"tersenyum lah, wajah mu lebih nyaman di pandang ketika tersenyum"
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Jangan gampang jatuh cinta kepada laki kali ajnabi!"
___________________________________________
"Assalamualaikum bunda"salam Asha
Memasuki ruang rawat bundanya
"Waalaikumsalam sayang"balas bunda
Tetapi perhatian Asha teralihkan kepada laki-laki yang sedang duduk di kursi samping ranjang bundanya
"Ayah sejak kapan ada di sini?"tanya Asha
Yah laki-laki itu adalah ayahnya Asha, dan membuat Asha terdiam dan memikirkan orang yang tadi di lihatnya sama persis dengan ayahnya bersama perempuan lain
"Sekitar 2 menit yang lalu"ucap ayah Rangga
Asha semakin di buat terdiam dan terus memikirkan orang yang di lihatnya tadi sangat persis dengan pakaian yang ayahnya gunakan tadi dan benar saja ayahnya juga baru sampai 2 menit yang lalu
"Asha kenapa kok melamun terus sih nak"ucap bunda menyahut
"Ehh,engga kok bunn Asha cuman lagi ngitungin angin"balasannya asal
"Hah ngitung, emang bisa?"tanya bunda heran
"Yah engga bisa sih hehe"ucap Asha sambil terkekeh
"Hmm kamu ada ada aja sih Sha"balas bundanya
Asha buru buru menepis semua pikiran buruk terhadap ayah nya, toh mungkin saja semua itu terjadi karna kebetulan aja
"Nah kan Asha melamun lagi"kali ini ayah nya yang menyahuti
"Ehh engga kok yah hehe"ucap Asha sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Yaudah mana nih buah untuk bunda"ucap bunda menyahuti
"Ehh Iyya lupa, bunda mau makan buah yang mana dulu biar Asha kupasin"ucap Asha
"Jeruk ada?"tanya bunda
"Ada nih ,bunda mau?"ucap Asha
"Boleh deh"
"Sini Sha biar ayah aja yang kupasin buat bunda" ucap ayah sambil mengambil alih buah jeruk itu
"Yaudah kalo gitu Asha susun buah yang lainya dulu yah "ucap Asha
"Iyyah nak" ucap ayah
Asha pun beralih menyusun buah buahan yang dia beli tadi kedalam tempat buah, setelah semua tersusun rapi Asha pun beralih memakan jajanan yang Iyya beli tadi
"Asha"panggil ayah
"Kenapa yah"ucap Asha
"Ayah mau bicara sama Asha boleh?"isin ayahnya
"Yaelah ayah kaya sama siapa aja pake izin segala, tentu boleh lah"ucap Asha
"Tapi ayah mau bicara serius nih" ucap ayah Rangga
"Yaudah ayah bicara aja Asha juga serius kok dengerinnya"
"Tapi kamu haru janji dulu setelah mendengar cerita ayah kamu engga boleh marah yah?"ucap ayah
"Tergantung aja si yah, tapi Asha usahakan engga akan marah, tapi Asha engga janji yahh"
"Jadi gini"ucap ayah , sebelum melanjutkan ucapannya dia menoleh menghadap ke istrinya (bunda Asha) yang sudah terbaring lemah di atas brangkar rumah sakit
"Jadi gini, ayah tau kok Asha tadi liatin ayah kan sama perempuan lain"ucap ayah Rangga
Hanya beberapa kalimat sudah membuat Asha terdiam dan berpikir yang tidak-tidak
"Emang nya perempuan yang tadi sama ayah itu siapa?"tanya Asha memberanikan diri untuk bertanya
"Perempuan itu"ucap ayah menggantung ucapannya dan kembali menoleh menatap istrinya (bunda Asha)
Bunda Asha pun yang merasa ditatap pun mengangguk seolah mengatakan iya
"Ayah sama bunda kenapa sih kok hari ini engga jelas banget sih" ucap Asha
Ayah Rangga pun mulai menarik napas dan memegang pangkal hidung nya,
"Perempuan yang tadi kamu lihat adalah calon istri ayah"
"Deg"
Seketika seluruh tubuh Asha membeku mendengar ucapan yang baru saja di lontarkan oleh ayahnya
Asha pun menoleh menatap bundanya yang sedang terbaring lemah di atas brangkar sambil juga menatap ke arahnya
"Bunda ayah lagi bercanda kan?"tanya Asha dengan mata yang sudah ber kaca kaca
"Ayah engga lagi bercanda sayang, ayah kamu memang akan menikah lagi"ucap bunda parau menahan air yang sebentar lagi akan mengalir dari matanya
"Engga ayah engga boleh nikah lagi"ucap Asha menggeleng dan air matanya pun sudah keluar setelah mendengar kenyataan pahit itu
"Maafkan bunda nak ini semua keinginan bunda, untuk ayahmu menikah lagi"ucap bunda Asha yang juga sudah menangis
"Kenapa ayah harus menikah lagi!?"tanya Asha
"Karna bunda udah engga lama lagi"ucap bunda
"Maksud bunda engga lama lagi?" Tanya
Asha
Bunda Asha terdiam sejenak mendengar pertanyaan Asha yang menurutnya sangat sulit untuk di jawab
"Bu-bunda sakit nak"ucap bunda Asha sambil berderai air mata
"Iyyah Asha tau bunda sakit, tapi kenapa ayah harus nikah lagi?"tanya Asha sambil sesegukan
"Bunda ingin setelah bunda meninggal , Asha masih punya ibu ,yah walaupun itu adalah ibu sambung kamu nak" jelas bunda
Asha pun beralih beralih berdiri di samping brangkar bundanya sambil menat bundanya yang sudah sangat pucat
"Hiks ,Asha engga mau punya ibu sambung bunda, ibunya Asha itu hanya bunda"ucap asha menggeleng dengan berderai air mata
Bunda Asha pun beralih menghapus air mata Asha yang terus mengalir
"Asha kan tau bunda sakit kanker stadium akhir nak, bahkan bunda mau bicara aja sudah sangat sulit nak"ucap bunda terbata
"Tapi kan engga denga ayah nikah lagi bunda Asha engga mau hiks"ucap asha dengan terus berderai air mata
Ayah Asha pun juga berali berdiri di samping Asha sambil mengelus punggung Asha yang sudah bergetar hebat
"Maafkan ayah yah nak"ucap ayah Rangga
"Asha boleh minta engga kalo Ayah engga usah nikah lagii?"harap Asha
"Tapi ayah menikah demi kamu nak"bukan ayah nya yang menjawab melainkan bunda Kirana
"Bu-bunda mohon yah nak iz-izinkan ayahmu untuk menikahi perempuan itu untuk menjadi ibu sa-sambungmu"ucap bunda Karina sambil terbata
Asha pun menggeleng keras"engga bunda Asha engga mau hiks hiks "
"Ini permintaan terakhir bu-bunda nak"ucap bunda Karina
___________________________________________
Hiii
Maaf yah kalo kurang nyambung soalnya baru belajar
Besok baru aku lanjut lagiii ceritanya
Kira kira Asha setuju gak yah Nerima ayahnya nikah lagi???
Kalo penasaran lanjut part selanjutnya yahh babayy 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey Of Migration {on Going}
Novela JuvenilAda yang bilang kamu lebih cantik kalau pakai hijab,ada yang bilang juga kamu jelek kalau pakai jilbab,ada yang bilang juga ngapain sih pakai jilbab. Alhamdulillah semua komentar teman" aku balas dengan senyuman karena sebelumnya aku sudah mempersi...
