Assalamualaikum friends👋🏻👋🏻
Bismillahirohmanirrohim
Halau teman² bagaimana kabar kalian untuk hari ini?
Emm kalian nungguin nggak sih lanjutan cerita aku?
Sebelum kita lanjut author minta maaf yaa manteman karna baru lanjut ceritanya di karnakan dua bulan ini author sedikit sibuk🙏🏻
(Authornya sok sibuk banget aelah😭🤏🏻)
___________________________
( ^ω^ )
Terlihat dua gadis cantik yang berjalan saling beriringan dengan baju gamis yang longgar dan jilbab yang panjang Ma Sya Allah sungguh indah untuk di pandang.
"Sha ngomong² kamu bawa baju apa aja buat ke temapat acaranya?"
"Yaa asha bawa baju se adanya aja sih nia, lagian kita kan cuman mau temenin abang kamu dan Gus juga, bukan kita loh yang mau bawa acaranya." Ujar Asha
Yaa dua gadis cantik yang beriringan itu adalah Asha dan Thania dua gadis cantik yang sudah berpakaian rapi untuk berangkat ke acara
,
meraka berdua sama² menenteng tas pakaian meraka masing² yang berisikan baju gantinya.
Dari kejauhan terlihat dua pemuda yang sudah menunggi kedatangan dua gadis mungil itu, yang menenteng tas yang berisikan beberapa pakaian.
" san lihat bawaan adikmu" ujar adam dan Akhsan langsung menatap adiknya jengah.
Coba lihat saja Thani bawa barang sudah seperti orang mau pindah rumah, terlihat kedua tangannya sama² menenteng tas yang lumayan besar di tambah tas ransel yang ada di punggungnya.
Akhsan yang melihat adiknya seperti itu langgus menggelng-gelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya yang sangat berbanding terbalik dengannya.
"Astagfirullah"ujar Akhsan setelah Thania dan Asha tiba di hadapannya.
"Wahh ada hantu ya bang?" Ujar Thania membuat Akhsan memutar bola matanya malas.
"Iya kamu hantunya"ujar Akhsan langsung tanpa basa basi terlebih dulu.
"Jahat amat bang, bidadari secantik ini di bilang hantu" ujar Thani dramatis.
"Kenapa kamu bawa baju sebanya ini Nia?,kan kita cuman beberapa hari bukan setahun" Tanya Akhsan yang mulai lelah.
"Yaa habisnya aku ngga tahu mau bawa baju yang mana abang" ujar Thania.
"Kenapa ngga minta bantuan sama Asha aja?"tanya Akhsan melirik Asha sejenak.
Thania yang mendengar ucapan kakanya barusan seketika terdiam" ohh iyaa yaa kok aku nggak kepikiran yaa minta bantuan sama asha" ujar thania dalam hati sambil menatap Asha seksama.
Asha yang merasa dirinya terus di tatap sama Thania membuat Asha heran " ada apa nia?"tanya Asha.
"Aaaaa Sha kok aku lupa sih mintol ke kamu buat priper barang-barang aku" ujar Thania berlari memeluk Ahsa sambil merengek seperti anak kecil yang tidak di belikan ES krim oleh ibunya.
Asha dengan sigap menerima pelukan Thania, kalian jangan tanya kemana dua tas yang berada di tangannya Thania tadi sudah tergeletak di atas tanah.
"Udah Nia ngapapa kok kamu bawa baju banyak nanti di sana aku bantu susun kembali bajunya dan di lipa kecil² biar ranselmu muat banyak" ujar Asha sambil mengusap punggung Thania yang berasa di pelukannya, Asha yakin pasti Thania tidak melipa bakaiannya dengan rapi jadinya Thania jadi banyak bawaan.
Thani yang mendengar ucapan Asha pun langsung sumringah sambil memeluk Asha eratt" Aaaa maciii Asha cantikk".
" Iya Nia sama-sama tapi pelukannya lepas dulu yaa aku ngga bisa napas" ujar Asha sambil mengatur nafasnya.
"Ehh maaff sayangkuu"ujar Thania yang di balas angukan oleh Asha.
"Kalau gitu ayo berangkat ini sudah mau jam 08.00 takut nanti kita ketinggalan kereta."ujar adam yang mengisyaratkan semuanya untuk segera masuk mobil.
________________
( ≧∀≦)ノ
Setalaha menempuh perjalanan beberapa menit kini mereka sudah tiba di stasiun kerata Api dan mengambil tiket meraka masing-masing.
Terlihat stasiun kereta Api di penuhi oleh orang-orang yang ber lomba-loma naik ke atas kereta yang sebentar lagi akan di berangkatkan menuju ke tempat yang ingin di tempuh.
"Gus Adam sama Thania kemana yaa kok ngambil tiketnya lama"ujar Ahsa yang sedikit kurang nyaman dengan situasi sekarang Asha cuman berdua dengan Akhsan, yaa memang sih tempatnya ramai dengan orang² tapi tetap saja Asha rasa sedikit kurang nyaman.
" tunggu ,sebentar lagi katanya sudah menuju ke sini" ujar Akhsan yang menyadari ketidak nyamanan Yang di rasakan Asha, jadi diam-diam Akhsan pun mengirim pesan kepada gus Adam.
Mendangar ucapan Akhsan bisa membuat Asha sedikit legah itu semua tak luput dari perhatian Akhsan yang membuatnya tersenyum tipis, "Astagfirullahh"ujar Akhsan mengusap wajahnya karna merasa terlalu berlebihan memandang Asha.
Mata Akhsan tertuju pada penjuat roti berbagai farian dan rasa, sebelum kakinya melangkah ke tukang roti Akhsan rerlebih dulu bertanya kepada Asha tanpa monoleh sedikit pun "Sha suka rasa apa?" Tanya Akhsan.
Asha yang di tanya terdiam dan berfikir kenapa kak Akhsan tiba-tiba bertanya soal rasa yaa" paling Asha suka rasa coklat kak" ujar Asha pelan.
Setelah mendengar ucapan dari Asha , Akhsan langsu berjalan ke arah penjual roti untuk membeli berbagai rasa tak dan sudah pasti dia mengambil rasa coklat yang menjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey Of Migration {on Going}
Novela JuvenilAda yang bilang kamu lebih cantik kalau pakai hijab,ada yang bilang juga kamu jelek kalau pakai jilbab,ada yang bilang juga ngapain sih pakai jilbab. Alhamdulillah semua komentar teman" aku balas dengan senyuman karena sebelumnya aku sudah mempersi...
