5. Guru ngaji ?

85 64 3
                                    

"assalamu'alaikum nana pulang" ucap nana saat memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"assalamu'alaikum nana pulang" ucap nana saat memasuki rumah.

"wa'alaikumussalam, baru pulang na?"

Azrina kaget melihat seorang bapak bapak duduk di sofa sembari membaca koran.

"Abi?! ini Abi beneran kan?!" tanya Azrina menghampiri Abinya.

Barraq hanya terkekeh melihat tingkah putri sulungnya itu. Tidak heran jika Azrina kaget akan kehadirannya, karena ia jarang sekali pulang karena pekerjaannya di Malaysia.

"iya ini Abi na, salim dulu dong"

"eheheh iya abi" balas Azrina seraya mencium tangan Abinya.

"Abi tumben banget pulang, padahal lagi ga lebaran loh"

"emang Abi gaboleh pulang buat ketemu sama anak anak abi?"

"ehehehe iyaa boleh lah, nana kangen banget sama Abi" ucap Azrina memeluk Barraq.

"Eh nana udah pulang, kaget ga liat Abi di rumah?" tanya Arin datang dari arah kamar yang sedang menggendong Anaya.

"kaget banget umi, kukira tadi tamu tau. taunya abi" ucap Azrina.

"Oh iya, 2 jagoannya abi kok belum pulang?"

"mungkin mereka agak siangan deh bi, nana pulang awal kan karena ujian ehehe"

"ohh gitu"

"yaudah nana ke kamar dulu ya umi abi, mau belajar buat persiapan ujian sekolah minggu depan"

"yang bener belajarnya jangan dengerin musik terus loh" balas Arin mengingatkan.

"ehehehe iyaaa umiiii cantikk" jawab Azrina.

❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀

Sudah satu jam Azrina belajar di kamarnya, ia merasa lelah dan memutuskan untuk rebahan sebentar. Disaat ia melamun, ia tiba-tiba teringat akan perkenalannya dengan Adam.

Ih kenapa keinget terus sih? batin Azrina sambil menepuk nepuk pipinya.

"Tapi senyumnya kenapa buat aku mleyot terus ya" gumam Azrina senyum senyum sendiri. Ia bangkit dari kasurnya dan mengambil secarik book paper dalam laci mejanya. Lalu disana ia menuliskan sesuatu.

 Lalu disana ia menuliskan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thirty Letters for Adam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang