#7
Pasrah Dengan Kelakuan Om
Sambil terus menggenjot vagina ponakannya, Aji menjilati dan memainkan payudara Tania.
Aji sudah di ujung puncak kenikmatan. Spermanya siap meledak sebentar lagi.
Tania yang keenakan sudah terlalu pasrah dengan kelakuan omnya.
Aji kini mencium Tania. Sedangkan Tania hanya sedikit merespon ciuman itu, ia sudah hampir lemas tubuhnya. Tubuhnya terus digenjot omnya dengan ganas.
“Crottttt… Crottt,” Aji mencapai klimaks. Sperma memenuhi kantong kondomnya.
Tubuhnya lemas. Ia mencabut penisnya dari vagina Tania dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke samping Tania.
Aji menghela nafas besar. Ia kecapekan. Tubuhnya penuh keringat. Begitu juga Tania. Kipas angin di kamar itu tak bisa mengalahkan panasnya nafsu om dan ponakan ini.
Tania dan Aji sama-sama terbaring lemas dalam kondisi bugil.
Tak berselang lama, Aji menatap ke Tania dan tersenyum padanya.
Tania hanya diam saja. Mukanya datar.
“Terimakasih ya Tania,” kata Aji.
Tania masih diam saja.
Tania kemudian bangkit dari tempat tidurnya, ia menuju ke kamar mandi untuk kencing, membersihkan kemaluan dan badannya.
Di dalam kamar mandi, perasaan Tania berubah jadi campur aduk. Antara puas dan menyesal. Rasa malu Tania kembali muncul atas barusan yang terjadi dengan omnya.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, ia keluar dari kamar mandi. Ia melihat omnya sudah tertidur dan hanya mengenakan celana pendek saja.
Tania kemudian segera memakai baju dan kembali ke tempat tidurnya. Ia berada di samping omnya.
Malam itu, Tania terus memikirkan apa yang terjadi barusan. Penyesalan terus muncul. Kenapa tubuhnya mau dinikmati oleh omnya. Ini seharusnya tak boleh terjadi.
Sementara Aji sudah tertidur lelap nampaknya setelah nafsunya sudah tersalurkan.
Tania yang kesulitan tidur memainkan ponselnya. Baru sekitar 2 jam melihat layar ponsel, matanya sudah tak kuat. Ia pun tertidur.
***
Saat pagi tiba, Aji lebih dulu bangun dari tidurnya. Alarm berbunyi pukul 5 pagi. Ia melihat Tania masih tertidur di sampingnya.
Birahi Aji kembali muncul, melihat ponakannya tertidur. Ia ingin mengulangi pengalaman semalam.
“Tan, bangun, om mau pulang,” Aji membangunkan Tania.
Tania yang hanya beberapa jam tertidur, masih merasakan ngantuk. Ia dengan berat membuka matanya.
Tania memaksakan matanya untuk terbuka dan duduk.
“Tan, terimakasih ya untuk semalam. Ini buat kamu,” ucap Aji sambil menyodorkan uang Rp 500 ribu ke Tania.
Tania yang masih setengah ngantuk kebingungan.
“Apa ini om? tanya Tania.
“Buat jajan dan kebutuhan kamu, nanti jika om ada rezeki saya kasih lagi. Om transfer,” ucap Aji.
“Kok banyak om,” kata Tania.
“Gak papa, doain banyak rezeki biar kasih lebih banyak lagi. Ini ambil,” kata Aji.
Tania pun mengambil uang itu.
“Terimakasih om,” ucapnya.
“Jangan bilang sapa-sapa ya soal semalam. Rahasiakan hal ini,” kata Aji.
Tania hanya mengangguk. Tanpa dimintanya, Tania juga gak bakal menceritakan kejadian yang memalukan baginya itu.
“Om mau pulang sekarang? tanya Tania.
“Iya,” kata Aji.
“Tapi sekali lagi ya, kayak semalam,” ucap Aji.
Tanpa menunggu persetujuan Tania, Aji langsung menyergap tubuh ponakannya penuh nafsu. Ia mencium Tania dan merabah tubuh Tania. Kemudian melucuti baju Tania.
“Om, Tania belum mandi,” alasan Tania agar tak dicumbu Aji.
“Udah gak papa,” kata Aji tak peduli. Aji sendiri yang juga masih belum mandi terus mencumbu tubuh Tania.
Tania pun kembali mengingat rasa enak semalam. Tubuhnya dengan cepat kembali terangsang. Ia hanya pasrah dengan perlakuan omnya.
Hubungan terlarang om dan ponakan itu pun kembali terjadi.
***
Setelah untuk kedua kalinya menikmati tubuh Tania, Aji kemudian bergegas mandi untuk segera kembali ke Surabaya. Karena dia ada janji pagi ini soal pekerjaan.
“Tania lain kali om main ke sini lagi ya,” kata Aji dengan muka cabul.
Kini Tania hanya tersenyum.
“Atau kamu yang main ke Surabaya, nanti om kasih uang transport dan jajannya,” kata Aji.
“Gampang wes om,” kata Tania sambil mengangguk.
Aji pun berpamitan ke Tania untuk balik ke Surabaya.
Sejak kejadian itu, hubungan terlarang Aji dan Tania terus terjadi. Setiap Aji ke Malang, ia mampir ke kos Tania untuk mencumbu Tania. Kadang Aji mengajak Tania ke hotel.
Ketika Aji sibuk di Surabaya, ia meminta Tania datang ke Surabaya. Tania pun mengiyakan. Keduanya tidur di apartemen Aji dan melakukan hubungan layaknya suami istri.
Sudah tak terhitung berapa kali hubungan badan itu terjadi. Tania yang rutin dikasih uang jajan oleh omnya, tak kuasa menolak ajakan itu. Apalagi Tania juga sudah ketagihan dengan permainan omnya itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penjelajah Tubuh Wanita
RomansaSebuah kisah perjalanan asmara Aji mencari jodoh.