-Part 39-

648 145 33
                                    

Sedari tadi, Jennie terus menggigit bibir bawahnya dengan panik sambil menunggu kedatangan Kai.Tadi, dia langsung menuju ke apartment yang ditinggali oleh Kai, lalu dia mengubungi cowok itu untuk membantunya menyelamatkan sosok Rosie.

"Jen," Kai berganjak memasuki mobil Jennie.

Dengan segera Jennie menancapkan gas mobilnya untuk berlalu pergi dari sana.

"Kita akan kemana?" bingung Kai.

Jennie memberikan ponselnya kepada Kai sehingga cowok itu langsung melihat video yang ada diponsel itu.

"Cowok banci!" Kai berseru dengan marah.

"Gue mohon sama lo, tolong bantu gue untuk menyelamatkan Rosie," lirih Jennie.

Kai meregangkan badannya "Gue akan membunuh cowok sialan itu!"

Tidak butuh waktu yang sama, mobil yang dikendarai oleh Jennie akhirnya hampir tiba.

Dari kejauhan, mereka bisa melihat markas itu yang sudah terbakar.

"A-Apa yang terjadi?" Kai berseru dengan kaget.

Jennie berganjak keluar dari mobil dan dia berlari kearah markas yang dibakar oleh api.

"Rosie!" teriaknya.

Uhukkk uhukkk

Jennie terbatuk gara-gara asap yang sudah semakin banyak itu.

"Lo yakin Chaeyoung ada didalam?" tanya Kai menghampiri Jennie.

"Gue yakin," balas Jennie.

Dia menatap sekeliling untuk mencari keberadaan pintu masuk "Itu pintunya!"

Keduanya bergegas menghampiri pintu.

"Pintunya terkunci!" ujar Kai.

Tok tok tok!

"ROSIE!" teriak Jennie mengetuk pintu markas.

"Jen, mundur!" arah Kai.

Setelah Jennie mundur, Kai langsung mendobrak pintu itu menggunakan semua tenaganya.

Brakkk

Pintu akhirnya berjaya dihancurkan sehingga asap yang memenuhi markas langsung saja menerpa mereka.

Uhukk uhukkk

Mata mereka sudah terasa perih, namun mereka tetap masuk untuk mencari keberadaan Chaeyoung.

"Jen, itu Chaeyoung!" Kai bergegas menarik Jennie menghampiri sosok yang sudah tidak sadarkan dirinya itu.

"Rosie!" Jennie langsung menepuk pipi Chaeyoung berkali-kali; berharap agar sang adik segera membuka mata.

Kai pula sudah melepaskan ikatan Chaeyoung. Dia sedikit kesulitan karena ikatan itu begitu erat.

Setelah ikatan berjaya dilepaskan, Kai menggendong Chaeyoung dipunggungnya "Ayo Jen," dengan segera mereka berganjak keluar dari sana.





Disepanjang perjalanan menuju kerumah sakit, Jennie terus berusaha untuk membangunkan Chaeyoung.

"Rosie, bangun Dek," isaknya mengelus pipi pucat Chaeyoung.

Pikiran Jennie berkecamuk. Berbagai andaian buruk mulu muncul dibenaknya sehingga dirinya merasa ketakutan.

Apa Chaeyoung akan pergi meninggalkan dirinya? Bagaimana dengan kelanjutan hidupnya jika Chaeyoung pergi? Apa dia sanggup bertahan hidup? Atau dia memilih untuk menyusul sang adik.

Tidak butuh waktu yang lama, mobil yang dikendarai oleh Kai akhirnya tiba didepan rumah sakit.

Cowok itu langsung berteriak memanggil petugas agar segera membawakan brankar untuknya.

SKY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang