannya.
***
Hari sudah Kamis. Dua hari lagi, acara wisuda Tania di Malang. Ratih belum menghubungi Aji lagi soal itu.
Aji iseng-iseng membuka obrolannya dengan Ratih di Whatsapp. Nafsunya pun sedikit naik membaca obrolan yang dinilainya tidak wajar dengan istri kakak sepupunya itu. Apalagi sudah tiga hari ini, Aji tidak berhubungan badan dengan wanita.
Pikiran kotor Aji pun muncul. Ia memikirkan hal aneh-aneh tentang Ratih. Ia membayang Ratih dan bagaimana jika berhubungan dengannya. Apakah mungkin.
Aji pun mempersiapkan rencana kotornya dengan Ratih. Ia pun memastikan akan menghadiri wisuda Tania di Malang.
“Mbak, aku bisa hadir di wisuda Tania,” pesan Aji ke Whatsapp Ratih.
Beberapa jam, pesan itu baru dibalas oleh Ratih.
“Oh ya Ji, makasih ya,” balas Ratih singkat.
“Aku berangkat besok pagi mbak. Karena ada acara lain juga di Malang,” jawabnya.
“Mbak berangkat kapan?” tanya Aji.
“Gampang Ji, nanti saya kabari lagi. Ini masih ngurusi Mas Husen,” balas Ratih.
“Oke mbak,” kata Aji.
Pesannya pun tak dibalas lagi oleh Ratih.
Aji kemudian berganti mengirimi pesan ke Tania.
“Tan, ibumu minta aku datang ke wisudamu,” tulis Aji.
“Iya om, Tania yang minta. Minta tolong ya om. Karena cuma mama aja yang bisa ke sini. Terus kita bisa berangkat bareng ke kampusku naik mobil om. Datang ke sini ya om,” balas Tania dengan cepat.
“Aku besok pagi berangkat ke Malang. Ibumu kapan? Naik apa ke sana” tanya Aji.
“Belum tahu om, nanti kupastikan lagi. Yang penting malam sudah di sini,” jawab Tania.
“Aku tidur di mana besok? Di kosmu ta? Hehe,” tanya Aji setengah menggoda.
“Ha? jangan om kalau sekarang, ibu mau kuajak tidur di kosku,” jawab Tania.
“Ya udah aku tidur di hotel saja kalau gitu,” balas Aji.
“Oke om, kalau gitu,” balas Tania.
“Aku besok ke kosmu dulu ya?” tanya Aji.
“Ngapaian om? Hehe,” Tania bertanya, padahal ia tahu maksud omnya.
“Kangen kamu dek. Haha,” jawab Aji.
“Udah tahu aku maksudnya. Haha,” balas Tania.
“Ya udah tunggu besok,” tutup Aji.
***
Jumat sekitar pukul 10 pagi, Aji sudah sampai di Malang.
“Aku sudah di depan kosmu Dek,” Aji mengirim pesan ke Tania.
“Langsung ke atas om, ke kamar. Seperti biasanya,” balas Tania.
Aji pun menuju kamar Tania.
“Berangkat jam berapa tadi om? tanya Tania.
“Sekitar jam 7. Eh, ibumu jadi naik apa ke sini? Berangkat jam berapa? tanya Aji. Karena ia masih belum berkomunikasi lagi dengan Ratih.
“Katanya mau naik bus om, tapi gak tahu jam berapa ke sini. Ini masih sibuk ngerawat papa. Tadi pagi katanya masih mau ngatar ayah terapi,” jawab Tania.
“Suruh naik travel aja, nanti om ganti uangnya,” jawab Aji.
“Terimakasih om, saya bilangin ke mama,” kata Tania.
“Cuma makasih aja?” tanya Aji dengan muka mesum.
“Ih, om maunya,” ujar Tania.
Aji menutup pintu kamar Tania. Ia langsung memeluk erat Tania dan menciumnya penuh nafsu. Tania sudah cukup lama tak berhubungan dengan omnya, merespon ciuman itu dan ikut bernafsu.
“Kamu nggak kangen aku? Udah lama gak gituan dengan kamu,” ucap Aji sambil membuka bajunya.
“Kangen, om yang lama nggak ke sini,” kata Tania sambil tersenyum manja.
Keduanya kembali berciuman. Tangan Aji mulai bergerilya ke tubuh Tania.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/372936556-288-k804538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penjelajah Tubuh Wanita
RomanceSebuah kisah perjalanan asmara Aji mencari jodoh.