Sinar matahari masuk menerangi ruangan bernuansa putih, tempat gadis berambut pirang itu tertidur nyenyak di atas sofa.
Matanya mengerjap perlahan, sebelum akhirnya terbuka sempurna.
"Kepalaku, pusingnya," gumam gadis itu.
"Kenapa aku disini?" tanya gadis itu bingung.
"Udah bangun?" tanya Joan.
"Kak Joan?"
"Kemarin udah aku antar pulang, kenapa malah tiba-tiba kesini digendong cowok pula?" tanya Joan.
"Hah?" tanya Rosé kaget.
"Kamu nggak lupa ingatan, kan?" tanya Joan.
Gadis itu terdiam sejenak. Memori-memori tentang kemarin kembali, membuat kepalanya langsung nyeri.
"Ah!" pekik gadis itu kesal.
"Kenapa?" tanya Joan kaget.
"Roseanne bodoh!" ucap gadis itu sambil memukul kepalanya.
"Ngapain, Rosé?" tanya Joan.
"Kak, aku harus gimana?" tanya Rosé.
"Emang kenapa? Kalian nggak ngapa-ngapain, kan?" ucap Joan.
"Kak! Dia mantanku," ucap Rosé pelan.
"Oh," ucap Joan santai.
Rosé kini mengacak rambutnya kesal. Merutuki kebodohannya semalam.
"Di saat seperti ini, I don't want to meet you. Aku malu. Kamu lihat keadaan aku kayak gini. I told you that I would be happier if we broke up and focused on my career. But, here i am."
"Kenapa selalu kamu? Yang nemuin aku di keadaan terendah di hidupku?"
Gadis itu menenggelamkan kepalanya di bantal dan kakinya mulai menendang brutal ke angin.
Joan hanya menggeleng singkat sebelum meninggalkan gadis itu menata perasaannya.
"Bersikap biasa aja, Rosé. Belum tentu bakal ketemu lagi," ucap Rosé yakin.
Dengan hati-hati, gadis itu mengambil HPnya, dan notif pertama yang muncul adalah Jaehyun.
Rosé terpaku sejenak setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Jaehyun.
Dulu, pria itu selalu mengirim pesan manis tiap hari, dan tiap malam. Mendapat pesan serupa dari mantan kekasihnya setelah 5 tahun membuat Rosé merasa agak sesak.
Gadis itu segera mengetik balasan untuk pesan yang Jaehyun kirim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Point Of Viéw | Jaerose Oneshot
Fiksi Penggemarall about thém, Roseanne & Jaehyun