Don't Like Don't Read
.
.
.
Warning! Penulisan PUEBI Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️
.
.
.
-Happy Reading-
🤍🤍🤍🤍
"Nanti kita berkunjung lagi.." Suara lembut Kayra berusaha membujuk Bintang untuk meninggalkan ruang inap Genta namun sayang rupanya mahluk kecil itu menggelengkan kepalanya sambil menunjuk ke arah Genta.
"Ta!" Kayra hanya menghela napasnya dengan pelan karena paham bahwa Bintang hanyalah seorang anak kecil berusia satu tahun yang masih belum mengerti dengan situasi saat ini.
"Awa ta!" Jeffran yang tengah menggendong mahluk menggemaskan itu menatap mata bulat tersebut sambil mengecup pipi Bintang dengan lembut.
"Nanti kita bawa setelah dia bangun ya sayang" Bintang menatap wajah Jeffran kemudian menunjuk ke arah Genta.
"Nun Ta!" Reygan yang mendengar adiknya berbicara cadel seperti itu jadi merasa gemas sendiri karena disatu sisi terdengar lucu dan disatu sisi ia masih belum mengerti bahasa adiknya itu.
"Dia belum bisa bangun sekarang baby, jadi baby Bintang harus sabar ya karena tidurnya Genta masih lama, kita pulang ke rumah dulu ya" ujar Jeffran dan syukurnya penjelasan dari pria tersebut membuat Bintang akhirnya menganggukkan kepalanya.
"Kita pamit dulu sama Genta, dadah sampai jumpa lagi" ucap Kayra sambil memgangkat tangan Bintang dan menggerakkanya ke kanan dan ke kiri seperti melambai.
Bintang hanya diam sambil menatap Genta dengan tatapan sedihnya. Namun apa boleh buat ia tidak bisa apa-apa karena tubuhnya mulai menjauh dari ruang inap tersebut.
🤍🤍🤍🤍
10.00 AM, Alexius's Mansion
Bintang terlihat ketakutan ketika melihat bangunan yang begitu besar dari balik kaca mobil yang ia naiki. Si kecil seketika langsung memutarkan badannya untuk menghadap ke arah Kayra dan memeluk leher wanita itu dengan erat.
"Kenapa baby?" Tanya Kayra seraya mengernyitkan keningnya.
"Lan!.." suara itu terdengar lirih dan pelukan si kecil semakin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Star (Slow Update)
General FictionPepatah mengatakan kalau kehidupan seperti roda yang selalu berputar, kadang hidup berada di atas kadang berada di bawah. Lalu bagaimana ketika dunia yang di hadapi selalu menekan hidup anak kecil untuk selalu berada di bawah, tidak ada sedikitpun k...