Chapter 28 : Copycat

255 48 0
                                    

"Nice game, Suga-san!"

Hinata masuk ke dalam lapangan dengan berseri-seri setelah Suga selesai menjadi pinch server. Yuri yang melihat itu berbalik pada Akira dengan heboh.

"Aku tidak mengerti, kenapa Hinata-san sama sekali tidak terlihat lelah, selama karir ice-skating ku, aku tidak pernah melihat orang seperti itu. Apa dia semacam monster?" Tanya Yuri menggeram.

'Oh sial, Yuri sudah marah-marah, dia sudah mulai lelah.' Pikir Akira.

"Yuri tenang, tarik napas oke? Mereka monster, kau benar, mereka monster, aku akan membelikan mu es loli setelah ini oke?" Akira berusaha menenangkan Yuri.

Akira menoleh pada Mao, ia juga sudah mencapai batasnya. Wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus, belum lagi mereka sudah latihan sejak pagi, para kelas tiga pun sudah kelelahan.

[TIM PUTRI KARASUNO 16-19 TIM PUTRA KARASUNO]

PRIIT!

Hinata melakukan servis, diterima oleh Mao, Mao kembalikan ke Akira, Akira melompat untuk memberikan umpan pada Misaki. Misaki tidak lagi berteriak ketika menerima bola. Tenaganya sudah habis, dan ia tahu spike rocket super kerasnya tidak lagi mempan pada tim putra Karasuno.

BAM!

Misaki menembakkan spike nya tepat di tengah menghindari, blok dari Asahi dan Kageyama. Bola di terima oleh Nishinoya, Nishinoya memberikannya pada Kageyama. Hinata mulai berlari.

"Tunggu sampai lompat!" bisik Akira pada Yuri yang ada di barisan depan.

Benar saja, Hinata berlari dan seolah akan melompat, namun setelah melihat Akira dan Yuri di depannya, ia berlari memutari setter dan melompat di kanan.

"Sial!"

Tidak terkejar oleh blocker, serangan cepat Hinata benar-benar cepat.

BAM!

Rinkou menerima spike Hinata di tengah.

"Oh Receive! Rinkou-san!" Teriak Mao.

Formasi tim putri kacau balau, namun mereka masih bisa menyelamatkan bola. Mereka ingin permainan cepat berakhir kalau atau pun menang. Itu terlihat, karena mereka secara signifikan meningkatkan tenaga mereka hingga 120%.

'Aku dapat, aku dapat!' Akira berlari mengejar bola tinggi yang di lemparkan Rinkou, Akira melompat berada tak jauh dari net, namun Akira terkejut ketika ia mendapati Yuri juga sudah melompat, berbarengan dan sejajar dengannya. Yuri tidak menunggu Akira selesai melompat dan mengumpankan bola.

'Huh? Apa Yuri mau melakukan serangan cepat?' Akira tahu ia tidak ada waktu berpikir tapi tetap saja. Maka ia mengumpan bolanya dengan cepat dari jarak yang pendek.

BAM! BAM!

"YESS!" Rinkou berteriak.

Yuri dan Akira mendarat. Sang setter mendekati Yuri.

"Bagaimana kau melakukan itu?" Tanya Akira.

"Melakukan apa?" Yuri balik bertanya. Apa?! Pikir Akira, Yuri tidak tahu jika dia baru saja melakukan serangan cepat.

"Apa ada sesuatu yang salah? Bukannya Hinata selalu melakukan itu?" Yuri tidak mengerti.

Akira mengerutkan dahinya. Apa mungkin Yuri berusaha meniru Hinata yang memakai minus tempo? Karena Yuri baru di voli, jadi dia belum mengerti apa yang baru saja ia lakukan secara teori.

"Oke, tentu saja, lakukan itu sesering mungkin oke." Itu tidak penting sekarang, Akira akan menjelaskan nya nanti. Akira kembali mempertaruhkan skor mereka pada Yuri.

The Rise : Karasuno Female Volley Ball ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang