-Part 36-

749 134 37
                                    

Ditaman, Chaeyoung hanya melamun dengan tatapannya yang terus tertuju kearah danau didepannya itu.

Pikiran gadis ini kacau. Disatu sisi, dia merasa marah. Disatu sisi yang lain pula, dia merasa bersalah.

Hah~

Kenapa si beban pikirannya terlalu berat? Dia hanya ingin hidup bahagia bersama keluarganya itu, namun kenapa selalu saja ada masalah yang muncul?

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar sebelum dia mendongak menatap langit mendung. Dia tersenyum miris ketika menyadari kalau langit menjadi mendung seperti suasana hatinya yang galau saat ini.

"Mommy, maafin aku. Aku gagal menjaga Kak Nini. Aku terlambat menyelamatkan Kak Nini. Andai saja aku tiba lebih awal, Kak Nini pasti tidak akan menangis ketakutan seperti itu," batinnya.

Secara tiba-tiba, pandangan Chaeyoung terhalang oleh susu kotak yang muncul tepat didepan wajahnya.

"Lisa," gumamnya dengan pelan.

Lisa meletakkan susu kotak itu diatas pangkuan Chaeyoung, lalu dia ikut duduk disamping Chaeyoung.

"Butuh temah curhat?" tanya Lisa beralih menyedot susu kotak miliknya.

Chaeyoung mengambil susu kotak yang diberikan oleh Lisa, lalu dia ikut meminumnya.

"Aku adik yang buruk bukan?" tanya Chaeyoung menatap kearah danau.

"Kamu sudah menjadi adik yang baik untuk Kak Jennie," balas Lisa.

"Andai saja aku tiba lebih awal disana, Kak Nini pasti tidak akan ketakutan gara-gara cowok itu," keluh Chaeyoung.

"Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Kamu tidak bisa menyalahkan diri kamu sendiri atas apa yang terjadi. Lagian, kamu sudah berjaya menyelamatkan Kak Jennie. Kalau kamu tidak memutuskan untuk mencari keberadaan Kak Jennie, kejadiannya pasti akan menjadi lebih buruk," ujar Lisa menepuk pundak Chaeyoung.

"Pulanglah. Kak Jennie khawatir sama kamu," lanjut Lisa.

Chaeyoung menatap Lisa "Lisa. Menurut kamu, langit itu apa?"

Lisa mendongak menatap langit. Gadis berponi ini tersenyum tipis "Langit adalah sesuatu yang indah yang menjadi pelengkap bumi. Langit tidak pernah meninggalkan kita. Langit sentiasa ada disaat kita senang dan juga sedih. Langit juga menyimpan begitu banyak harapan orang-orang,"

Chaeyoung kembali menatap langit "Kamu benar. Langit juga menyimpan harapan aku,"

"Apa harapan kamu?"

"Aku ingin Kak Jennie bahagia agar Mommy aku yang sudah berada di rumah Tuhan itu juga bahagia,"

"Bagaimana dengan kebahagiaan kamu?"

"Kebahagiaan aku? Kebahagiaan aku tidak penting. Lagian, aku tidak ingin bahagia,"

Dahi Lisa mengernyit "Maksud kamu?"

Chaeyoung terkekeh miris "Disaat aku bahagia, derita pasti akan menyusul. Aku hanya bahagia sebentar, tapi masalah langsung muncul menghancurkan kebahagiaan aku. Itu artinya aku memang tidak pantas bahagia bukan?"

Lisa merangkul pundak Chaeyoung "Semua manusia pantas bahagia, termasuklah kamu. Setiap manusia tidak akan pernah kabur dari masalah. Masalah akan sentiasa muncul. Hanya saja kita perlu pintar memikirkan cara untuk mengatasi masalah itu. Sekarang, kamu tidak perlu merasa kesepian lagi Chae. Ada aku, Kak Jennie, Kak Irene, Kak Seulgi, Kak Wendy, Kak Jisoo, Kak Joy dan Yeri. Kita akan menjadi sumber kebahagiaan kamu,"

Chaeyoung tersenyum dengan tulus "Terima kasih. Aku beruntung karena dipertemukan dengan sosok kalian,"

*

Sementara itu dimansion keluarga Kim, terlihatlah sosok Jennie yang masih menangis didalam pelukan sang Mama.

Teman-temannya pula sudah berganjak pulang setelah menjelaskan semuanya kepada Jiyong dan Hyorim.

"M-Maafin aku Ma," isak Jennie sesenggukan "A-Aku sudah kurang ajar sama Mama. A-aku tidak bermaksud s-sama kata-kata aku waktu itu,"

Hyorim mengelus kepala Jennie dengan lembut "Tidak apa-apa Jen. Mama mengerti. Tapi, Mama mau kamu tahu kalau Mama sayang sama kamu dan Chaeyoung sama seperti anak kandung Mama sendiri. Kalian berdua anak Mama,"

"Sekarang kamu tahu apa alasan kita semua menghalang kamu pacaran sama cowok brengsek itu bukan?" sambar Jiyong.

"Maaf Dad," lirih Jennie.

Jiyong menghela nafasnya dengan kasar "Kai bilang kalau dia sudah menyerahkan Vion kepada polisi. Kamu beruntung karena sempat diselamatkan oleh adik dan teman-teman kamu,"

"A-Aku mau ketemu sama Rosie. Dimana Rosie?"

"Tadi Irene bilang kalau Chaeyoung lagi bersama Lisa," jelas Jiyong. Dia beralih mengelus kepala Jennie "Minta maaf sama adik kamu ya. Kamu sudah bikin dia terluka sama kata-kata dan sikap kamu,"

Jennie mengangguk. Tanpa diarah oleh Jiyong juga dia pasti akan meminta maaf sama adiknya itu.

Ceklekk

Pandangan mereka tertuju kearah Chaeyoung yang berganjak memasuki mansion.

"Rosie," Jennie bergegas bangkit untuk menghampiri sang adik.

"Dad, Ma, aku ke kamar dulu," tanpa mempedulikan sang kakak, Chaeyoung langsung berganjak menuju ke kamarnya.

"Rosie," lirih Jennie.

Hyorim mengelus punggung Jennie "Chaeyoung butuh waktu. Mendingan sekarang kamu mandi terus istirahat. Lupakan saja kejadian tadi. Tidak ada siapa-siapa yang bisa menyakiti kamu lagi. Kamu selamat disini,"

Tanpa membantah, Jennie akhirnya berganjak ke kamarnya dengan langkah yang lesu.

*

Di kantor polisi, Vion akhirnya dibebebaskan setelah Yunho datang ke sana dengan membawa pengacara peribadinya.

"Bagaimana kamu bisa masuk kesini hah!?" marah Yunho.

"Semuanya gara-gara Jennie," balas Vion.

"Bodoh!" umpat Yunho "Masih banyak jal*ng diluar sana, kenapa kamu menginginkan gadis itu!?"

Vion mendengus "Pokoknya aku tidak peduli! Aku akan balas dendam! Gara-gara dia, aku ditahan polisi!"

Yunho mendekati sang anak "Kamu memang harus balas dendam atas apa yang sudah dia lakukan! Tenang saja, Daddy bersama kamu. Kita punya banyak uang. Semua masalah bisa diselesaikan dengan uang," bisiknya.

Vion tertawa "Daddy the best!"

Ternyata benar, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

"Daddy pulang duluan. Kalau ada apa-apa, langsung saja kabarin Daddy," Yunho menepuk pundak Vion sebelum melangkah memasuki mobilnya.

Vion pula memutuskan untuk menghubungi temannya "Kalian semua kumpul di markas sekarang! Ada tugas untuk kalian!"











Vion pula memutuskan untuk menghubungi temannya "Kalian semua kumpul di markas sekarang! Ada tugas untuk kalian!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata aku adalah alien yang gemoy😀




Tekan
👇

SKY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang