02

52 21 2
                                    

Udara dingin masuk dari celah-celah ventilasi, membuat seorang remaja terjaga dari tidur nyenyaknya. Remaja tersebut terbangun, ia melihat ke arah keempat temannya yang sudah dianggap Kana sebagai abangnya.

Kana menatap keempat abangnya yang tertidur dengan rasa tak percaya, ia sungguh terkejut di balik paras tampan keempat abangnya, ternyata mereka mempunyai kebiasaan tidur yang aneh.

Yang paling membuat Kana terkejut adalah Tera yang membuka matanya saat tidur. Lalu saat melihat di sebelahnya, terdapat Yogi yang tertidur sambil mengeratkan giginya, membuat suara gemelatuk dari gigi yang saling bergesekan. Belum selesai dari rasa terkejutnya, kini Kana semakin terkejut mendengar suara dengkuran Saga yang sangat kencang, dengkuran tersebut seperti seseorang yang mengeluarkan nyawanya saking kerasnya dengkuran Saga. Dan saat melihat ke arah ujung, Kana melihat Bintang yang tertidur tak beraturan menguasai semua tempat, dan dapat dilihat liur Bintang membanjiri tangannya yang menjadi tumpuan ia tidur.

"Gue kira mereka sempurna," gumam Kana yang merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya tersebut.

Dengan rasa kantuk yang masih menguasai Kana, Kana mencari ponselnya untuk melihat pukul berapa ia terbangun. "Masih jam setengah satu malam."

Remaja tersebut bergerak hati-hati agar tak membangunkan keempat abangnya, Kana kini beralih ke ruang lain agar tak mengganggu tidur keempat abangnya.

Dengan hati-hati Kana membuka laptopnya karena iseng ingin melihat apakah ada pesan masuk, dan benar saja ternyata ada pesan dari seseorang.

Kana pun kini fokus pada laptopnya untuk bernegosiasi dengan seseorang yang meminta bantuannya.

Saat berhasil bernegosiasi, Kana sedikit meremehkan misi tersebut, "Gampang ini mah."

"Enaknya ambil berapa kasus ya?" tanya Kana pada dirinya sendiri, pasalnya ia tak menyangka banyak sekali pesan yang masuk untuk meminta bantuan mereka.

"Ambil 5 kasus berat dan satu kasus ringan," gumam Kana sambil membuka semua pesan yang masuk.

Cukup lama Kana memainkan laptopnya, hingga Kana bisa memutuskan untuk mengambil apa saja misi yang diambil.

Setelah yakin, Kana pun mengambil spidol untuk menulis misi yang diambil, agar Kana dengan mudah menjelaskan pada keempat abangnya. Kana menuliskan misi tersebut di lantai hanya untuk sementara waktu sampai bisa membeli papan tulis.

Saking bersemangatnya dengan beberapa kasus yang diambil, Kana sampai tak menyadari jika sekarang sudah menunjukkan pukul tiga malam.

"Selesai," ucap Kana lalu kembali menuju keempat abangnya yang tertidur.

Kana yang masih merasakan kantuk pun memutuskan untuk kembali tidur agar besok bisa mendapatkan banyak energi untuk membahas misi mereka.

.
.
.

Bulan sudah berganti matahari, cahaya hangat masuk dari sela-sela ventilasi yang langsung mengenai wajah Kana.

Karena cahaya tersebut, Kana pun langsung terbangun. Kana pikir kali ini Kana akan terbangun paling belakang, tapi nyatanya tidak.

Kana terbangun terlebih dahulu, Kana pun merasa geram pada keempat abangnya yang ternyata sangat menyukai tidur.

"Mas-mas dipersilakan untuk bangun sebelum saya yang membangunkan." Kana berteriak membanggakan keempat abangnya tersebut, pasalnya sekarang sudah menunjukkan pukul sembilan siang.

Tapi bukannya terbangun, mereka berempat hanya berpindah posisi saja, yang membuat kesabaran Kana habis.

Karena rasa kesal, Kana langsung berjalan menuju dapur lalu mengambil air yang ada dalam botol. "HEY PARA ANJING-ANJING KOE LEK GAK TANGI TAK SEMBOR SIJI-SIJI."

Mouse TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang