Chapter 2: Hungry

1K 185 24
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

🤍🤍🤍🤍




-Sering merasa kesal dan bingung ketika menentukan pilihan untuk sesuatu yang diinginkan tanpa sadar rasa kesal yang sering dirasakan merupakan hal yang diinginkan oleh mereka yang tak memiliki apa-apa-









14.00 PM

Glup

Glup

Bintang dan Genta terlihat meneguk salivanya sendiri dengan sorot mata yang begitu fokus melihat orang-orang yang tengah menikmati makan siang mereka.

Di balik kaca rumah makan tersebut Genta nampak tersenyum getir ketika ia menoleh dan melihat kondisi Bintang saat ini.

Pakaian lusuh, tubuh kurus kering, wajah kecilnya penuh debu dan kotor tak jauh berbeda dengan penampilannya sekarang. Sudah setengah hari mereka menghabiskan waktu untuk mengamen dan hasil uang tersebut masih belum cukup untuk membeli makanan.

Sungguh, jika ia sendirian mungkin Genta tidak akan seputus asa ini mencari uang namun melihat kondisi Bintang hatinya membuncah ingin menyenangkan hati si kecil meskipun itu hanyalah sesuap nasi.

"Bintang mau makan di sana?" Tanya Genta membuat Bintang menatap wajah Genta dengan tatapan polosnya. Si kecil itu hanya mengangguk kepalanya sambil menunjukkan orang-orang di balik kaca rumah makan tersebut.

"Tapi uang kak Genta tidak cukup"

"Aci.." lirih Bintang dan hal itu membuat sudut bibir Genta getir karna tak kuasa menahan rasa kasihan pada anak yang ia rawat selama ini.

"Bintang mau makan nasi?" Bintang menganggukkan kepalanya. Genta pun kembali menghitung uang hasil mengamennya.

"Dua.. lima ribu.. Sepertinya kak Genta bisa beli nasi" ucap Genta yang terdengar tidak yakin namun hal itu membuat Bintang bertepuk tangan dengan senang.

"Aci.."

"Ayo kita beli nasi.." ucap Genta sambil berjalan memasuki tempat makan tersebut dengan Bintang yang ada di dalam gendongannya.

Langkah demi langkah akhirnya Genta berdiri di tempat karsir. Seorang wanita yang sepertinya sebaya dengan Genta menatap Genta dengan tatapan malasnya.

"Apa kau tidak bisa membaca tulisan spanduk di depan sana? Pengamen dilarang masuk" Tukas wanita tersebut dan membuat Genta hanya bisa tersenyum tipis.

"Aku disini tidak mengamen, aku disini ingin membeli nasi" ucap Genta dan membuat wanita tersebut terdiam sejenak, kemudian ia segera melakukan tugasnya yaitu membuat catatan untuk pesanan Genta.

Star (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang