Chapter 29 : Last Crow Standing

268 54 0
                                    

Mao tersenyum melihat teman-temannya tertawa. Memberikan Misaki sebuah tips dan berhasil melakukannya merupakan kepuasan sendiri bagi Mao. Ia seorang libero, ia bisa melihat semuanya dari bagian belakang. Punggung teman-temannya yang terus menerus melakukan serangan tanpa henti, dan bagaimana lawan melakukan serangan, Mao bisa melihatnya dalam sudut pandang yang lebih luas.

Dulu ketika SMP dia pernah sangat frustasi karena dia bertubuh pendek dan tidak bisa melompat setinggi teman-temannya yang lain. Semua orang selalu mengatakan bahwa dia berbakat dalam melakukan receive dan menjadi seorang libero. Ia sangat benci ketika orang-orang mengatakan itu, karena sejatinya ia ingin menjadi seorang penyerang. Namun itu berhenti ketika ia melihat Nishinoya di tim putra Chidoriyama, seorang kakak kelas yang satu SMP dengannya. Saat itu mungkin tinggi mereka sepantaran di sekitar 160 cm. Berbeda dengan dirinya yang selalu benci ketika seseorang mengatakan kalau ia berbakat menjadi seorang libero, Nishinoya Yuu, di sisi lain begitu bangga dengan perannya sebagai seorang libero. Ia bahkan mendapatkan predikat libero terbaik di tingkat SMP. Tubuh Nishinoya pendek, dan tidak bisa menjadi seorang penyerang. Tapi ia memanfaatkan bakatnya dan menjadi yang terbaik. Saat itulah Mao menerima dirinya sendiri jika tidak apa-apa kalau tidak menjadi penyerang dalam voli, juga tidak apa-apa kalau ia bertubuh pendek. Satu hal yang perlu ia lakukan, yaitu membuktikan kemampuan nya hingga tidak ada orang lain yang bisa menyangkalnya meskipun tingginya kini hanya 164 cm.

PRIIT!

12 in!

4 Out!

Mao memang sudah berbangga hati dengan posisinya sebagai seorang libero, tapi bukan berarti perjalanannya mudah.

Yamaguchi Tadashi masuk menjadi pinch server kedua menggantikan Nishinoya. Musuh Mao sesungguhnya dalam permainan melawan tim putra Karasuno. The Nasty Jump Floater, orang yang mencetak tiga poin berturut-turut ketika melawan Inarizaki di turnamen musim semi. Servis yang paling di benci oleh para libero, karena ini bukan soal kekuatan, jika hanya spike keras Mao masih bisa menahannya. Tapi ini tentang membaca arah bola, kemana bola akan berbelok. Bahkan Nishinoya kesulitan ketika menerima servis Jump Float dari Miya Atsumu tahun lalu.

"Nice serve Yamaguchi!"

"Nice serve!"

Mao merengus melihat Tsukishima di lini depan tim putra. Salah satu formasi paling menyusahkan. Kombinasi floating serve dan juga blocker mastermind milik Tsukishima dan Yamaguchi.

"Guys!" Teriak Mao, wajahnya mengeras. Ia bersumpah kan mengerahkan tenaganya untuk poin-poin terakhir ini. Tim Putri yang sudah berada di posisi masing-masing menoleh padanya.

"Fokus receive!" teriakhnya lagi, tim putra juga bisa mendengar mereka dari lapangan seberang, "ini akan jadi rotasi yang menyebalkan."

"Pffttt..." Enoshita dan Suga tertawa di pinggir lapangan. Berteriak seperti itu dengan percaya diri di depan para tim putra, Mao benar-benar luar biasa, pikir mereka.

"Oh aku sangat tersanjung, tapi kalian tidak perlu tegang seperti itu." Ups sepertinya kata-kata Mao menarik perhatian Tsukishima untuk membalas. Wajahnya menyebalkan, dan terdengar lancang sekali. Bahkan tim putri sendiri sudah tahu jika Tsukishima adalah orang yang paling salty dan sarkas. Pernah sekali Yuri menyebutnya, Tsukishima 'sarkastik' Kei. Setelah melihat Tsukishima mengejek Hinata ketika latihan. Tentu saja tim putra tidak tahu, bisa kacau kalau mereka tahu. Mulut longgar Yuri kadang tidak bisa di kontrol.

"Ahhh..." Para tim putri bergumam berbarengan mengerti maksud Mao. Mereka semua sempat menganalisis pertandingan musim semi Nekoma vs Karasuno. Menurut Mao ini adalah salah satu rotasi yang paling menyebalkan, ketika Tsukishima berada di bagian depan, dan Yamaguchi melakukan servis. Jump Float servis dari Yamaguchi akan sulit di terima dan membuat formasi lawan berantakan, hingga membuat serangan menjadi prematur, dan saat itu lah penyerang lawan harus berhadapan dengan Tsukishima yang tidak hanya memblok, tapi mengubah pertahanan menjadi serangan langsung.

The Rise : Karasuno Female Volley Ball ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang