Lima: Alsa

463 43 9
                                    

"Alsa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alsa!"

Alian memanggil Alsabila yang baru sampai lobby juga. Namun sayang yang dipanggil malah berjalan cepat masuk kedalam lift. Alian mengerutkan dahi, bingung. Padahal kemarin mereka sudah berbaikan dan banyak mengobrol.

Alian menggendikan bahu 'mungkin Alsa lagi kedatangan tamu bulanan, jadi moodnya sedang kurang baik' batin Alian

Alian yang semula ingin langsung naik ke lantai 6, mengurungkan niat dan malah berjalan keluar lobby. Berjalan ke sebelah untuk membeli minuman dan cookies.

"Matcha frappe toping cookies, satu. Hot americano, satu. Cookies yang red velvet saya ambil semua."

"Baik pak. Untuk total semua, dua ratus tiga puluh tiga ribu."

Setelah pesanan jadi Alian langsung membawanya naik ke studio. Alsabila belum ada disana, dan akan menyusul sebentar lagi. Kabar Alsabila lewat chat whatsapp, pada Alian.

Benar saja tidak perlu waktu lama untuk pintu studio terdengar terbuka. Alian yang semula sibuk di depan komputer langsung beralih melihat kedatangan Alsabila.

"Sorry ya, telat."

"Gue juga baru sampai kok. Anak magang gimana aman? gue belum ketemu sama sekali sama mereka." ujar Alian sembari berjalan kearah sofa dimana Alsabila berada.

Membuka tas, Alsabila mengambil buku yang berisi coretan coretan lirik miliknya. "Overall aman. Cuma belum diploting ke divisi, masih di screening sama Dira." jelas Alsabila.

Alian menatap bingung saat buku dengan sampul berbahan leather coklat ukuran A5 diberikan padanya.

"Gue nyoba nulis lanjutan lirik yang lo buat." ujar Alsabila setelah bukunya berpindah tangan.

Alian tidak langsung membuka buku itu, ia lebih dulu mengarahkan paper bag berisi minuman dan coockie kedepan Alsabila. "Buat lo, biar gak ngantuk."

"Wah, thanks lho Yan." Alsabila dengan senang hati menerima.

"Tau aja lo, gue suka matcha sama red velvet." ucap Alsabila lagi.

Alian yang sedang fokus membaca lirik, diam diam tersenyum mendengar ucapan Alsabila.

***

"Mpok, soto atu. Kayak biasa, minumnya es teh."

"Oke Bang Jose. Ditunggu ya."

Jose baru saja sampai langsung mengambil duduk disamping Alian, sepertinya jika dilihat dari piringnya yang sudah bersih Alian sudah ada di warung dari tadi.

"Sebat." Jose mengeluarkan rokok untuk dirinya sendiri dan ditawarkan pada Alian.

"Iya, duluan aja bang." Alian mempersilahkan Jose untuk merokok. Setelah makan biasanya Alian selalu merokok, tapi entah kenapa hari ini ia tidak ingin.

FREQUENCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang