happy reading......
ini lanjutan dari chapter yang sebelumnya yah...
maaf baru update book ini lagi soalnya nungguin ilhamnya lama🤭🤭🤭🤭setelah Junghwan beristirahat sejenak guna menenangkan hatinya yang kesal akibat ulah Yoshi dan Rora.
Junghwan kesel aja gitu kok bisa cookies sebanyak itu mereka habisin berdua, mana gak mau ngaku.
mereka malah membuat alasan yang tidak masuk akal
"kami hanya mencobanya sedikit, terus kaya ada rasa pahit²nya gitu jadi bang Yoshi nyuruh Rora buat nyicipin semua cookiesnya takut nanti pas enya makan malah gak enak."
sungguh alasan yang tidak biasa bukan, tapi ya sudahlah walau bagaimanapun mereka tetap anak² Junghwan, mau dibuang pun sudah terlanjur jadi hanya bisa berlapang dada menghadapi sifat anak² nya yang di luar Nurul itu.setelah Junghwan sadar dari tidurnya, Junghwan berniat untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum dia pergi menemui keluarganya yang entah kemana, karena jujur saja suasana rumah begitu sepi dan tenang tidak seperti biasanya yang selalu ramai dengan kegaduhan yang dibuat anak² nya.
setelah beberapa menit akhirnya junghwan menyelesaikan acara mandinya, sekarang Junghwan sudah cantik dan wangi dia ingin segera menemui keluarganya dan ingin meminta maaf kepada kedua anaknya karena Junghwan sudah berbicara dengan kasar tadi, sungguh Junghwan khilaf akan hal itu karena sudah dikuasai oleh amarahnya Junghwan tak sadar kalau tindakannya itu melukai hati kedua anaknya.
jadi Junghwan ingin meminta maaf kepada mereka dan dia juga ingin meminta maaf kepada enya oje karena bukannya penyambutan yang di dapat malah justru kedatangannya di sambut dengan perkelahian antara Junghwan, Rora dan juga Yoshi." ok, aku gak boleh egois walau pun aku masih kesal dengan mereka."
ucap Junghwan pelanJunghwan segera keluar dari kamarnya dan langsung menuju lantai bawah dia ingin mengecek apa yang terjadi sebenarnya mengapa keadaan rumahnya menjadi hening dan sunyi, tak seperti biasanya.
setelah Junghwan sampai dilantai bawah rumahnya, betapa terkejutnya ia karena tidak ada satu orang pun terlihat disekitaran rumahnya, bahkan keadaan rumahnya masih sama seperti saat Junghwan meninggalkan mereka dan pergi kekamarnya untuk beristirahat.
" dimana semua orang kok sepi gini, masa sih mereka udah pada tidur baju jam 9 kok apalagi besok kan weekend, biasa pada nobar disini, kalo gak pada main PS, ini bang Jeongwoo juga kemana kok gak keliatan dari tadi sih🤔🤔🤔"
ucap Junghwan heran
entah apa yang sedang mereka lakukan sampai² tak ada suara dan tak ada rupa sampai beberapa menit tetap hening, dan Junghwan dikejutkan dengan......"surprise!!!!!"
Junghwan terkejut bukan main karena tiba² suami dan kedua anaknya muncul bersama sang ibu dari arah dapur dengan beberapa donat yang tersusun rapi diatas nampan.
"mamih maafin kita yah mih, kita udah buat mamih kesel tadi, ini ada donat dari kita sebagai tanda permintaan maaf, semoga mamih gak ngambek lagi yah sama kita☺️☺️."
ucap kedua anaknya yang merasa bersalah atas perbuatan yang mereka lakukan siang tadi." hmmmm bukan itu donat beli pake duit Rora yah enak aja kalian gak pada modal😒😒."
ucap Rora tidak terima" ih Abang kan gak megang uang cash makanya di talangin sama loe dulu , loe ngerti kata minjem GK sih?"
" Rora paham banget Ama kalian, awalnya minjem ujungnya lupa, nanti kalau ditagih malah Rora yang digalakin, ih pokonya mamih harus transfer uang bulanan Rora lebih soalnya gara² beli donat Rora gak bisa beli skincare 🥺🥺."
" ih loe mah ngerusak suasana, lagian ngapain pake skincare, muka udah kaya dakocan aja di skincare.in"
" udah² jangan pada ribut, kalian nih emang dasarnya gak ikhlas mau ngasih mamih yah?"
" kok mamih tau!!!"
jawab Rora sembarang." bang anak² kamu emang gak ada yang bener."
ucap Junghwan sambil melirik ke arah sang suamiok segini dulu maaf yah kalo lama baru update, serius lagi butek banget
jadi semoga kalian tidak bosan dengan book aku yah🥰🥰see you again soon
and
bye bye😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Jeongwoo Park & Mrs.Junghwan Park family (one shoot)
Historia Cortakeluarga adalah tempat menyalurkan segala kasih sayang, selalu bersama, dan bahu membahu mempertahankan kehangatan didalam suatu hubungan. dan ingatlah kata pepatah " bersatu kita runtuh, bercerai kita berantakan" jadi kalau yang satu sengklek yang...