Chapter 23 : Karasuno vs Karasuno

318 58 2
                                    

"Apa mereka benar-benar tidur? Disini?"

Akira dan Rinkou berdiri menatap Yuri dan Mao yang saling bersandar satu sama lain di sisi lapangan setelah mereka kalah dari Ubugawa. Tak sampai lima belas menit setelah mereka melakukan pinalti diving receive Yuri meminta izin untuk menyandarkan kepalanya sebentar, lalu setelah itu Mao menyusul bersandar pada bahu Yuri dan ketika Akira memanggil mereka, mereka sudah tidak menjawab.

"Apa mereka sudah lelah? Maksudku, Yuri memang tidur dimanapun dan kapan pun jika ada kesempatan." kata Rinkou, sang kapten, seraya mengelap lehernya yang masih berkeringat.

Waktu menunjukan pukul setengah enam sore. Benar saja, latihan hari ini selesai lebih cepat dari hari kemarin. Ini mungkin di sengaja, para pelatih memberikan waktu lebih luang agar anak-anak bisa berlatih dengan alumni mereka.

Di gelanggang timur, para tim masih melakukan pendinginan, dan masih tampak ramai disana. Rinkou melihat, beberapa orang dari tim putra Fukurodani dan tim putra Nekoma sedang berbincang-bincang. Ia juga melihat jika para alumni yang tadi siang datang kini sudah berganti baju dengan pakaian latihan. Mereka benar-benar akan melakukan latihan tambahan.

"Hoo, jadi kau benar-benar akan maju ke V league, Bokuto?" tanya Kuroo, di salah satu sudut lapangan. Kedua mantan kapten itu terdengar sedang berbincang-bincang tentang kehidupan mereka setelah SMA.

"Tentu saja, MSBY Black Jackal sedang membuka try out untuk anggota baru." Jawabnya, semangat. Bokuto belum melawan siapapun hari ini. Ia ingin segera ikut latih tanding dan sudah merajuk pada Akaashi sejak tadi. Tenaganya masih 120%. Orang-orang hanya bisa kasihan pada siapapun yang nanti akan di ajak latih tanding oleh Bokuto.

"Kau sendiri?" tanya Bokuto.

"Aku kuliah di Universitas Tokyo, jurusan Ilmu Keolahragaan. Hei, jangan pikir aku melupakan voli Bokuto, kita akan bertemu lagi di liga meskipun aku tidak ada di lapangan." Katanya.

"Itu hanya karena kau tergoda dengan gajinya yang besar." Timpal Kenma yang masih duduk di lantai sambil memainkan ponselnya.

"Diam Kenma! Kau terlalu banyak bermain game, kau tidak akan lulus ujian jika kau bermain terus." Tukas Kuroo, meskipun ia tidak membantah perkataan Kenma.

"BOKUTOO-SAAN!! KUROO-SAAN!!"

Tiba-tiba suara familiar terdengar di telinga mereka. Hinata berlari masuk ke dalam gelanggang sambil melompat-lompat kearah mereka berdua di iringi dengan sisa tim Karasuno yang lain bersama alumninya.

"Yo, Chibi-chan, kau belum tumbuh sedikit pun dari terakhir aku melihatmu." Ujar Kuroo, belum ada tiga detik mereka bertemu, namun Kuroo tidak pernah kehabisan ejekan untuknya.

"Ugh, tinggi ku naik satu senti." Jawab Hinata kesal.

"Yah walaupun tinggi badanmu lama tumbuhnya, tapi lompatan mu meningkat drastis setelah turnamen musim semi, dan itu membuat mu lebih menyebalkan." Kata Kuroo, Hinata tidak tahu apa Kuroo sedang mengejeknya atau memujinya kali ini.

"Yoo Hinata! Bagaimana apa kau menikmati hari-harimu sebagai senpai?" Tanya Bokuto.

"Rasanya hebat sekali Bokuto-san!!" Jawabnya. Tidak terkira energi yang di pancarkan Bokuto dan Hinata. Seperti menatap dua matahari sekaligus. Hinata bahkan tidak memperlihatkan tanda-tanda kalau ia sudah kelelahan.

Daichi dan Suga mendekati mereka, langsung di sambut dengan tatap usil nan menyebalkan dari Kuroo.

"Sawamura-kun...ku dengar kau akan masuk akademi kepolisian." Sapa Kuroo.

"Oh ada mahasiswa? Masih belum puas tebar pesona disana-sini Kuroo-san?" Balasnya. Kai yang di sebut-sebut anggota paling dewasa di Nekoma hanya tersenyum melihat kedua mantan rival itu. Mereka selalu seperti itu sejak awal mereka bertemu.

The Rise : Karasuno Female Volley Ball ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang