"astaghfirullah serius ini susah banget gimana ngerjainnya huwaaa" Azrina sudah menyerah dengan tugas ekonomi ini, ia sangat lemah kalau soal hitung hitungan.
"mik udah selesai kah tugasmu? nyontek dongggg ehehehe" Nora dengan tidak ada adabnya ingin melihat jawaban Azrina, padahal Azrina sendiri belum mengerjakan.
"heh aku aja gabisa ngerjainnya, mana bu aisyah udah pergi lagi haduhh"
"yaudah mik ntar kita kerjain bareng sama temen temen yang lainnya, lagian semuanya lagi pada maen"
Kelas Azrina memang sedang jamkos, makanya tidak heran jika kelasnya sedikit ramai.
Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu🎶dengan tiba tiba seorang laki-laki bernama 'Zidan' mengambil kursi lalu duduk di depan meja Azrina sembari memutar lagu tersebut. Azrina yang melihat tingkah lelaki itu hanya menghela nafas dan mengabaikannya.
"Azri, aku padahal udah nyamperin kamu kok dicuekin"
Azrina hanya diam sembari memahami tugas ekonominya itu, padahal ia sama sekali tidak paham dengan tugasnya. Tetapi ia terpaksa ber pura pura sibuk agar Zidan cepat pergi dari hadapannya.
"cielahhhh kasian dicuekin sm Azri wkwkwkwk" ucap salah satu teman Zidan yang bernama Raihan.
"ck aelah, zri kalo ada orang ngomong tuh jawab. bukan dicuekin"
Azrina yang sudah muak pun meladeni Zidan dengan malas.
"terus?"
Zidan yang melihat respon Azrina, ia berdecak dan langsung pergi. Akan tetapi sesuatu tiba-tiba terjadi..
"WOI GUA MAU UMUMIN KALO GUA SAYANG SAMA AZRINA" teriak Zidan di kelas yang membuat seisi kelas geleng-geleng kepala, mereka sudah terbiasa dengan tingkah caper Zidan terhadap Azrina, akan tetapi Azrina selalu cuek dan ogah ogahan jika Zidan mendekatinya. Terkecuali sohib nya Raihan dan Angga, mereka tertawa terbahak bahak melihat tingkah tidak jelas temannya itu
❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀
Sesampainya di rumah, Azrina segera mandi dan melaksanakan shalat ashar. Bisa dimarahin lagi jika ia menunda shalatnya.
"Nana, di sekolah tadi sudah makan siang? kalau belum itu umi udah masakin semur daging"
"Nana udah makan kok umi, oiya ucen sama afiq belum pulang mi?"
"mungkin jam 4 an mereka pulangnya, lagian adikmu husain itu kan selalu gabisa jemput afiq tepat waktu" Azrina hanya menganggukkan kepalanya.
Tak lama kemudian Husain dan Afiq pun tiba di rumah, tapi anehnya wajah Husain kelihatan sedikit lebam dibagian pipinya. Azrina yabg melihat itu labgsung bertanya kepada Husain.
"cen abis ngapain? kok pipimu agak lebam gitu?"
"hah? ngga, gapapa kak"
"UMI PIPI UCEN BIRU NIH MIII"
"kak ngapain dikasih tau ke umi sih?!" protes Husain dengan suara yang agak berbisik.
Arin yang mendengar teriakan Azrina pun menghampiri, dan saat melihat wajah Husain Arin sangat shock.
"astagfirullah pipimu kenapa nak? habis berantem?"
"ngga mi, tadi cuma kepentok meja"
"ohh yaudah, cepetan diobatin ya"
"iya umi"
huh.. untung aja ga ketahuan, kak nana nyebelin banget. batin husain.
❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀
Azrina sudah selesai shalat isya, ia sekarang mau belajar mengingat minggu depan ada Ujian Akhir Semester di sekolahnya. Tetapi, dia terlupa akan sesuatu. Ia lupa membeli permen, kenapa permen? karena Azrina orang yang mudah ngantuk jika belajar.
"Umi, nana ke minimarket depan dulu ya mau beli permen sama jajan"
"iya hati hati, udah malem soalnya" Azrina merespon uminya dengan anggukan.
Sesampainya di minimarket, Azrina segera mencari permen kaki dan beberapa jajan mengingat adik adiknya pasti akan iri jika ia hanya membeli jajan untuk dirinya sendiri.
"totalnya 70 ribu kak"
Azrina mengambil dompet, ketika ia melihat isi dompetnya ternyata uangnya kurang untuk membayar belanjannya.
"mbak sebentar ya, saya ambil uang yang kurang di rum-"
"mbak saya bayar belanjaan saya sekalian sama dia"
seorang pria dengan tubuh tinggi berpakaian jubah secara tiba-tiba mendahului antrian Azrina, dan membuat Azrina merasa tidak enak karena belanjannya dibayar oleh orang yang tidak ia kenal.
"baik kak, ini kembaliannya"
"terimakasih mbak"
pria itu langsung pergi, Azrina dengan terburu buru mengejarnya seraya memanggil
"mas mas tunggu !!"
pria tersebut pun berhenti lalu menoleh ke belakang dan melihat Azrina yang dengan heboh mengejarnya sambil membawa tas belanjaannya.
hahah ngapain ukhti itu ngejar saya? batin pria tersebut.
"mas total saya 70 ribu kan? saya bayar 50 dulu ya, 20 nya besok saya bayarr" ucap Azrina sambil mengambil uang dari dompetnya
"gausah, antum simpan aja uangnya. anggap aja itu traktiran dari saya" ucap pria tersebut dengan senyumannya.
"kalau begitu saya duluan, assalamu'alaikum"
Azrina yang baru saja melihat pria tersebut tersenyum padanya hanya diam terkagum.
"wa-wa'alaikumussalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirty Letters for Adam
Teen Fiction"mas ini uang 70 ribu saya, gaenak kalo ga dibayar nge ganjel di hati ehehe" "serius senyumnya masyaAllah banget" "ukhti yang satu ini memang beda ya hahah ada ada saja"