4 [masih flashback]

1.4K 163 6
                                    

Jennie Pov

Aku menyandarkan kepalaku di bahu lisa ,mataku  bengkak dan wajahku terlihat sangat kusut.
Aku tak menghiraukan pandangan orang-orang yang penuh selidik pada kami.

Aku dan lisa bagaikan anak hilang yang terusir dari rumah,di dalam bus kami hanya terdiam dan pikiran kami berkelana kemana-mana.

Ya kami adalah bocah yang pernah melakukan dosa besar.

" kamu mau minum?" tanya lisa padaku.

Aku mengangguk lemah,lisa pun pergi ke toko kelontong saat kami baru saja turun dari bus.

" ajushi,air mineral 2 " ucap lisa ketika membeli minuman untukku  dan dirinya.

" 856 won " ucap penjaga toko itu dan Lisa membayar setara dengan jumlah nya,jika di rupiahkan sama dengan 10 rb rupiah.

Setelah membayar minumannya lisa langsung berlari kearahku yang masih setia menunggunya di halte bus.

" ini minumnya" lisa membukakan minumannya  untuk ku.

" kita tenangkan pikiran kita dulu,biar bisa memikirkan kedepannya mesti gimana" aku mnerima air mineral tersebut dan meminumnya.

Segarnya air dingin itu membasahi tenggorokanku untuk menghilangkan rasa haus bahkan aku lupa kpan terakhir kali aku minum karena stress menghadapi appa.

"udah lebih tenang?" tanya lisa dan aku mengangguk.

" besok kamu urus cuti ya?,jujur aku belum sanggup membiayai kuliah kamu saat ini,aku akan cari pekerjaan untuk membiayai hidup kita" ucap lisa,aku bersyukur lisa orangnya sangat bertanggung jawab,dan aku juga belum siap jika banyak gosip di kampusku nanti mengenai kehamilanku bahkan sahabat-sahabat ku tidak mengetahui sama sekali .
 
" baby...uang dari ibu kamu kita pakai untuk ngontrak saja ya?untuk memulai hidup baru kita?" ucap lisa padaku.

Aku tau situasi seperti ini sangat sulit bagi kami,dan aku pun mengiyakan ucapan lisa karena memang kami butuh atap utuk berteduh.

"besok aku akan bilang kepada orang tuaku ,siapa tau mereka bisa membantuku,untuk mendapatkan pekerjaan,kalau saja aku sudah lebih mapan aku pasti akan membiayai kamu dan anak kita?tanpa harus memelas dan meminta bantuan dari orang lain tau kedua orag tua kita,maaf ya?' lisa terlihat sedih sambil menggenggam jemariku.

Aku memeluk lisa " iya gak papa,kita lewatin masa sulit kita bersama-sama bertiga dengan bayi kita?" lisa tersenyum dan memeluk ku balik,dan tak lupa lisa selalu mencium keningku.

" terimakasih ya sayang atas kepercayaanmu padaku" tak terasa air mataku lolos lagi dan segera aku menghapusnya agar lisa juga tak merasa bersalah dan sedih.

Jennie pov end

*****

Keesokan harinya kami pun memulai semu yang sudah kami rencanakan,jennie mengurus suran cutinya dengan uang yang eomma jennie berikan.

Jennie mengemasi barang-barangnya di asrama,1 kamar di asrama diisi 4 orang keempat sahabatku mempertanyakan cutiku secara mendadak,untuk menghindari kecurigaan mereka jennie beralasan menemani nenek nya sementara di New Zealand ,ya merea tidak mengetahui jika jennie mempunyai kekasih.

" kami akan selalu merindukanmu jen" ucap irene sambil memeluk jennie.

" aku juga unnie" chaeng yang gampang sekali menangis ia sudah mengeluarkan air matanya .

" hahaha hey kalian kenapa jadi mellow seperti ini, kita masih bisa call kan?" kekeh jennie.

" arasso tapi kami pasti merindukan suasana kumpul bersama .." ucap joy.

Jatuh Cinta  LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang