TUJUH BELAS

139 9 1
                                    

sesampainya dirumah, juwa menuruni mobil dan ela pun sama, ela memilih langsung pulang karna ia rasa sudah sangat malam.

" el makasih ya udah anterin saya pulang."

" sama-sama ju, gw balik duluan ya."

" hati-hati dijalan ya el." ucap juwa sambil berdiri di depan gerbang.

" oke ju." jawab ela.

juwa berkeringat dingin, ia gus risky marah padanya, juwa memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah.

tok...tok...tokk..

" assalamualaikum, devan ini saya juwa." ucap juwa sambil mengetok pintu.

tetapi tidak ada jawaban dari devan, juwa menelfon devan tetapi hasilnya sama saja.

beberapa menit telah berlalu gus risky menyadari ada yang mengetuk pintu, saat ini gus risky ada di ruang utama.

gus risky membukakan pintu untuk juwa, juwa pun memasuki rumahnya.

" udah jam berapa sekarang." gus risky bertanya.

juwa hanya bisa terdiam, ia tahu bahwa sekarang sudah larut malam, ia juga takut gus risky marah padanya.

" tugas kamu menjawab bukan malah menunduk." ucap gus risky dengan tegas ke juwa.

" ma....maaf." juwa masih menunduk karna ia takut menatap gus risky.

gus risky memeluk juwa, ia sangat takut juwa kenapa-napa dan gus risky juga tadi ngebentak juwa.

" hangat sekali pelukan kamu dev." tanpa juwa sadari ia mengeluarkan air mata.

sudah beberapa menit gus memeluk juwa kini juwa melepaskan pelukan nya.

" devan maaf, tadi juwa dikejar sama seseorang mereka berbaju serba hitam  dan mereka juga bukan sendirian melainkan berlima, juwa takut dev, apalagi tadi devan bentak juwa, juwa ga bisa di bentak dev, sekali lagi juwa maaf ya bikin devan khawatir." juwa masih menangis tetapi bukan dalam pelukan gus risky melainkan menundukan kepalanya.

" hai juwa angkat kepalamu dan maaf ya juwa saya tidak sengaja ngebentak kamu, jujur saya sangat khawatir sama kamu." ucap gus risky sambil memegang kepala juwa.

" gapapa dev udah seharusnya kamu khawatir, karna sekarang sudah malem dan saya juga perempuan." ucap juwa.

" yasudah sekarang kita tidur ya." ucap gus risky menggandeng tangan juwa menuju kekamarnya.

*****

kini sudah hari senin gus risky dan juwa berangkat sekolah.

" kamu bareng saya saja jangan sendirian." ucap gus risky.

" iya, tapi nanti turun nya di warung bu rita aja ya." jawab juwa, sambil mengoles lipstik di bibirnya.

" hmmm." ucap gus risky.

mereka kini sedang dalam perjalanan menuju kesekolah, gus risky memakai mobil.

" jangan bolos, saya masuk duluan." ucap gus risky.

" iya dev, udah sana masuk." jawab juwa.

" belajar yang bener, jangan buat ulah."

" iya devannn."

kini gus risky memarkirkan mobil nya dan masuk ke ruang osis, hari senin biasanya gus risky yang jadi pengawas gerbang.

juwa belum masuk kelas, ia memilih nongkrong di warung bu rita.

ela, renah dan anggun sepakat ngagetin juwa "BAAAA." ucap mereka bertiga.

" astagfirullah." juwa sangat kaget.

MUHAMMAD RISKY AL DEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang