Assalamualaikum haii
Gimana kabar kalian?
"Aku hanya manusia biasa yang sangat ingin merasakan rasanya di rayakan"(:
********
Waktu terus berjalan, hari demi hari terus saja berganti dengan sendirinya,
Di pagi hari ini matahari telah kembali menampakkan dirinya, membuat burung burung berkicau merdu
Setelah persiapan beberapa Minggu lalu, kini Asha dan Thania sudah siap dengan masing masing koper di tangannya dan satu tas ransel di punggung mereka
Yaa hari yang telah mereka berdua tunggu tunggu telah tiba, kini saatnya mereka berdua akan di bawa ke pesantren untuk menutup ilmu dan lebih mendalami ilmu agama dan memperluas wawasan .
"Gimana semuanya udah lengkap?" Sahut ibu Amel melihat kehadiran kedua gadis cantik itu
"Udah dongg ibuuu"ucap Thania girang
"Udah mbakk"
"Di liat liat putri ayah seneng banget yaa mau mondoknya?" Ucap ayah Lukman selaku ayah Thania .
Yang di tanyapun hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya" sebenarnya sih sedih juga karna kan engga bisa tinggal bareng ibu dan ayah lagii" ucap Thania mulai sedikit murung .
"Tapi untung aja ada Asha yang ada buat nemenin Asha di pesantren,jadi Nia engga terlalu sedih deh" lanjutnya lagi.
Mereka yang mendengar ucapan Thania sedikit terkekeh, sungguh mood Thania sangat gampang untuk berubah .
"Yasudah kalo gitu ayo kita berangkat, nanti kita sampai di pondok kesiangan lagi" usul ibu Amel .
"Ayokk, ohh Iyya ibuu?"
"Iyah kenapa Nia?"
"Abang nanti ada di sana kan?"
"Engga dong nak, Abang mu kan di sekolahkan di Cairo untuk sementara".
"Emang Abang kenapa di pindahin ke sana.?"
"Ya karna Abang di berikan kepercayaan untuk mewakili pondok pesantrenya."
"Ohh gitu, yaa engga jadi deh ketemu sama Abang"ucap Thania sedikit cemburut
"Abang mu di sana engga lama kok nak"ucap ayah Lukman
"Yasudah Ayuk berangkat"final ibu Amel
Mereka ber empat pun sudah masuk ke dalam mobil dan ayah Thania sendiri yang akan membawa mobil yah mereka tidak ingin menggunakan supir
Jadilah mereka berangkatnya berempat.
Barang barang bawaan Asha dan Thania di taruh di bagasi mobil,dan mereka berdua mengisi jok tengah.
Tak terasa beberapa jam sudah berlalu dan sebentar lagi mereka sampai pada tujuannyya yaitu pesantren Al-Ikhlas, pemilik pesantren juga sudah sangat kenal dengan ayah Thania
Itulah sebabnya Lukman selaku ayah Thania dan Akhsan lebih memilih untuk menyekolahkan anak anaknya di pesantren Al-Ikhlas
Kini waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 , yang berarti sebentar lagi akan memasuki waktu sholat duhur
"Kalian mau sholat duhur di pesantren aja ,atau mau singgah di mushola dekat dekat sini" tanya ayah memecahkan keheningan sambil menoleh sebentar ke arah ibu Amel yang selaku istrinya
"Terserah ayah aja lah, tapi kan sholat tepat waktu itu pahalanya lebih besar"
"Yaudah kalau gitu kita singgah aja yah di masjid depan situ, pesantrennya juga masih agak sedikit jauh" final ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey Of Migration {on Going}
Teen FictionAda yang bilang kamu lebih cantik kalau pakai hijab,ada yang bilang juga kamu jelek kalau pakai jilbab,ada yang bilang juga ngapain sih pakai jilbab. Alhamdulillah semua komentar teman" aku balas dengan senyuman karena sebelumnya aku sudah mempersi...
