29

1.2K 193 14
                                    

Jennie pov

Berteman Dengan mingyu selama lebih dari 2 tahun ini membuat aku mengenal pribadinya yang pintar dan baik hati terkadang usil dan sedikit manja.

Tapi aku tetap tak bisa membuka hatiku untuknya ,sekeras apapun mingyu berusaha ,tidak pernah ada nama mingyu di hatiku ,ibarat bagaikan menulis diatas air,usaha yang sia-sia.

Aku harus tegas  dan harus tegas ,aku terus mengingatkan diriku sendiri ,kelemahanku adalah tak bis melihat orang bersedih.

Kata eomma hatiku sngat lembut melihat anak kucing melahirkan saja aku sampai menangis karena tak tega.Padahal itu kucing habis ngelahirin akibat habis enak-enk sama kucing tetangga diatas atap sampai-sampai atap mnjadi bolong, Dahsyat banget kayaknya tuh enak-enak gak mikirin biaya menggganti atap yang bocor,meskipun gak seberapa tetap saja mahal apalagi jaman dulu bekerja untuk mendapatkan selembar kertas uang aja susah.kampret emang tuh kucing.

Pagi ini perasaanku memang terasa tidak enak ,apalagi elihat mingyu murung setelah aku memintanya untuk menjadi sahabat saja.

Hanya itu yang bisa aku janjikan .

Aku bukannya lemah melainkan rasa empatiku yang sangat terbilang tinggi.

Coba bayangkan selama aku kulia dulu mingyu lah yang selalu ada buat aku dia rela mobilnya rusak karena aku pakai untuk kuliah,belum saat dia membelikanku makan selama aku auh dari orang tuaku ,ehhh...ujung-ujungnya di tolak.

Kasian kan?,gak tega saja kalau aku semakin menyakitinya.pasti kalian para riders pernah merasakan hal yang sama .

Tapi yang gak aku suka adalah eomma nya mingyu yang terlalu kejam padaku ,belum jadi menantunya saja sudah berani menyakitiku bagaimana jika sudah,pasti hidupku akan lebih sengsara dari pada sebelumnya .

Aku mengulurkan tanganku " sahabat?" ucapku sambil tersenyum  kepadanya.

Agak lama aku mengulurkan tanganku sampai pegal rasanya,akhirnya aku berinisiatif menarik tangannya untuk mengulur tanganku dan memasang senyum baik-baik saja padahal kesal juga di cuekin seperti itu.

" aku berangkat kerja dulu ya?" aku menepuk bahu mingyu lalu berjalan meninggalkannya yang masih terdiam di depan gedung apart ku.

Aku melirik ke belakang takut saja jika mingyu tiba-tiba bunuh diri,karena TKP nya ada di depan apartemen milikku .

Dia masih saja terdiam,aku melanjutkan langkah kakiku menuju ke arah kantor ,sekarang tinggal focus pad lisa .

Sesampai nya di kantor terlihat lisa sudah stan by duduk di meja kerjanya sambil memilah model mana yang pantas ia pakai di majalah terkenal di korea .

" pagi" sapaku pada lisa .

" pagi..tumben jam 8 begini baru sampai?" tanya lisa sambil senyum padaku.

" ada yang menjegal saat aku keluar dari apart ku .." kekeh ku .

" siapa?,miming?" tanya lisa yang terlihat penasaran.

"siapa lagi jika bukan dia" ucapku sambil meminum susu panas milik lisa.

Jennie tidak  sadar jika sikapnya sekarang seperti hal yang biasa mereka lalukan.

"mau ngapain dia?,mau nganterin kamu?,kalau di lihat dari ekspresimu saat ini kayak lagi kecapean naik busway bukan duduk manis di atas mobil mewah" sindir lisa .

" tuh,kamu sendiri  tau jawabannya" ucapku sambil tersenyum.

" udah ah..katanya gak boleh bahas dia lagi" aku ingat jika lisa gak suka bahas mingyu.

Jatuh Cinta  LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang