Kopi Klotok

15 2 0
                                    

Lagi, manusia yang menulis ini tidak percaya diri bahwa dirinya sedang jauh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi, manusia yang menulis ini tidak percaya diri bahwa dirinya sedang jauh cinta. Sial.

Kalimat-kalimat yang tertuang dalam notes laptopnya seolah menjadi pengingat. Arya pernah jauh cinta, namun ekspektasi dan standar orang lain membuatnya jauh dari kata sempurna.

Setiap Arya mulai menjalani hubungan baru, tanggapan mereka selalu sama.

.

"Ar, kaku deh."

"Bisa gak sih kasih waktu buat kita? Kamu fokus aja terus sama kesibukkan kamu."

"Ar, waktu buat aku kapan?"

"Duh, kok kamu gak romantis sih?"

"Kamu bisa gak sih, tanpa harus disuruh-suruh langsung paham maunya aku apa?"

.

Mereka yang banyak menuntut itu perlahan membuat Arya menjadi sosok yang tidak percaya diri. Sementara seorang gadis muda belia menaruh percaya padanya, ia begitu semangat mengajaknya pergi ke suatu tempat, Kopi Klotok.

Motor Yamaha hitam milik Arya melaju bersama penumpang di belakangnya.

"Kamu dingin gak?" tanya Arya sedikit berteriak.

"Hah?"

"Dingin gak, Jel?"

"Ingin?"

Arya menghembuskan napasnya, sungguh percuma menunjukkan perhatiannya jika sudah di atas motor dan diterpa angin seperti ini.

Kopi Klotok selalu ramai, terlebih pada jam makan siang. Maka Jelita pastikan mereka berangkat sebelum jam makan siang.

"Kamu pernah ke sini?" Jelita yang selalu penasaran itu bertanya sembari mengambil makanannya. Yang ditanya hanya menggeleng pelan, seperti biasa.

"Kamu suka sayur lodeh?"

Sambil menatap Jelita, Arya mengangguk. Siapa sangka jika Jelita akan cemberut.

"Aku gak suka."

Harusnya gua bilang gak suka juga, pikir Arya dalam hati.

"Arya."

"Hmm?"

"Emm, mau duduk di mana?"

"Di mana aja."

"Ar, aku terserah kamu."

"Kamu mau di mana?"

"Terserah, Arya."

Bola mata Arya berkeliling mencari tempat kosong, hingga sampai lah ia pada sebuah meja di ujung. Cukup untuk dua orang. Arya raih pergelangan tangan Jelita dengan lembut. Tanpa bicara apapun ia ajak wanita itu jalan ke tempat duduk yang dimaksud. 

AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang