#5

7.1K 31 0
                                    

#5 Enak Kan?

“Bagaimana, enak kan Tania? tanya Aji.

Tania hanya diam saja. Matanya terpejam. Ia sudah keenakan dan pasrah dengan perlakuan omnya.

“Mau dibikin enak lagi ya?” tanya Aji lagi.

Tani masih diam saja.

“Tania. Jawab, mau lebih enak lagi nggak? tanya Aji agak lebih keras sambil tersenyum cabul.

Tania membuka matanya dan melihat ke arah omnya.

“Bagaimana? mau yang enak lagi? kembali Aji bertanya.

Tania akhirnya mengangguk saja dengan pertanyaan Aji. Ia sudah kepalang tanggung dengan kenikmatan yang dibuat oleh Aji. Ia ingin Aji meneruskan kenikmatan itu.

Aji langsung membuka lebar kaki Tania. Ia arahkan penisnya ke vagina Tania.

Aji menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina ponakannya itu. Hal itu membuat Tania langsung seperti kesetrum. Tubuhnya bergetar dan menggelinjang.

“Ahhh,” desah kecil Tania secara reflek akibat sentuhan kontol Aji di vaginanya.

Sekitar 5 menit Aji menggesekan penisnya di bibir vagina Tania. Sesekali ia menekan-nekan kepala penisnya di mulut vagina itu.

Tania makin keenakan. Ia sudah tak karuan perasaannya. Tubuhnya makin pasrah dengan ulah omnya.

“Dimasukin boleh?” tanya Aji. Ia berharap, kejadian ini atas dasar suka sama suka atau persetujuan Tania juga.

Tania yang sudah dibikin enak sejak tadi tentu tak akan menolaknya. Ia sudah dibawa terbang oleh Aji di ke langit nafsu yang begitu tinggi.

Aji dan Tania saling menatap. Tania sebenarnya berharap Aji langsung memasukkan penisnya, tak perlu bertanya padanya lagi.

Tania pun malu pada omnya, jika mengatakan perasaannya yang sesungguhnya.

“Bagaimana, mau dimasukin kontol om nggak? tanya Aji lagi.

Tania sudah dibuat tak berdaya dengan gelora asmara oleh Aji, kemudian hanya mengangguk saja. Tanda mengizinkan Aji melakukan aksi yang lebih.

Dapat kode dari Tania, Aji kemudian malah berdiri. Hal ini membuat Tania kebingungan dan sedikit kecewa. Kenapa omnya tak jadi mencumbunya.

Aji ternyata mengambil tasnya. Ia mencari kondom di dalam tasnya. Ia tak mau hal buruk terjadi pada ponakannya. Jika Tania hamil, bisa bakalan jadi masalah besar.

Tania terus memperhatikan omnya. Ia tahu yang dipegang oleh Aji adalah kondom. Tania lega, bersyukur omnya bawa kondom. Jadi hubungan terlarang ini jadi lebih aman baginya.

Aji segera memasang kondom itu di penisnya. Ia kemudian kembali ke tubuh Tania yang sudah tergeletak tak berdaya dan menggairahkan.

Kembali dibukanya kaki ponakannya lebar-lebar, langsung ia arahkan penisnya ke vagina Tania lagi. Pelan-pelan ia masukkan kepala penisnya ke bibir vagina Tania.

Tania terlihat keenakan. Ia memejamkan matanya.

Setengah penis Aji sudah masuk ke vagina Tania yang terasa sempit. Penis Aji lumayan besar untuk ukuran lubang vagina Tania.

“Dimasukkan semuanya? tanya Aji menggoda Tania.

Kini Tania langsung mengangguk.

Aji pun pelan-pelan memasukkan seluruh penisnya.

Blessssss. “Ahhhh,” ucap Tania saat penis Aji sudah masuk seluruhnya di vagina Tania.

Aji mulai pelan-pelan memompa vagina mungil itu.

“Uhhh enak Tania memekmu,” ucap Aji sambil mendesak keenakan.

Tania kali ini tambah keenakan. Aji mempercepat gerakan pinggulnya.

“Ahhh, ahhh,” desah Tania tak tertahan.

“Enak kan? tanya Aji lagi. Tania langsung mengangguk kali ini.

Hubungan terlarang om dan ponakan pun terjadi malam itu di kamar kos kecil Tania.

Tania sudah membiarkan tubuhnya dinikmati omnya.

Setelah sekitar 10 menit memompa vagina Tania, Aji menarik tubuh Tania untuk ganti posisi. Ia meminta Tania duduk di pangkuannya dan menghadap ke Aji.

***

Sang Penjelajah Tubuh WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang