8. perpustakaan

66 55 1
                                    

Minggu, dimana semua orang bermalas-malasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu, dimana semua orang bermalas-malasan. Tetapi tidak dengan Azrina, ia setelah dzuhur nanti ada rencana ke perpustakaan kota untuk mencari buku soal soal mengingat besok Senin ia sudah mulai ujian sekolah.

"mager banget rasanya, mana pusing banget lagi" ucap Azrina yang baru bangun.

" tapi harus tetep semangat! besok udah ujian sekolah!"

"NANA AYO TURUN SARAPAN DULU" suara Arin terdengar dari bawah. Azrina dengan segera turun dan menghampiri keluarganya itu.

"pagi semuanyaa" ucap Azrina.

"iya pagi juga sayang" jawab Arin kepada Azrina.

"eh kak, wajahmu kenapa pucet banget? lagi gaenak badan?" tanya Husain.

"iya nih, gaenak badan aku. tapi gapapa besok sembuh paling" jawab Azrina.

"pusing ga na?" tanya Barraq.

"hehe iya bi sedikit tapi gapapa kok masih tahan"

"mau dicek ke dokter?" tanya Arin.

"apasih mi gausah, aku beneran gapapa kok" tolak Azrina.

"yaudah kalo gitu"

mereka pun melanjutkan sarapan mereka tenang dengan candaan camdaan kecil.

❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀

"mana ya bukunya?" gumam Azrina mencari cari buku soal soal.

"oh! diatas ternyata" Azrina pun mencoba meraih buku yang ada diatas itu, tapi ia tetap tidak bisa menggapainya. Sampai seorang laki-laki di belakang Azrina pun membantu Azrina mengambilkan buku itu.

"eh?" Azrina kaget.Ia kaget bukan karena diambilkan bukunya, tapi siapa yang mengambilkan buku itu untuknya.

"adam? kok bisa disini?" tanya Azrina.  Adam pun terkekeh seraya memberikan buku tersebut kepada Azrina.

"ini kan perpustakaan umum na. masa saya gaboleh kesini" jawab Adam dengan senyum ramahnya.

"eh iya juga sih, lagi cari buku apa?"

"buku sejarah na, antum?"

"ini buku soal soal, besok ujian soalnya ehehe"

"ohh gitu, mau belajar bareng? kali aja saya bisa kasih antum bantuan" tawar Adam.

"e-eh? bo-boleh boleh" jawab Azrina kaku, ia tidak menyangka akan diajak belajar bersama oleh Adam, terlebih Adam orang yang ia kagumi sejak pertama bertemu.

Mereka pun duduk di salah satu meja yang ada di perpustakaan itu. Azrina dengan segera membuka bukunya dan mengerjakan soal soal latihan, begitupun Adam yang fokus pada bacaannya.

1 jam sudah berlalu, Azrina sangat pusing, tetapi Azrina tidak ingin belajarnya jadi sia-sia. Ada satu soal yang Azrina tidak mengerti, ia memutuskan untuk bertanya kepada Adam.

"a-adam" panggil Azrina.

"iya, kenapa?" fokus adam pun teralihkan oleh panggilan Azrina.

"ini..kamu bisa ga ajarin aku soal yang ini" tanya Azrina seraya menunjukkan soal yang ia tidak mengerti.

"ohh ini, ini antum tinggal pakai teori pitagoras na. pasti ketemu jawabannya" jelas Adam.

"oh iya kah? okeokee makasih ya" Azrina pun lanjut mengerjakan soal tersebut.

"iya sama sama" cukup lama Adam memperhatikan wajah Azrina, lalu ia terbesit pertanyaan yang ia ingin tanyakan.

"hmm na, pas kita ketemu di minimarket kenapa wajah antum jadi merah? antum lagi sakit?" tanya Adam tiba-tiba.

"hah?? o-oh ngga dam itu cuma kepanasan.." jawan Azrina dengan suara yang agak kecil karena ia menahan malu. Adam pun hanya mengangguk. dan mereka fokus pada kegiatan mereka masing-masing

❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀

Cukup lama Azrina berkutat dengan soal soal, ia merasa pusing sekali. dan ia memutukan untuk memejamkan mata sebentar. Adam menyadari Azrina yang tertidur hanya tersenyum kecil.

Cape banget kayaknya, sampai ketiduran gitu.

2 jam Azrina tertidur, ia bangun dan terkejut jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.

"HAH! ASTAGHFIRULLAH PADAHAL CUMA MEREM DOANG NYAMPE 2 JAM!" teriak Azrina heboh. Adam yang di sebelahnya menutup kuping kaget akan teriakan Azrina yang tiba-tiba bangun.

"eh? kukira kamu udah pulang dam" ucap Azrina malu karena sudah membuat Adam kaget.

"belum, saya nunggu kamu. gaenak kalau saya pulang duluan padahal yang ngajak belajar bareng saya" jawab Adam.

"ohh ehehehe"

"dilihat lihat wajah antum makin pucat ya? antum sakit?" tanya Adam. Sedari Azrina tidur, ia melihat wajah Azrina yang sangat pucat.

"o-oh! cuma gaenak badan aja kok. biasa inimah" jawab Azrina yang dibalas anggukan oleh Adam

"yaudah dam kalo gitu aku balik duluan ya takut dicariin umi ehehehehe" pamit Azrina kepada Adam.

"iya na, hati hati di jalan ya"

"iyaa Adam, aku duluan ya, assalamu'alaikum"

"wa'alaikumussalam"

Adam melihat Azrina yang sedang berjalan keluar perpustakaan sampai ia benar benar tidak terlihat dari pandangannya.

Cantik.

"hah! heh astaghfirullah Adam. tapi emang cantik masyaAllah" monolog Adam. Ia sedari belajar bersama Azrina memang selalu curi curi pandang, dimana lagi ia bertemu perempuan yang masyaAllah seperti Azrina? pikirnya.

Thirty Letters for Adam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang