DELAPAN BELAS

113 8 0
                                    

" hai-hai kembali lagi bersama m.r.a.d setelah beberapa hari ngilang."

*****

anggun, renah dan ela menuju ke lapangan untuk melaksanakan hukuman yang di berikan oleh ketos.

" males banget gw di suruh hormat di tiang, mana panas lagi." ucap ela.

" sama gw juga."

" btw juwa mau di beri hukuman apa ya, gw takut juwa di beri hukuman yang berat sama suaminya." ucap renah sambil khawatir ke juwa.

" gw juga ngerasa khawatir sama juwa." ucap anggun.

" kata gw si ga mungkin juwa di hukum yang berat-berat, kan risky suaminya jadi kek nya ga deh." balas ela sembari hormat.

di lain tempat gus risky dan juwa ada di ruangan ketua osis, disitu bukan cuma ada gus risky melainkan ada juga gus azri dan gus rayyan untuk berjaga-jaga di luar, karna takut ada yang fitnah.

" kita ngapain yak disini masa cuma mau jadi nyamuk." ucap gus azri ke gus azri.

" kan kita disini untuk jaga-jaga biar kga terjadi fitnah ri." jawab gus rayyan.

" iya juga ya." ucap gus azri yang sembari duduk.

" kenapa kamu mau bolos, kan saya udah bilang saya masuk kamu juga masuk." ucap gus risky dengan tegas ke juwa.

" males banget upacaranya jadi saya bolos sama sahabat saya." jawab juwa.

" tau kan hukuman nya kalau ada yang melanggar pranikah." ucap gus risky sambil menantap mata milik juwa.

" duh lupa lagi, kalau ada pranikah." ucap juwa dalam batin nya.

" maaf devan, jangan di hukum ya saya belum siap." seketika air mata juwa jatuh membasahi pipi milik juwa.

" ya Allah maaf kan hamba sudah membuat istri hamba nangis, maaf ya Allah." ucap gus risky dalam batin nya.

" hei maaf ya tadi saya kebawa emosi, tapi hukuman kamu tetap dilaksanakan karna sudah ada di pranikah kita, yang sudah kita setujui, siap ga siap kamu harus melaksanakan hukuman nya." ucap gus risky sambil menghapus air mata milik juwa.

" btw apa ya hukuman nya saya lupa." ucap juwa sambil mengusap air mata miliknya.

" bisa-bisanya istri saya nangis sambil menanyakan hal itu." ucap gus risky.

" hukuman kamu ada dua yang ke satu kamu harus hormat di tiang bendara dan yang kedua nanti di lanjut di rumah."

" kamu belum jawab devan, emang nya hukuman nya  apa yang melanggar pra nikah."

" nanti kamu tau kalau sudah ada di rumah, jangan mikir yang aneh-aneh." ucap gus risky.

" haa ga kok ga mikir yang aneh-aneh."

" udah ya jangan nangis." ucap gus risky sambil mengelus pucuk kepala milik juwa.

juwa seketika tersenyum saat gus risky memegang pucuk kepalanya.

" udah dulu nya saya mau melaksanakan hukuman yang di berikan oleh ketua osis yang terkenal sangat galak." ucap juwa menggoda gus risky.

gus risky hanya tersenyum di saat juwa yang tadinya menangis sekarang tersenyum.

" ya sudah sana, sekarang jam setengah sepuluh kalau sudah waktunya istirahat hukuman kamu sama sahabat kamu selsai."

" iya, ya sudah saya keluar assalamualaikum." ucap juwa sambil menyalimi tangan milik gus risky.

" waalaikumussalam." ucap gus risky sambil menerima salim dari juwa.

kini juwa keluar dari ruang ketua osis di depan terdapat gus azri dan gus risky.

MUHAMMAD RISKY AL DEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang