Mark dan Haechan adalah sepasang kekasih yang sudah berhubungan sejak 7 tahun yang lalu, semua sudah mereka lewati dari masa pdkt, bucin, pacaran hingga sampai di titik ini.
Namun siapa sangka hubungan 7 tahun itu merenggang?
Orang bilang, jika sudah melewati 5 tahun maka hubungan akan awet. Apa hubungan Haechan Dan Mark juga sama awetnya? Mari kita lihat akhir dari ini semua.-°°-
Hari ini Mark di buat pusing oleh Haechan yang sedari 2 jam tadi sibuk memilih beberapa baju untuk lomba seni menggambarnya, ia mengikuti setiap langkah pemuda manis itu berjalan.
"Bagus yang ini, apa yang ini?"
"Bagus semua, please haechan kita udah 2 jam keliling nih mall! Aku mau ngerjain skripsi loh."
"Kamu ga ikhlas ya nemenin aku?! Biasanya 3 jam juga tahan nemenin aku!"
Mark menghela nafas pelan, "tapi kan beda, aku sibuk skripsi sekarang. Aku mau cepet cepet lulus!"
Haechan mendengus keras kemudian berjalan cepat menuju ke luar pusat perbelanjaan, Mark berlari untuk mengejar Haechan. Ia yakin Haechan pasti sedang marah.
"Haechan! Please deh jangan kek gini, gue capek tau ga?!"
"Kalo capek kenapa kamu mau nemenin aku belanja?!"
"Siapa tadi coba yang maksa? Kamu kan? Aku udah bilang aku lagi ngerjain skripsi!"
Haechan menekuk wajahnya, ia merasa kesal pada Mark yang tidak menuruti kemauannya. Padahal beberapa hari lagi ia akan ikut lomba tapi Mark sama sekali tidak excited.
"Udah ya, ayo pulang aku capek mau istirahat." Ucap Mark sembari masuk kedalam mobil.
Haechan berjalan memasuki mobil Mark, didalam hanya ada suara jalanan karena Haechan maupun Mark tak bersuara sama sekali. Mereka sibuk masing masing. Sesampainya di depan rumah Haechan, Mark langsung menghentikan mobilnya.
"Udah cepetan turun aku mau pulang."
"Ish! Kamu kenapa sih?! Kamu ga cinta ya sama aku? Marah marah mulu dari tadi!"
"Siapa yang marah? Kamu sendiri yang marah marah ga jelas, aku nurutin kemauan kamu loh. Tapi, kamunya ngelunjak."
"Ngelunjak gimana sih?! Kamu tuh emang udah ga cinta aku lagi!"
"Kamu nyadar ga sih? Kamu minta jemput ke mall disaat aku lagi ngerjain skripsi bahkan ada dosen aku, tapi kamu merengek minta di jemput! Sesekali ngertiin aku dong! Dikira cuma kamu doang yang mau di ngertiin?"
Habis sudah kesabaran Mark, ia benar benar menumpahkan isi hatinya beberapa hari ini karena memang Haechan membuatnya pusing dan membuatnya terhambat bimbingan.
Sedangkan Haechan menahan tangisan, tapi air matanya turun begitu saja mendengar perkataan Mark yang membuatnya sakit hati.
"Aku benci sama kamu hiks!"
Haechan keluar dari mobil menutup pintu mobil itu dengan keras, Mark menghela nafas pelan. Ia sejujurnya tak ingin mengatakan hal hal yang membuat Haechan sedih karena ia tau Haechan itu sensitif, tapi jika ia tidak mengatakan hal sejujurnya maka Haechan tak akan mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
collection of stories (Markhyuck)
FanfictionSetiap bab beda beda cerita, jadi kalo mau request tinggal komen. Cerita ini mengandung🔞 Jadi kalo ga suka silakan skip- Mark Haechan Warning!