Pagi hari yang penuh dengan perdebatan kecil dari lima remaja Mouse Treasure, yang akan menjalankan misi tersebut, tampak semakin runyam.
Perdebatan kecil tersebut terus berlanjut hingga mereka sampai di tempat yang dituju untuk misi mereka.
Saat sampai di tempat tersebut, mereka memarkirkan mobilnya di samping pohon tebu yang tertutupi oleh rerumputan panjang, membuat mobil mereka tersamarkan.
"Stop! Nanti gue beliin yupi satu-satu," ucap Yogi yang kesal dengan tingkah empat adiknya yang terus-menerus ribet dengan hal kecil.
Mendengar ucapan Yogi, mereka berempat pun diam, pasalnya memakan yupi adalah sesuatu yang menggembirakan bagi mereka. Yap, benar, Yogi selalu mengatur makanan dan camilan mereka agar mereka bisa makan sehat dan bergizi.
"Yaudah, kita sekarang udah sampai, terus kita ngapain?" tanya Yogi kebingungan, pasalnya tempat tersebut sangat sepi dan hanya ada satu rumah dua lantai di sana.
"Kita tunggu orang ini," ucap Kana sambil menunjuk foto seorang pria berperawakan tinggi, berbadan kekar, dengan wajah sangar.
"Sekitar satu jam lagi orang itu akan datang," Kana fokus pada laptopnya yang memantau perjalanan dari pria yang katanya akan membunuh orang-orang di dalam rumah tersebut.
"Lo tahu dari mana?" tanya Bintang bingung.
"Asal gue tahu nama dan foto dia, gue udah bisa ngehack dia," jelas Kana, pasalnya untuk masalah ini Kana sudah sangat ahli, apalagi sedari kecil orang tuanya sendiri yang mengajarkannya.
Saat sedang menunggu pelaku pembunuh tersebut, tiba-tiba seorang pria dengan postur tubuh normal dan kulit kecoklatan datang sambil mengendap-endap atau lebih bersikap waspada.
"Dia siapa?" tanya Saga menunjuk ke arah orang tersebut.
"Kayaknya dia orang terakhir yang sempat kabur deh," jawab Tera yang menerka-nerka.
"Namanya Deden atau yang lebih dikenal Devan sebagai nama samaran," jelas Kana yang sudah mengetahui semua informasi tentang orang-orang yang terlibat di kasus ini.
"Dia yang memegang bukti itu, dan kemungkinan pembunuh itu akan membunuh mereka untuk menghilangkan jejak agar bisa menutup mulut mereka," lanjut Kana.
"Bang Saga, tolong bius dia," Tera memberikan suntikan yang berisi cairan pembius pada Saga.
Saga pun mengambil suntikan itu. Sebelum keluar, Saga tak lupa memakai topeng silikon yang menyerupai wajah manusia. Setelah dirasa sudah siap, Saga pun keluar dari mobil. Dengan hati-hati, Saga mendekat pada orang tersebut, tapi nampaknya Saga tak beruntung, pasalnya orang tersebut menyadari keberadaan Saga yang sudah dengan hati-hati tak menimbulkan suara.
Saga yang panik refleks langsung menonjok orang tersebut hingga pingsan. Setelah pingsan, Saga pun masih menyuntikkan obat bius pada Devan.
"Dia nggak papa kan?" tanya Saga pada dirinya sendiri saat melihat pipi Devan langsung memerah karena tonjokannya.
Saga pun menyeret Devan ke arah belakang rumah saat melihat seseorang dalam foto yang ditunjukkan Kana datang.
Sedangkan di dalam mobil, Tera dan Yogi sudah siap-siap untuk keluar dari mobil untuk menghampiri orang tersebut.
"Lo jangan ikut keluar, gue sendiri aja," ucap Yogi saat melihat Tera yang bersiap akan keluar.
Tera pun mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil dan membiarkan Yogi yang membereskan orang tersebut.
Dan bener saja, Yogi dengan mudah melumpuhkan orang tersebut hanya dengan mengenai titik syarafnya, yang bisa membuat orang tersebut tak sadarkan diri seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mouse Treasure
Teen FictionBercerita tentang lima remaja yang tak mempunyai keluarga dan berada dalam lingkup kemiskinan membuat mereka mempunyai rencana untuk mencuri harta milik koruptor yang terpendam di sebuah rumah besar yang berada dalam hutan.