-Part 19-

820 156 57
                                    

Baru saja keluar dari toilet, Hansoo bersama kedua temannya dikagetkan dengan sosok Jennie cs yang baru saja tiba didepan toilet.

"Jennie," sapa Hansoo sok ramah.

"Minggir!" dingin Jennie.

Hansoo menelan ludahnya dengan kasar "Toiletnya rusak. Tidak bisa digunakan. Mendingan kalian pergi ke toilet dilantai 3 saja," ujarnya.

"Apa Chaeyoung ada didalam?" kali ini Wendy yang melontarkan pertanyaan.

"Chaeyoung? Tidak ada siapa-siapa didalam toilet kok," sahut Hansoo.

"Iya tuh. Toiletnya bau juga," lanjut Jihan.

"Gue mencium bau-bau kebohongan," sambar Joy.

Hansoo bersama Jihan dan Seora mula gugup "Y-Ya sudah. Terserah kalian saja. Kita duluan," dengan segera ketiganya berlari pergi dari sana.

"Aneh banget tuh trio," komentar Seulgi.

Jennie menghela nafasnya dengan kasar sebelum kakinya melangkah memasuki toilet.

Deg

Seketika langkahnya terhenti bahkan badannya sudah terbeku ketika dirinya melihat sosok sang adik yang terkapar tidak sadarkan diri dengan kepala yang berdarah.

"Chaeyoung!?" teriakan Lisa menyadarkan Jennie dari rasa kagetnya.

Gadis ini secara reflek berjongkok disamping sosok Chaeyoung lantas dia merangkul kepala adiknya itu "C-Chaeyoung, bangun," ujarnya dengan suara yang gementar.

"Bawa ke uks sekarang!" arah Irene.

"Langsung kerumah sakit saja," balas Jennie.

Lisa ikut berjongkok disamping Chaeyoung "Gue akan menggendong dia,"

Seulgi dan Wendy langsung membantu meletakkan Chaeyoung dipunggung Lisa.

"Ayo," ajak Jennie berlari menuju ke parkiran diikuti oleh yang lain.



Sekarang Jennie bersama yang lain hanya mampu menunggu didepan pintu ruang UGD sementara sang Dokter lagi memeriksa kondisi Chaeyoung.

"Gue yakin ini ulah Hansoo, Jihan sama Seora," ujar Joy.

"Tapi apa salah Chaeyoung? Kenapa mereka membully Chaeyoung?" tanya Lisa dengan bingung.

"Apa mungkin mereka membully Chaeyoung gara-gara cemburu?" sambar Irene.

"Maksud lo?" tanya Jennie dengan wajah datarnya.

"Lo lupa kalau dulu Hansoo, Jihan sama Seora mau gabung sama geng kita? Tapi lo langsung saja mengusir mereka bahkan lo bilang tidak ada siapa-siapa lagi yang bisa gabung sama geng kita. Nah, akhir-akhir ini kita juga semakin akrab sama Chaeyoung. Tadi pagi saja lo bahkan berangkat sama Chaeyoung. Bisa jadi ketiga gadis itu cemburu sama Chaeyoung," jelas Irene mengeluarkan apa yang ada dipikirannya.

"Kalau dipikirkan, ada benarnya juga si," ujar Seulgi.

"Terus sekarang apa yang akan lo lakukan Kak?" tanya Yeri menatap Jennie begitu juga dengan yang lain.

"Tidak melakukan apa-apa," cuek Jennie.

"Yakk! Adik lo dibully dan lo malah cuek seperti ini!?" seru Jisoo dengan kesal.

Jennie menghela nafasnya dengan kasar "Tidak mungkin gue langsung ke kampus untuk menyerang mereka bukan? Gue harus memastikan kondisi Chaeyoung duluan," jelasnya.

"Ah, jadi sekarang lo khawatir sama kondisi Chaeyoung?" goda Joy.

"Bacot!" ketus Jennie.

"Badannya pendek tapi gensinya tinggi ya," sambar Lisa.

SKY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang